skip to main content

Evaluasi Kemampuan Bendungan Logung dalam Mereduksi Banjir Akibat Perubahan Curah Hujan dan Tata Guna Lahan

*Irawati Febriani  -  Department of Civil Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Ignatius Sriyana  -  Departemen Teknik Sipil, Universitas Diponegoro, Indonesia
Suharyanto Suharyanto  -  Departemen Teknik Sipil, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2024 TEKNIK

Citation Format:
Abstract

Bendungan Logung merupakan bendungan multipurpose yang salah satu fungsinya sebagai pengendali banjir. Mengingat bahwa Bendungan Logung telah beroperasi selama 5 (lima) tahun sekaligus menanggapi perubahan pola curah hujan dan tata guna lahan, serta mengantisipasi kemungkinan kegagalan bendungan akibat overtopping, maka perlu dilakukan kajian penelusuran banjir di waduk menggunakan data hidrologi dan tutupan lahan terbaru. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan Bendungan Logung dalam mereduksi banjir. Model penelusuran banjir dalam penelitian ini menggunakan software HEC-HMS dengan metode Soil Conservation Services-Curve Number (SCS-CN). Berdasarkan analisis yang dilakukan terdapat peningkatan curah hujan rencana apabila dibandingkan dengan studi perencanaan tahun 2015 serta adanya perubahan tata guna lahan di DTA Waduk Logung yang menyebabkan nilai debit banjir rencana lebih besar dibandingkan dengan studi perencanaan. Bendungan Logung dapat mereduksi debit banjir untuk masing- masing kala ulang sebesar: Q2 = 42,88%; Q5 = 38,38%; Q10 = 35,02%; Q25 = 31,53%; Q50 = 29,42%; Q100 = 27,50%; Q1000 = 20,72%; dan QPMF = 16,43%. Hasil debit puncak QPMF sebesar 946,5 m3/detik yang berada pada elevasi +93,5, di mana elevasi tersebut berada di atas muka air banjir QPMF perencanaan yakni +92,85. Oleh karena itu tidak terjadi overtopping karena puncak bendungan berada pada elevasi +94.

Fulltext View|Download
Keywords: Bendungan Logung; HEC-HMS; penelusuran banjir; reduksi banjir; SCS-CN

Article Metrics:

  1. BBWS Pemali Juana. (2015). Laporan Sertifikasi Desain Bendungan Logung Kabupaten Kudus
  2. Chow, V.T. Maidment, D.R. Mays, L. W. (1988). Applied Hydrology. McGraw-Hill Series in Water Resources and Environmental Engineering. https://doi.org/10.1061/(ASCE)1090-025X(1999)3:3(132)
  3. D. N. Moriasi, J. G. Arnold, M. W. Van Liew, R. L. Bingner, R. D. Harmel, T. L. V. (2007). Model Evaluation Guidelines for Systematic Quantification of Accuracy in Watershed Simulations. American Society of Agricultural and Biological Engineers, 50(3), 885–900
  4. Fauzi, M., Handayani, Y. L., & Destiany, A. (2019). Penentuan Parameter Model Tangki Dengan Empat Susunan Seri Pada Daerah Aliran Sungai Rokan. J.Infras, 5(2), 85–92
  5. Halik, G., Anwar, N., Santosa, B., & Edijatno. (2015). Reservoir inflow prediction under GCM scenario downscaled by wavelet transform and support vector machine hybrid models. Advances in Civil Engineering, 2015(Dd). https://doi.org/10.1155/2015/515376
  6. Islami, F. A. (2021). Modul HEC-HMS, Langkah-Langkah Pemodelan Hidrologi Sederhana. In Modul HEC-HMS (Issue December)
  7. Kementerian Pekerjaan Umum. (1999). Panduan Perencanaan Bendungan Urugan Volume II
  8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No 27, Pub. L. No. 27/PRT/M/2015 (2015)
  9. Limbong, B., & Wulandari, D. A. (2022). Reservoir Routing di Waduk Greneng, Blora Dengan Model HEC-HMS. Siklus: Jurnal Teknik Sipil, 8(2), 230–247
  10. Munajad, R., & Suprayogi, S. (2016). Kajian Hujan–Aliran Menggunakan Model HEC–HMS di Sub Daerah Aliran Sungai Wuryantoro Wonogiri, Jawa Tengah. Jurnal Bumi Indonesia, 15(1), 165–175. https://core.ac.uk/download/pdf/196255896.pdf
  11. Nurrizqi, E. H., & Suyono. (2012). Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Perubahan Debit Puncak Banjir di Sub DAS Brantas Hulu. 363–371
  12. Scharffenberg, W., Ely, P., Daly, S., Fleming, M., & Pak, J. (2010). Hydrologic Modeling System (Hec-Hms): Physically-Based Simulation Components. 2nd Joint Federal Interagency Conference, 8
  13. Soemarto, C. D. (1987). Hidrologi Teknik Edisi Ke - 2. Penerbit Erlangga, Jakarta., 23–34
  14. Triatmodjo, B. (2008). Hidrologi Terapan. Beta Offset
  15. US Army Corps of Engineers Hydrologic Engineering Center. (2000). Hydrologic Modeling System Technical Reference Manual. Hydrologic Modeling System HEC-HMS Technical Reference Manual, March, 148
  16. USDA NRCS. (2021). Engineering Field Handbook Chapter 2 : Estimating Runoff and Peak Discharges. In National Engineering Handbook

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-25 15:17:01

No citation recorded.