Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JIL42483, author = {Tamas Dicelebica and Aji Akbar and Dian Jati}, title = {Identifikasi dan Pencegahan Daerah Rawan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut Di Kalimantan Barat}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {20}, number = {1}, year = {2022}, keywords = {Rawan Kebakaran; Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut, Titik Panas; Cekungan Air tanah Sistem Informasi Geografis}, abstract = { Kalimantan Barat memiliki potensi bencana kebakaran hutan dan lahan gambut yang tinggi karena banyaknya titik api dan jenis lahan gambut yang mudah terbakar pada musim kemarau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan dan menentukan kecenderungan titik pamas dan mengidentifikasi dan mencegah kawasan rawan kebakaran hutan dan lahan gambut dengan data hotspot, peta curah hujan, peta tutupan lahan, peta kesatuan hidrologis gambut, dan peta cekungan air tanah menggunakan Sistem Informasi Geografis atau SIG. Metode overlap digunakan untuk menganalisis kecenderungan titik panas sedangkan Overlay dan Scoring digunakan untuk mengidentifikasi kawasan rawan kebakaran hutan dan lahan. Setelah dilakukan analisis titik panas, terdapat kecenderungan curah hujan pada kelas curah hujan 1.500-3.000 mm/tahun dengan 2.192 kejadian. Perubahan tutupan lahan di kawasan hutan mengalami penurunan sebesar 7,96%. Peningkatan tutupan lahan di kawasan non-hutan sebesar 11,26%, mempengaruhi potensi dan kecenderungan titik api dan bencana kebakaran hutan dan lahan. Kubu Raya memiliki tingkat kerawanan bencana kebakaran pada kelas sangat rawan dengan luasan 0,26%, dan Kapuas Hulu memiliki tingkat kerawanan bencana kebakaran pada kelas tidak rawan dengan luas 0,19%. Kabupaten Ketapang merupakan daerah dengan tingkat pencegahan tertinggi, dengan luas cekungan airtanah sebesar 26,46%. ABSTRA CT West Kalimantan has a high potential for forest and peatland fire disasters due to the high number of hotspots and the type of peatland which burns easily during the dry season. The purpose of this research is to map and determine the trend of hotspots and areas prone to forest and peatland fires and prevent them with hotspot data, rainfall maps, land cover maps, maps of peat hydrological units, and maps of groundwater basins using Geographic Information Systems or GIS. The overlap method is used to analyze the trend of hotspots; meanwhile, Overlay and Scoring are used to identify areas prone to forest and land fires in this research. After analyzing the hotspots, there is a tendency for rainfall with a class of 1,500-3,000mm/year with 2,192 events. Land cover change in forested areas decreased by 7.96%. It increased land cover in non-forest areas by 11.26%, affecting the potential and tendency of hotspots and forest and land fire disasters. Kubu Raya has a fire disaster vulnerability level in the very vulnerable class with an area of 0.26%, and Kapuas Hulu has a fire disaster vulnerability level in the non-prone class with an area of 0.19%. Ketapang Regency is the area with the highest prevention rate, with a groundwater basin area of 26.46%. }, pages = {115--126} doi = {10.14710/jil.20.1.115-126}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/42483} }
Refworks Citation Data :
Kalimantan Barat memiliki potensi bencana kebakaran hutan dan lahan gambut yang tinggi karena banyaknya titik api dan jenis lahan gambut yang mudah terbakar pada musim kemarau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan dan menentukan kecenderungan titik pamas dan mengidentifikasi dan mencegah kawasan rawan kebakaran hutan dan lahan gambut dengan data hotspot, peta curah hujan, peta tutupan lahan, peta kesatuan hidrologis gambut, dan peta cekungan air tanah menggunakan Sistem Informasi Geografis atau SIG. Metode overlap digunakan untuk menganalisis kecenderungan titik panas sedangkan Overlay dan Scoring digunakan untuk mengidentifikasi kawasan rawan kebakaran hutan dan lahan. Setelah dilakukan analisis titik panas, terdapat kecenderungan curah hujan pada kelas curah hujan 1.500-3.000 mm/tahun dengan 2.192 kejadian. Perubahan tutupan lahan di kawasan hutan mengalami penurunan sebesar 7,96%. Peningkatan tutupan lahan di kawasan non-hutan sebesar 11,26%, mempengaruhi potensi dan kecenderungan titik api dan bencana kebakaran hutan dan lahan. Kubu Raya memiliki tingkat kerawanan bencana kebakaran pada kelas sangat rawan dengan luasan 0,26%, dan Kapuas Hulu memiliki tingkat kerawanan bencana kebakaran pada kelas tidak rawan dengan luas 0,19%. Kabupaten Ketapang merupakan daerah dengan tingkat pencegahan tertinggi, dengan luas cekungan airtanah sebesar 26,46%.
ABSTRACT
West Kalimantan has a high potential for forest and peatland fire disasters due to the high number of hotspots and the type of peatland which burns easily during the dry season. The purpose of this research is to map and determine the trend of hotspots and areas prone to forest and peatland fires and prevent them with hotspot data, rainfall maps, land cover maps, maps of peat hydrological units, and maps of groundwater basins using Geographic Information Systems or GIS. The overlap method is used to analyze the trend of hotspots; meanwhile, Overlay and Scoring are used to identify areas prone to forest and land fires in this research. After analyzing the hotspots, there is a tendency for rainfall with a class of 1,500-3,000mm/year with 2,192 events. Land cover change in forested areas decreased by 7.96%. It increased land cover in non-forest areas by 11.26%, affecting the potential and tendency of hotspots and forest and land fire disasters. Kubu Raya has a fire disaster vulnerability level in the very vulnerable class with an area of 0.26%, and Kapuas Hulu has a fire disaster vulnerability level in the non-prone class with an area of 0.19%. Ketapang Regency is the area with the highest prevention rate, with a groundwater basin area of 26.46%.
Article Metrics:
Last update:
The relationship between knowledge and disaster preparedness of undergraduates responding to forest fires
Last update: 2024-11-05 11:24:47
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.