skip to main content

Klasifikasi Berbasis Objek untuk Pemetaan Penggunaan Lahan menggunakan Citra SPOT 5 di Kecamatan Ngaglik

Nurhadi Bashit scopus  -  Departemen Teknik Geodesi, Universitas Diponegoro, Indonesia
Yudo Prasetyo  -  Departemen Teknik Geodesi, Universitas Diponegoro, Indonesia
*Andri Suprayogi  -  Departemen Teknik Geodesi, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2019 TEKNIK

Citation Format:
Abstract

Pesatnya pertumbuhan penduduk berdampak pada peningkatan pembangunan di setiap wilayah. Hal ini menyebabkan semakin terbatasnya keberaadaan lahan pada suatu wilayah sehingga mendasari perubahan penggunaan lahan. Pembangunan harus mengikuti pada peraturan yang telah dibuat agar tidak menimbulkan masalah seperti terbentuknya lahan kritis. Oleh karena itu, pemantauan penggunaan lahan pada suatu wilayah perlu dilakukan agar pembangunan tidak menimbulkan permasalahan. Artikel ini memuat pemanfaatan metode pengindraan jauh untuk pemantauan penggunaan lahan di Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Metode pengindraan jauh memanfaatkan data citra satelit yang akan dilakukan proses klasifikasi penggunaan lahan. Penelitian ini menggunakan data citra resolusi tinggi SPOT 5 dengan memanfaatkan metode klasifikasi berbasis objek. Klasifikasi dilakukan beberapa tahapan seperti segmentasi, merge, rule-based classification. Penelitian ini menggunakan parameter skala 70 pada proses segmentasi. Berdasarkan resolusi citra, penelitian ini menghasilkan 16 kelas klasifikasi penggunaan lahan. Pengujian akurasi dilakukan untuk melihat akurasi hasil klasifikasi yang telah dilakukan sehingga penelitian ini menghasilkan ketelitian 80%. Oleh karena itu, klasifikasi berbasis objek pada citra SPOT 5 menghasilkan akurasi yang baik. Hasil klasifikasi memperlihatkan di Kecamatan Ngaglik masih didominasi oleh pertanian lahan basah sebesar 21.892.324,90 m2 dan perumahan tidak teratur sebesar 11.596.465,01 m2. Perumahan penduduk memiliki luas setengah dari luas pertanian disebabkan karena Kecamatan Ngaglik terletak berbatasan langsung dengan Kota Yogyakarta

Fulltext View|Download
Keywords: Klasifikasi; Klasifikasi Berbasis Objek; Penggunaan Lahan; SPOT 5

Article Metrics:

  1. Arsyad, S. (2010). Konservasi Tanah dan Air. Edisi ke-2. Bogor: IPB Press
  2. Barus, B., Gandasasmita, K., Tarigan, S., Rusdiana, O. (2011). Laporan Akhir Penyusunan Kriteria Lahan Kritis. Bogor. Bogor: Kementerian Lingkungan Hidup & Pusat Pengkajian Pengembangan Wilayah (P4W) Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Institut Pertanian Bogor
  3. Bashit, N., Harintaka, Basith, A. (2017). Analysis of object oriented classification on high resolution images. Proceedings - 2016 6th International Annual Engineering Seminar (InAES 2016). https://doi.org/10.1109/INAES.2016.7821931
  4. Campbell, J. B., Wynne, R. H. (2011). Introduction to Remote Sensing. New York: Guilford Press
  5. Chadha, A., Satam, N. (2013). A Robust Rapid Approach to Image Segmentation with Optimal Thresholding and Watershed Transform. International Journal of Computer Applications, 65(9), 0975–8887
  6. Gupta, N., Bhadauria, H. (2014). Object Based Information Extraction from High Resolution Satellite Imagery Using Ecognition. International Journal of Computer Science Issues, 11 (3), No 2, 139-144
  7. Kux, H. J. H., Pinho, C. M. D. (2006). Objek- Oriented Analysis Of High-Resolution Satellite Image For Intra-Urban Land Cover Classification: Case Study In São José Dos Campos, São Paulo State, Brazil. Brazil : Instituto Nacional de Pesquisas Espaciais
  8. Lillesand, T. M., Kiefer, R.W., Chipman, J.W. (2004). Remote Sensing and Image Interpretation. Manhattan: John Wiley and Sons
  9. Nawangwulan, N. H., Sudarsono, B., Sasmito, B. (2013). Analisis Pengaruh Perubahan Lahan Pertanian Terhadap Hasil Produksi Tanaman Pangan Di Kabupaten Pati Tahun 2001 – 2011. Jurnal Geodesi Undip, 2, 127–140
  10. Peraturan Menteri Negara Agraria No.1 Tahun 1997. (1997). Peraturan Menteri Negara Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 1997 tentang Pemetaan Penggunaan Tanah Perdesaan, Penggunaan Tanah Perkotaan, Kemampuan Tanah Dan Penggunaan Simbol/Warna Untuk Penyajian Dalam Peta. Jakarta: Kementerian Negara Agraria
  11. Richards, J. A. (2006). Remote Sensing Digital Image Analysis: An Introduction. Berlin: Springer
  12. Sudaryanto. (2013). Studi Penggunaan Lahan Di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Berdasarkan Interpretasi Citra Quickbird. Magistra XXV(86), 112–118

Last update:

  1. The Mapping of Land Use Using Object-Based Image Analysis (OBIA) in Klaten Regency

    Nurhadi Bashit, Novia Sari Ristianti, Yudi Eko Windarto, Desyta Ulfiana, B. Warsito, Sudarno, T. Triadi Putranto. E3S Web of Conferences, 202 , 2020. doi: 10.1051/e3sconf/202020206036
  2. The development of remote sensing dataset for burned areas using Landsat-8 imagery, case study Indonesia

    Qonita Amriyah, Kuncoro Adi Pradono, Kurnia Ulfa, Fadillah Halim Rasyidy, Irwan Bengkulah, Yudhi Prabowo. MACHINE LEARNING AND INFORMATION PROCESSING: PROCEEDINGS OF ICMLIP 2023, 2981 , 2023. doi: 10.1063/5.0181444
  3. The growth of built-up area of Banda Aceh and its implication to agricultural land in peri-urban area in Aceh Besar Regency

    Putra Rizkiya, Zahrul Fuady, Ridha Pria Mahardika, Zainuddin Hasan, Arief Gunawan. THE 12TH ANNUAL INTERNATIONAL CONFERENCE (AIC) 2022: The 12th Annual International Conference on Sciences and Engineering (AIC-SE) 2022, 3082 , 2024. doi: 10.1063/5.0200973

Last update: 2024-04-19 15:37:14

  1. The Mapping of Land Use Using Object-Based Image Analysis (OBIA) in Klaten Regency

    Nurhadi Bashit, Novia Sari Ristianti, Yudi Eko Windarto, Desyta Ulfiana, B. Warsito, Sudarno, T. Triadi Putranto. E3S Web of Conferences, 202 , 2020. doi: 10.1051/e3sconf/202020206036