skip to main content

PENGELOLAAN PENELURAN PENYU SEBAGAI UPAYA KONSERVASI JENIS IKAN DI PULAU MANGKAI

*Ronald Raditya Kesatria Sinaga  -  Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) Pekanbaru. Jalan Budi Luhur, Kel. Mentangor, Kec. Kulim Pekanbaru, Indonesia, Indonesia
Rahmat Irfansyah  -  Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) Pekanbaru. Jalan Budi Luhur, Kel. Mentangor, Kec. Kulim Pekanbaru, Indonesia, Indonesia
Nadia Amalina Daniel  -  Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) Pekanbaru. Jalan Budi Luhur, Kel. Mentangor, Kec. Kulim Pekanbaru, Indonesia, Indonesia
Andriyatno Hanif  -  Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) Pekanbaru. Jalan Budi Luhur, Kel. Mentangor, Kec. Kulim Pekanbaru, Indonesia, Indonesia
Jelita Rahma Hidayati  -  Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji Jl. Jalan Politeknik Senggarang Tanjungpinang, 29111 Indonesia, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Kepulauan Anambas merupakan Kawasan konservasi yang dikelola sebagai upaya perlindungan dan pelestarian terhadap sumber daya ikan yang dilindungi, salah satunya penyu. Loka KKPN Pekanbaru melakukan monitoring penyu sebagai langkah konkret dalam menjaga populasi penyu agar tetap lestari serta untuk memperkuat penyusunan basis data penyu secara nasional. Lokasi pendaratan penyu yang dipilih sebagai titik monitoring adalah Pulau Mangkai yang merupakan pusat pelestarian penyu yang diinisiasi oleh LKKPN Pekanbaru. Kegiatan ini bertujuan untuk menggambarkan capaian monitoring penyu di Pulau Mangkai dan upaya kolaborasi konservasi penyu di Kawasan Konservasi Kepulauan Anambas. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan melakukan survei untuk mendapatkan data dan informasi yang dilakukan selama 12 bulan dengan total 365 hari monitoring selama tahun 2023. Hasil kegiatan monitoring menunjukan bahwa Pulau Mangkai menjadi tempat pendaratan penyu hijau dan penyu sisik sebanyak 828 kali pendaratan dengan jumlah peneluran hingga 713 sarang. Persentase penetasan dari sarang yang telah direlokasi adalah 82.19% dengan Hatching success 81.05%. Tukik yang hidup kemudian dirilis ke perairan dengan persentase perilisan tukik sebesar 98.62%. Keterlibatan stakeholder menjadi upaya yang penting dalam pengelolaan jenis ikan dilindungi di Kawasan Konservasi, dimana Kepulauan Anambas sebagai kawasan konservasi perairan sejak 2014 – 2023 bersama dengan multistakeholder telah berhasil menyelamatkan total 4813 sarang penyu dan merilis 312.919 ekor tukik di Pulau Mangkai, Pulau Pahat, Pulau Telukdalam dan Pulau Bawah.
Fulltext View|Download
Keywords: Penyu; Pulau Mangkai; Hatching success; Kawasan Konservasi

Article Metrics:

  1. Afif, M.I. & Yulianda, F. 2020. Analisis Ekobiologi Penyu Hijau (Chelonia mydas) dan Faktor-Faktor Pengancamnya di Pantai Citirem dan Hujungan, Suaka Margasatwa Cikepuh, Sukabumi, Indonesia. Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis, 4(1): 14-20
  2. Akbarinissa, R.D.A., Taufiq-SPJ, N., & Hartati, R. 2018. Pengaruh Kedalaman Dan Lokasi Akbarinissa, D.A., Taufiq, N., & Hartati, R., 2018. Pengaruh Kedalaman dan Lokasi Sarang Semi Alami Terhadap Masa Inkubasi dan Daya Tetas Telur Penyu Hijau (Chelonia mydas) di Pantai Paloh, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. Journal of Marine Research, 7(1):59-68
  3. Arieta, S., Budiarti, M. & Igiasi, T.S. 2023. Tanggungjawab Sosial Perusahaan di Bidang Lingkungan Hidup: Konservasi Penyu Di Kabupaten Kepulauan Anambas Indonesia. Journal of Management and Social Sciences, 22(1): 73-90
  4. Burgess, E., D.T. Booth, and J.M. Lanyon. 2006. Swimming performance of hatchling green turtles is affected by incubation temperature. Coral Reefs, 25:341-349
  5. Dermawan, A., INS. Nuitja, D. Soedharma, MH. Halim, MD. Kusrini, SB. Lubis, AM. Setiabudiningsih. 2009. Pedoman Teknis Pengelolaan Konservasi Penyu. Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut. Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta. 123 hlm
  6. Dahuri, R., Ginting, S. P., Rais, J., & Sitepu, M. J., 1998. Pengelolaan sumber daya wilayah pesisir dan lautan secara terpadu. Jakarta: Penerbit Pradnya Paramita. 305 hal
  7. Fitri, L., Y. Yasmin, Suwarno, W. Dharma, A. Rauzana. 2022. Konservasi Penyu Di Pantai Pasi Jalang, Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat., 3(3): 266-272
  8. Harnino, TZAE., INY. Parawangsa, LA. Sari, S. Arsad. 2021. Efektifitas Pengelolaan Konservasi Penyu di Turtle Conservation and Education Center Serangan, Denpasar Bali. Journal of Marine and Coastal Science., 10(1): 18-34
  9. Herawaty, S. & Mahmud, N.R.A. 2019. Karakteristik Habitat Peneluran Penyu Sisik (Eretmachelys Imbricata) Di Desa Lifuleo Kecamatan Kupang Barat Kupang Nusa Tenggara Timur. Jurnal Biotropikal Sains, 16(1): 54-60
  10. Ibrahim, A. & Probosunu, N. (2016). Sebaran Lokasi Peneluran Penyu Hijau (Chelonia mydas) di Pulau Sangalaki Kepulauan Derawan Kabupaten Berau. Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada, 18(2), 29-46
  11. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30 Tahun 2022 tentang Kawasan Konservasi Kepulauan Anambas dan Laut Sekitarnya
  12. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 65 Tahun 2022 tentang Rencana Aksi Nasional (RAN) Konservasi Penyu Tahun 2022 – 2024
  13. Krismono, A.S.N., Fitriyanto, A. &Wiadnyana, N.N. 2010. Aspek Morfologi, Reproduksi, dan Perilaku Penyu Hijau (Chelonia mydas) di Pantai Pangumbahan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. BAWAL, 3(2): 93-101
  14. Kurniarum, M., Prihanta, W & Wahyuni, S. 2015. Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Konservasi Penyu Dan Ekowisata Di Desa Hadiwarno Kabupaten Pacitan Sebagai Sumber Belajar Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 1(2): 124-137
  15. Kushartono, E. W., E, C. R. C., & Hartati, R. (2016). Keberhasilan Penetasan Telur Penyu Hijau (Chelonia mydas) Dalam Sarang Semi – Alami Dengan Kedalaman Yang Berbeda Di Pantai Sukamade, Banyuwangi, Jawa Timur. Jurnal Kelautan Tropis, 19(2), 123-30. https://doi.org/10.14710/jkt.v19i2.839
  16. LKKPN Pekanbaru. 2023. Laporan Kegiatan Kemitraan LKKPN Pekanbaru. Pekanbaru
  17. LKKPN Pekanbaru. 2023. Laporan Monitoring Penyu LKKPN Pekanbaru. Pekanbaru
  18. Lutz, P.L., J,A. Musick & J, Wyneken. 2003. The Biology of Sea Turtle volume II. CRC Press, USA : 40– 47hal
  19. Nyompa, A.H., Sulaeman H.A., Masykur, S.F., Bahri, M. & Ayustina, R. 2024. Hatching success rate of sea turtle in the north coast of Pinrang Regency, South Sulawesi. Journal of Earth Kingdom, 2(1): 1-13
  20. Parawangsa, I.N.Y., Sukanta, I.M., Budi, E.S. & Utami, D.H. 2024. Tendensi Asal Sarang Penyu yang Direlokasi ke Pusat Pendidikan dan Konservasi Penyu, Serangan-Bali. Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, 8(1): 101-112
  21. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 31 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Kawasan Konservasi
  22. Pratama, A.A., & Romadhon, A., 2020. Karakteristik Habitat Peneluran Penyu di Pantai Taman KiliKili Kabupaten Trenggalek dan Pantai Taman Hadiwarno Kabupaten Pacitan., Juvenil, 1(2):198-209. DOI: 10.21107/juvenil.v1i2.7574
  23. Rismawati, R., Hernawati D. & Chaidir, M. 2020. Aktivitas Bertelur dan Frekuensi Pendaratan Penyu Hijau (Chelonia mydas) di Pantai Pangumbahan Sukabumi. Metamorfosa:Journal of Biological Sciences, 9(1): 206-216
  24. Salleh, S. M., Sah, S. A. M., & Chowdhury, A. J. K. 2019. Temperature influence on emergence success and swimming speed for in-situ nesting for Chelonia mydas in Penang Island, Malaysia. Tropical Life Sciences Research, 30(3): 111–128. https://doi.org/10.21315/tlsr2019.30.3.8
  25. Samosir, S.H., Hernawati, T., Yudhana, A., & Haditanoho, W., 2018. Perbedaan Sarang Alami dengan Semi Alami Mempengaruhi Masa Inkubasi dan Keberhasilan Menetas Telur Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) Pantai Boom Banyuwangi., Jurnal Medik Veteriner, 1(2):33-37. DOI: 10.20473/jmv.vol1.iss2.2018.33-37
  26. Sari, D.N., Fauzi, M., & Sumiarsih, E., 2018. Karakteristik Sarang Penyu Hijau (Chelonia mydas) di Pulau Kasiak Kawasan Konservasi Penangkaran Penyu Pariaman, Sumatera Barat. Berkala Perikanan Terubuk, 46(2):42-49. DOI: 10.31258/terubuk.46.2.42-49
  27. Suryanti, Supriharyono, & Anggoro, S., 2019. Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu. Semarang : UNDIP Press. 151 Page
  28. Sinaga, RRK., A. Hanif, F. Kurniawan, S. Roni, DYW. Laia, JR. Hidayati. 2024. Tingkat Keberhasilan Penetasan Telur Penyu Hijau (Chelonia mydas) dan Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) di Pulau Mangkai Kepulauan Anambas. Journal of Marine Research., 13(1)-93-99
  29. Sinaga, RRK., A. Hanif, F. Kurniawan, S. Roni, DYW. Laia, SP. Anggara, JR. Hidayati. 2023. Karakteristik Lokasi dan Intensitas Peneluran Penyu di Pulau Mangkai Kepulauan Anambas. Prosiding Simposium Nasional Penyu Indonesia
  30. Suryawan, I.W.K. & Tehupeiory, A. 2023. Strategi Partisipatif Masyarakat dalam Mitigasi Dampak Alami dan Manusia terhadap Konservasi Penyu di Indonesia. Indonesian Journal of Conservation, 12 (1): 88-100
  31. Umama, A.R., Restiadi, T.I., Prastiya, R.A., Safitri, E., Saputro, A.L., Yudhana, A., & Haditanojo, W., 2020. Tingkat Keberhasilan Penetasan Telur Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) pada Sarang Semi Alami di Pantai Boom Banyuwangi Periode Tahun 2018., Jurnal Medik Veterineri, 3(1):17-4.DOI: 10.20473/jmv.vol3.iss1.2020.17-24
  32. Winarto., & Azahra, S.D., 2022. Karakteristik dan Preferensi Habitat Penyu dalam Membuat Sarang Alami untuk Peneluran., Bioedusains: Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains, 5(1):189-196. DOI: 10.31539/bioedusains.v5i1.3655
  33. Yuliono, A., Safitri, I., Sofiana, M.S.J., Susanto, H. & Zulfian. 2024. Sosialisasi dan Edukasi Konservasi Penyu di KKP3K Paloh “Menjaga Penyu, Menjaga Alam, Menjaga Kehidupan”. Journal of Community Development, 4(3): 278-288

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-01-05 14:36:06

No citation recorded.