skip to main content

Penurunan Kadar Kromium Heksavalen (Cr6+) Dalam Limbah Batik Menggunakan Limbah Udang (Kitosan)

*N. Natalina  -  Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Malahayati, Indonesia
Hidayati Firdaus  -  Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Malahayati, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2017 Teknik

Citation Format:
Abstract

Industri batik menghasilkan limbah cair pada proses pewarnaan dan pelorodan. Limbah cair yang mengandung logam berat berbahaya ini seringkali dibuang ke badan sungai secara langsung, sehingga mencemari air sungai. Upaya pengolahan limbah cair industri batik perlu dilakukan untuk mengurangi kandungan logam berat di dalamnya. Kitosan merupakan salah satu senyawa yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar logam kromium heksavalen (Cr6+) dalam limbah cair batik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kitosan dari limbah udang windu mampu menurunkan kadar kromium heksavalen (Cr6+) dalam limbah cair batik. Penelitian dilakukan pada skala laboratorium dengan menggunakan aliran kontinu. Kitosan dari limbah udang windu diproduksi melalui proses deproteinasi, demineralisasi, depigmentasi dan deasetiasi. Larutan K2Cr2O7 digunakan sebagai larutan pembanding dan kitosan murni digunakan sebagai kitosan pembanding. Berat kitosan yang digunakan dalam reaktor sebesar 2,8 gram. Laju alir di set-up sebesar 15 ml/menit. Pengambilan sampel dilakukan pada menit ke 0, 10, 20, 30, dan 40. Analisa dilakukan terhadap kandungan kromium hesavalen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi penurunan kromium heksavalen adalah 52,858% dan 71,782%, masing-masing untuk kitosan dari limbah udang windu dan kitosan murni

Fulltext View|Download
Keywords: aliran kontinu; kitosan; kromium heksavalen; limbah cair batik

Article Metrics:

  1. Bhuvana. (2006). Studies On Frictional Behaviour Of Chitosan-Coated Fabrics. AUTEX Research Journal, 6 (4): 123-130
  2. Gao , Y., Lee, K., Oshima, M., Motomizu, S. (2000) Adsorption behavior of metal ions on cross-linked chitosan and the determination of oxoanions after pretreatment with a chitosan column. Anal. Sci, 16 :1303–1308
  3. Kementerian Negara Lingkungan Hidup. (2010). Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 03 tahun 2010 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Kawasan Industri. Jakarta: Kementerian Negara Lingkungan Hidup
  4. Meriatna (2008). Penggunaan membran kitosan untuk menurunkan kadar logam krom (Cr) dan nikel (Ni) dalam limbah cair industri pelapisan logam. Tesis. Medan: Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
  5. Sugita, P., dkk (2009). Sumber Biomaterial Masa Depan, Kitosan. Bogor: IPB Press
  6. Wiyarsi, A., Priyambodo, E. (2009) Pengaruh Konsentrasi Kitosan Dari Cangkang Udang Terhadap Efisiensi Penjerapan Logam Berat. Jurusan pendidikan Kimia FMIPA UNY. Tersedia di http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132312678/Penelitian%20kitosan.pdf

Last update:

  1. Chromium Removal of Batik Wastewater using Aspergillus sp. and Penicillium sp.

    RS Dewi, A Mumpuni, RA Yusiana. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 593 , 2020. doi: 10.1088/1755-1315/593/1/012022

Last update: 2024-04-18 15:02:10

No citation recorded.