skip to main content

Uji Model AERMOD Terhadap Sebaran Particulate Matter 10 µm (PM10) di Sekitar Kawasan PT Semen Padang

1Departement of Environmental Engineering, Universitas Andalas, Indonesia

2Department of Environmental Engineering, Universitas Andalas, Indonesia

Received: 8 Sep 2021; Revised: 10 Nov 2021; Accepted: 2 Jan 2022; Available online: 12 Jan 2022; Published: 9 Apr 2022.
Editor(s): H. Hadiyanto

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji model AERMOD dalam memprediksi sebaran PM10 di udara ambien kawasan PT Semen Padang. Lokasi penelitian sebanyak 32 titik berdasarkan 8 arah mata angin dengan jarak 0,5 km, 1 km, 1,5 km dan 2 km dari PT Semen Padang. Pengukuran PM10 menggunakan EPAM 5000 Real Time Particulate Air Monitor dilanjutkan pemetaan dengan software Surfer 11. Waktu pengukuran dibagi menjadi 4 shift, yaitu shift 1 (00.00 – 05.59 WIB), shift 2 (06.00 – 11.59 WIB), shift 3 (12.00 – 17.59 WIB) dan shift 4 (18.00 – 23.59 WIB). Pengambilan data meteorologi (temperatur udara, tekanan udara, kelembapan, kecepatan angin dan arah angin) menggunakan alat Meteorological Station PCE-FWS-20 untuk input data pada AERMET, dilanjutkan prediksi sebaran PM10 menggunakan software AERMOD View 8.9.0. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi PM10 dengan EPAM 5000 berkisar antara 21,0 – 79,0 µg/m3 dengan rata-rata 24 jam sebesar 41,7 µg/m3. Konsentrasi PM10 dengan AERMOD berkisar antara 3,5 sampai 68,0 µg/m3 dengan rata-rata 24 jam sebesar 10,6 µg/m3. Jika dibandingkan dengan baku mutu untuk Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, lokasi 11 dengan koordinat S 0°56'52.46" dan E 100°27'41.88"  pada  jarak 1 km kawasan Barat PT Semen Padang tidak memenuhi baku mutu. Model mendekati ideal atau dikatakan sempurna yaitu lokasi arah Timur dan Timur Laut karena elevasi yang lebih tinggi dari sumber emisi dan merupakan arah angin dominan pada siang hari.

ABSTRACT

This study aims to test the AERMOD model in predicting the distribution of PM10 in the ambient air of the PT Semen Padang area. The research locations were 32 points based on eight cardinal directions with a radius of 0.5 km, 1 km, 1.5 km, and 2 km from PT Semen Padang. PM10 measurement using EPAM 5000 Real-Time Particulate Air Monitor followed by mapping with Surfer 11 software. The measurement time is divided into four shifts, namely shift 1 (00.00 – 05.59 WIB), shift 2 (06.00 – 11.59 WIB), shift 3 (12.00 – 17.59 WIB), and shift 4 (18.00 – 23.59 WIB). Meteorological data retrieval (air temperature, air pressure, humidity, wind speed and wind direction) using the Meteorological Station PCE-FWS-20 for data input to AERMET, followed by prediction of PM10 distribution using AERMOD View 8.9.0 software. The results showed that the concentration of PM10 with EPAM 5000 ranged from 21.0 – 79.0 g/m3 with a 24-hour average of 41.7 g/m3. The concentration of PM10 with AERMOD ranged from 3.5 - 68.0 g/m3 with a 24-hour average of 10.6 g/m3. When compared with the quality standard for Government Regulation no. 22 of 2021 concerning the Implementation of Environmental Protection and Management, location 11 with coordinates S 0°56'52.46" and E 100°27'41.88" at a distance of 1 km west of PT Semen Padang does not meet the quality standards. The model is close to ideal or is said to be perfect, namely the location of the East and Northeast directions because of the higher elevation of the emission source and the dominant wind direction during the day.

Fulltext View|Download
Keywords: AERMOD; EPAM; PM10; PT Semen Padang; Udara ambien

Article Metrics:

  1. Cimorelli, A.J. (2004). AERMOD: A Dispersion Model for Industrial Source Applications. Part I: General Model Formulation and Boundary Layer Characterization. Journal Of Applied Meteorology. 44, 682-693
  2. Colbeck, I. (1998). Physical and Chemical Properties of Aerosols, Blackie Academic and Professional. London
  3. Hinds, WC. (1982). Aerosol Technology : Properties, Behavior, and Measurement of Airborne Particles. John Wiley and Sons Inc. New York
  4. Hua, S, Tian, H, Wang, K, Zhu, C, Gao, J, Ma, Y. (2016). Atmospheric Emission Inventory of Hazardous Air Pollutants From China's Cement Plants: Temporal Trends, Spatial Variation Characteristics and Scenario Projections. Atmospheric Environment, 128, 1–9
  5. Koren, H. (2003). Handbook of Environmental Health Vol. 1 : Biological, Chemical and Physical Agents of Environmentally Related Disease. Lewis Publ : London
  6. Kurniawan, E. (2014). Pemetaan Konsentrasi PM10 (Particulate Matter 10 µm) dan Konsentrasi Logam Ca, Al, Fe, Si dan Na dalam PM10 di Udara Ambien Kawasan Timur PT Semen Padang dan Sekitarnya. Tugas Akhir Sarjana. Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Andalas
  7. Lindawaty. (2010). Partikulat (PM10) Udara Rumah Tinggal yang Mempengaruhi Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita (Penelitian di Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan Tahun 2009-2010). Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
  8. Monin, A.S. and A.M. Obukhov. (2008). Basic Laws of Turbulent Mixing in The Surface Layer of The Atmosphere. AF Cambridge Research Centre, Cambridge, Massachusetts, American Meteorological Society
  9. Nauli, T. (2002). Pola Sebaran Polutan dari Cerobong Asap. Prosiding Pertemuan dan Presentasi limiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM-BATAN
  10. Nugroho, AW, Sofyan, A. (2011). Sistem Pemodelan Kualitas Udara Terintegrasi dengan Menggunakan AERMOD, WRF-CHEM dan PYTHON. Institut Teknologi Bandung
  11. Peraturan Pemerintah RI No 22 tahun 2021. Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
  12. PT Semen Padang. (2018). Komitmen dalam Keberlanjutan Laporan Tahunan 2018 PT Semen Padang. Padang
  13. Saeni, MS. (1989). Zat-zat Pencemar Udara, Bahan Pengajaran Kimia Lingkungan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. Institut Pertanian Bogor
  14. Samuel, JW. (1973). Aerosol in Fundamental of Air Pollution, Addition Willey. New York, USA, 347-363
  15. Soedomo, M. (1999). Kumpulan Karya Ilmiah Pencemaran Udara. Institut Teknologi Bandung. Bandung
  16. United States Environmental Protection Agency (US EPA). (1992). Protocol for Determining the Best Performing Model. US Environmental Protection Agency (EPA) Publication, North Carolina (US)
  17. United States Environmental Protection Agency (US EPA). (1995). Industri Source Complex-3 (ISC3) Dispersion Model, Volume 1 dan 2:User Instruction. US Environmental Protection Agency (EPA) Publication, North Carolina (US)
  18. United States Environmental Protection Agency (US EPA). (2004). Description of Model Formulation. US Environmental Protection Agency (EPA) Publication, North Carolina (US)
  19. United States Environmental Protection Agency (US EPA). (2021). Meteorological Processors. https://www.epa.gov/scram/meteorological-processors-and-accessory-programs
  20. Wangsa, D. (2015). Pemetaan Konsentrasi PM10 (Particulate Matter 10 µm) dan Konsentrasi Logam Ca, Al, Fe, Si dan Na dalam PM10 di Udara Ambien Kawasan Barat PT Semen Padang dan Sekitarnya. Tugas Akhir Sarjana. Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Andalas
  21. Wardhana, WA. (2001). Dampak Pencemaran Lingkungan. Andi, Yogyakarta
  22. Zou, L, Ni, Y, Gao, Y, Tang, F, Jin, J, Chen, J. (2018). Spatial Variation of PCDD/F and PCB Emissions and Their Composition Profiles in Stack Flue Gas From The Typical Cement Plants in China. Chemosphere 195, 491–497

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-10 12:06:30

No citation recorded.