BibTex Citation Data :
@article{ENDOGAMI59649, author = {Asri Widayati}, title = {Membaca Fenomena Agraria Terkini Melalui Kritik Kapital Pada Pengalaman Kehilangan}, journal = {Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi}, volume = {7}, number = {1}, year = {2023}, keywords = {pengalaman kehilangan, benign capitalism, neoliberalisme}, abstract = { Studi ini menawarkan pembacaan teoritis baru mengenai fenomena agraria belakangan, khususnya mengenai orang-orang yang di beberapa tempat di Indonesia yang alih-alih menolak untuk menjual lahannya ke berbagai perusahaan. Sebaliknya, beberapa dari mereka justru mengundang perusahaan untuk menyerahkan sertifikat lahannya maupun mau untuk menyerahkan sertifikat lahannya karena tergiur ganti rugi miliaran. Fenomena semacam itu, ketika dibaca dalam konteks perampasan, atau dalam kerangka kapitalisme pabrik, pertentangan antara kelas-kelas yang berbeda. Maka, kesimpulan yang muncul dari beberapa aktivis dan advokat yang berada di wilayah akan menuduh beberapa orang itu “rakus” dan semacamnya. Melalui studi ini, tawaran ulang pembacaan disajikan untuk melihat kembali fenomena dengan kemungkinan kesimpulan yang mana hari ini, kapitalisme tidak sekadar hadir konfrontatif dan terus bertentangan dengan kelas-kelas yang berbeda. Namun, kapitalisme secara ramah tamah (benign capitalism) hadir melalui berbagai cara. Pengalaman kehilangan yang dipelajari dalam tradisi antropologi mempertajam pembacaan, bahwa benign capitalism yang salah satunya hadir dalam rupa perubahan strategi bisnis yang lebih ramah-tamah, bermitra dengan berbagai agensi baik negara maupun non-negara. Selain siasat semacam itu dapat “menambal” perasaan orang-orang untuk kembali mengalami kehilangan. Di sisi lain, melalui pembacaan pengalaman kehilangan, sebenarnya kapitalisme yang ramah justru hadir sebagai “kehadiran yang mengganggu”. Karena, tak jarang, setelah penyerahan lahan ke korporasi, keputusan tersebut memukul kondisi orang-orang. }, issn = {2599-1078}, pages = {167--182} doi = {10.14710/endogami.7.1.167-182}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/endogami/article/view/59649} }
Refworks Citation Data :
Studi ini menawarkan pembacaan teoritis baru mengenai fenomena agraria belakangan, khususnya mengenai orang-orang yang di beberapa tempat di Indonesia yang alih-alih menolak untuk menjual lahannya ke berbagai perusahaan. Sebaliknya, beberapa dari mereka justru mengundang perusahaan untuk menyerahkan sertifikat lahannya maupun mau untuk menyerahkan sertifikat lahannya karena tergiur ganti rugi miliaran. Fenomena semacam itu, ketika dibaca dalam konteks perampasan, atau dalam kerangka kapitalisme pabrik, pertentangan antara kelas-kelas yang berbeda. Maka, kesimpulan yang muncul dari beberapa aktivis dan advokat yang berada di wilayah akan menuduh beberapa orang itu “rakus” dan semacamnya. Melalui studi ini, tawaran ulang pembacaan disajikan untuk melihat kembali fenomena dengan kemungkinan kesimpulan yang mana hari ini, kapitalisme tidak sekadar hadir konfrontatif dan terus bertentangan dengan kelas-kelas yang berbeda. Namun, kapitalisme secara ramah tamah (benign capitalism) hadir melalui berbagai cara. Pengalaman kehilangan yang dipelajari dalam tradisi antropologi mempertajam pembacaan, bahwa benign capitalism yang salah satunya hadir dalam rupa perubahan strategi bisnis yang lebih ramah-tamah, bermitra dengan berbagai agensi baik negara maupun non-negara. Selain siasat semacam itu dapat “menambal” perasaan orang-orang untuk kembali mengalami kehilangan. Di sisi lain, melalui pembacaan pengalaman kehilangan, sebenarnya kapitalisme yang ramah justru hadir sebagai “kehadiran yang mengganggu”. Karena, tak jarang, setelah penyerahan lahan ke korporasi, keputusan tersebut memukul kondisi orang-orang.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-21 10:33:41
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.