1Department of Bioresources Technology and Veterinary, Vocational College, Universitas Gadjah Mada, Indonesia
2Yayasan Javlec Indonesia, Yogyakarta, Indonesia
3PT. Tirta Investama Plant Subang, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JIL37301, author = {Prasetyo Nugroho and Apriliyanti Rahayu and Rany Juliani and Indarto Indarto and Alfian Cahyo and Nida Ankhoviyya and Edwin Gumilar and Denni Susanto and Adi Nugroho}, title = {Clustering Residents’ Intention to Engage in Water Conservation Initiative: Evidence from the Upstream of West Java, Indonesia}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {19}, number = {2}, year = {2021}, keywords = {Theory of planned behavior; water conservation; clustering analysis; Subang}, abstract = { Kawasan hulu daerah aliran sungai telah lama dianggap memainkan peran strategis dalam konservasi air pada lanskap yang kompleks dan dinamis. Sementara banyak studi telah meneliti pentingnya upaya konservasi air, studi yang berfokus pada pengelompokan niat penduduk untuk terlibat dalam inisiatif konservasi air di hulu daerah aliran sungai masih belum banyak dipelajari. Untuk memahami bagaimana warga mengelompok, kami mengklasifikasikan warga di dua desa (Cibeusi dan Sanca) berdasarkan pendapat mereka yang khas terhadap variabel Theory of Planned Behavior (TPB), yaitu sikap, norma subjektif, kontrol perilaku yang dipersepsikan, niat perilaku, dan perilaku terhadap inisiatif konservasi air. Secara total, 200 kuesioner yang dapat digunakan dalam analisis telah diambil. Hasil penelitian menemukan bahwa warga dapat dikelompokkan menjadi dua kluster yaitu “pendukung konservasi air” dan “pendukung pasif”. Pendukung konservasi air dicirikan dengan kesepakatan yang tinggi pada semua variabel TPB, sedangkan pendukung pasif adalah sebaliknya. Temuan ini menegaskan bahwa persepsi masyarakat tidak homogen, tetapi merupakan kelompok individu yang memiliki pemikiran berbeda. Lebih lanjut, studi saat ini berimplikasi bahwa pengelola sumber daya air harus menyadari fakta bahwa masyarakat dapat dikelompokkan ke dalam kelompok yang berbeda berdasar pendapat dan kepentingannya masing-masing. Rancangan kebijakan, strategi, dan intervensi yang efektif harus dirancang sesuai dengan kelompok yang berbeda tersebut. ABSTRACT Upstream areas have long been considered to play strategic roles in the water conservation of complex and dynamic landscapes. While earlier studies have examined the importance of water conservation efforts, studies that focused on clustering residents’ intention to engage in water conservation initiatives in the upstream areas remain understudied. To understand how residents are clustered, we classify residents in two villages (Cibeusi and Sanca) based on their distinctive opinions of the Theory of Planned Behavior (TPB) variables, i.e., attitudes, subjective norms, perceived behavioral control, behavioral intention, and behavior toward water conservation initiatives. In total, 200 usable questionnaires were retrieved. The study finds that residents are clustered into two clusters named water conservation supporters and passive supporters . Water conservation supporters are characterized by high agreement on all the TPB variables, while passive supporters are the opposite. These findings confirm that communities are not homogenous but constitute a distinctive group of like-minded individuals. Furthermore, the current study implies that water resource managers should be aware of the fact that residents are clustered into distinct groups with their own opinions and interests. The design of effective policies, strategies, and interventions must be arranged according to those different groups. }, pages = {347--353} doi = {10.14710/jil.19.2.347-353}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/37301} }
Refworks Citation Data :
Kawasan hulu daerah aliran sungai telah lama dianggap memainkan peran strategis dalam konservasi air pada lanskap yang kompleks dan dinamis. Sementara banyak studi telah meneliti pentingnya upaya konservasi air, studi yang berfokus pada pengelompokan niat penduduk untuk terlibat dalam inisiatif konservasi air di hulu daerah aliran sungai masih belum banyak dipelajari. Untuk memahami bagaimana warga mengelompok, kami mengklasifikasikan warga di dua desa (Cibeusi dan Sanca) berdasarkan pendapat mereka yang khas terhadap variabel Theory of Planned Behavior (TPB), yaitu sikap, norma subjektif, kontrol perilaku yang dipersepsikan, niat perilaku, dan perilaku terhadap inisiatif konservasi air. Secara total, 200 kuesioner yang dapat digunakan dalam analisis telah diambil. Hasil penelitian menemukan bahwa warga dapat dikelompokkan menjadi dua kluster yaitu “pendukung konservasi air” dan “pendukung pasif”. Pendukung konservasi air dicirikan dengan kesepakatan yang tinggi pada semua variabel TPB, sedangkan pendukung pasif adalah sebaliknya. Temuan ini menegaskan bahwa persepsi masyarakat tidak homogen, tetapi merupakan kelompok individu yang memiliki pemikiran berbeda. Lebih lanjut, studi saat ini berimplikasi bahwa pengelola sumber daya air harus menyadari fakta bahwa masyarakat dapat dikelompokkan ke dalam kelompok yang berbeda berdasar pendapat dan kepentingannya masing-masing. Rancangan kebijakan, strategi, dan intervensi yang efektif harus dirancang sesuai dengan kelompok yang berbeda tersebut.
ABSTRACT
Upstream areas have long been considered to play strategic roles in the water conservation of complex and dynamic landscapes. While earlier studies have examined the importance of water conservation efforts, studies that focused on clustering residents’ intention to engage in water conservation initiatives in the upstream areas remain understudied. To understand how residents are clustered, we classify residents in two villages (Cibeusi and Sanca) based on their distinctive opinions of the Theory of Planned Behavior (TPB) variables, i.e., attitudes, subjective norms, perceived behavioral control, behavioral intention, and behavior toward water conservation initiatives. In total, 200 usable questionnaires were retrieved. The study finds that residents are clustered into two clusters named water conservation supporters and passive supporters. Water conservation supporters are characterized by high agreement on all the TPB variables, while passive supporters are the opposite. These findings confirm that communities are not homogenous but constitute a distinctive group of like-minded individuals. Furthermore, the current study implies that water resource managers should be aware of the fact that residents are clustered into distinct groups with their own opinions and interests. The design of effective policies, strategies, and interventions must be arranged according to those different groups.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-10 19:44:28
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.