skip to main content

Desain Komposter Sampah Pasar sebagai Solusi Persampahan di Negara Berkembang (Studi Kasus: Jakarta, Indonesia)

Department of Environmental Engineering, Faculty of Infrastructure Planning, Universitas Pertamina, Komplek Universitas Pertamina, Jl. Sinabung II Terusan Simprug, Jakarta 12220, Indonesia

Received: 1 Dec 2021; Revised: 3 Jan 2022; Accepted: 8 Jan 2022; Available online: 23 Jan 2022; Published: 6 Apr 2022.
Editor(s): H. Hadiyanto

Citation Format:
Abstract

Tingginya timbulan sampah makanan di negara berkembang seperti Indonesia, membuat komposting menjadi salah satu alternatif pengolahan sampah yang sering dilakukan oleh masyarakat. Disamping prosedurnya yang mudah, biaya pengolahan pun relatif lebih murah dibanding jenis pengolahan lainnya. Namun permasalahan produksi air lindi terutama pada sampah pasar yang memiliki kadar air yang sangat tinggi sering membuat masyarakat menghentikan aktifitas kompostingnya. Bau yang tidak sedap dan terganggunya estetika akibat penggunaan komposter yang tidak sesuai dengan karakteristik sampah juga dialami oleh tempat pengolahan sampah 3R (TPS 3R) di Kelurahan Grogol Selatan, Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk merancang komposter yang dapat menyelesaikan permasalahan air lindi tersebut. Metode penelitian pada studi ini adalah eksperimental, dilakukan pengujian alat rancangan yang berbeda dengan yang telah ada sebelumnya untuk dilakukan komparasi. Komposter dirancang menggunakan drum HDPE 150L dengan pembuatan sekat antara ruangan material sampah dengan ruangan penampungan air lindi (beserta selang indikator air lindi). Ventilasi pasif dari pipa PVC juga dirancang dibagian tengah komposter yang berperan sebagai sirkulasi udara dan pengaduk sehingga pasokan oksigen dapat terjaga dengan baik. Hasil rancangan komposter telah diuji dan menghasilkan kompos berkualitas baik menurut SNI 19-7030-2004. Durasi komposting juga berhasil dipersingkat menjadi 30 hari untuk menghasilkan kompos matang (komposter biasa 40-60 hari).

ABSTRACT

High generation of food waste in developing countries such as Indonesia makes composting an alternative to waste processing that is often done by the communities. Besides the easy procedure, the processing cost is relatively cheaper than other types of processing. However, the problem of leachate production, especially in market waste which has a very high-water content, often makes people stop their composting activities. An unpleasant odor and aesthetic disturbance due to the use of a composter that is not in accordance with the characteristics of the waste are also experienced by 3R waste processing site (TPS 3R) in South Grogol Sub-district, Jakarta. This study aims to design a composter that can solve the leachate problem. The research method in this study is experimental, testing different design tools with previous ones for comparison. The composter is designed using a 150L HDPE drum with the manufacture of a bulkhead between the waste material room and the leachate storage room (along with the leachate indicator hose). Passive ventilation from PVC pipes is also designed in the middle of the composter which acts as air circulation and stirrer so that oxygen supply can be maintained properly. The results of the composter design have been tested and produce good quality compost according to SNI 19-7030-2004. Composting duration was also successfully shortened to 30 days to produce mature compost (ordinary composter 40-60 days).

Fulltext View|Download
Keywords: Food Waste; Composter; Leachate;3R Waste Processing Site; Passive Ventilation

Article Metrics:

  1. Alwi, I. Adi, S. (2019). TPST Bantargebang Diprediksi Overload 2021, Bekasi Belum Tahu Rencana DKI. Diakses dari https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/20/16103741/tpst-bantargebang-diprediksi-overload-2021-bekasi-belum-tahu-rencana-dki pada September 2020
  2. Badan Pusat Statistik Jakarta. (2019). Provinsi DKI Jakarta dalam Angka 2019. BPS Jakarta. Diakses dari https://jakarta.bps.go.id/ pada Mei 2020
  3. Badan Standarisasi Nasional. (2004). SNI 19-7030-2004: Spesifikasi Kompos dari Sampah Organik Domestik. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. Diakses dari http://sispk.bsn.go.id/ pada Mei 2020
  4. Dalankopoulos, E., Badr, O.P., Robert, SD. (1998). Municipal solid waste: a prediction methodology for the generation rate and composition in the European Union countries and the United States of America. Resour. Conserv. Recy. 24, 155 – 166
  5. Damanhuri, E., and Padmi, T. (2015). Pengelolaan Sampah Terpadu. Bandung: ITB Press
  6. Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta. (2016). Keputusan Kepala Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta No. 117 Tahun 2016. Jakarta: Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta
  7. Diza, V., Zulhelmi, Syaryadhi, M. (2017). Monitoring Suhu dan Kelembaban Menggunakan Mikrokontroler ATMega328 pada Proses Dekomposisi Pupuk Kompos. J. Karya Ilmiah Tek. Elekt., 2:3, 91-98
  8. Hartati, S., Nugroho, A. (2012). Sistem Pendukung Keputusan Berbasis AHP (Analitical Hierarchy Process) untuk Penentuan Kesesuaian Penggunaan Lahan. J. Inform. 6:2, 630-641
  9. Hibino, K., Takakura, K., Febriansyah, Nugroho, S. B., Nakano, R., Ismaria, R., Fujino, J. (2020). Panduan Operasional Pengomposan Sampah Organik Skala Kecil dan Menengah dengan Metode Takakura. Bandung: Institute for Global Environmental Strategies
  10. Hotbin Composting. (2019). What is Leachate/ Liquid Fertiliser/ Compost Tea? Diakses dari https://www.hotbincomposting.com/blog/what-is-compost-leachate.html pada Mei 2019
  11. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2017). Petunjuk Teknis Tempat Pengolahan Sampah 3R. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
  12. Krisnawan, K.A., Tika, I.W., Madrini, I.A. (2018). Analisis Dinamika Suhu pada Proses Pengomposan Jerami Dicampur Kotoran Ayam dengan Perlakuan Kadar Air. J. Biosist. dan Tek. Pertanian, 25-32
  13. Manu, M.K., Kumar, R., and Garg, A. (2016). Drum Composting of Food Waste: A Kinetic Study. Int.Conf. on Solid Waste Manag., 5IconSWM 2015, (pp. 456 - 463)
  14. Marsidi, R. (2002). Proses Nitrifikasi Dengan Sistem Biofilter Untuk Pengolahan Air Limbah Yang Mengandung Amoniak Konsentrasi Tinggi. J. Tek. Ling. BPPT, 195-205
  15. Mulyani, H. (2014). Pengembangan Model Pengomposan Aerob di Desa Paten Gunung, Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Techno Vol. 15 No. 2, 37-49
  16. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. (2020). Rata-Rata Jumlah Sampah yang Masuk ke Tempat Pembuangan Sampah Terakhir (TPST) Bantar Gebang, 2019. Retrieved from statistik.jakarta.go.id/rata-rata-jumlah-sampah-yang-masuk-ke-tempat-pembuangan-sampah-terakhir-tpst-bantar-gebang-2019/ on July 2020
  17. Republik Indonesia. (2008). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Jakarta, Indonesia
  18. Sahwan, F.L. (2010). Kualitas Produk Kompos dan Karakteristik Proses Pengomposan Sampah Kota tanpa Pemilahan Awal. J. Tek. Ling. 11, 79-85
  19. Setyorini, D., Saraswati, R., Anwar, E.K. (2019). Kompos. In B. P. Pertanian, Pupuk (pp. 11-40). Bogor: Balai Penelitian Tanah Kementerian Pertanian
  20. The University of Sheffield. (2021). Reducing food waste in developing countries. Diakses dari Reducing food waste in developing countries | Institute for Sustainable Food | The University of Sheffield pada November 2021
  21. Sudibyo, H.R., Majid, A.I., Pradana, Y.S., Budhijanto, W., Deendarlianto, Budiman, A. (2017). Technological Evaluation of Municipal Solid Waste Management System in Indonesia. Energy Proced. 105, 263-269
  22. Yogaswara, G. (2013). Karakterisasi dan Analisis Potensi Kompos Sampah Padat Pasar Tradisional di Pasar Bogor. Bogor: Institut Pertanian Bogor

Last update:

  1. Optimalisasi Sistem Pengelolaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Reduce, Reuse, Recycle (3R) (Studi Kasus: TPST 3R Pasar Kebayoran, Jakarta)

    Nova Ulhasanah, Chiquita Priscillia, Nurulbaiti Listyendah Zahra. Jurnal Ilmu Lingkungan, 21 (3), 2023. doi: 10.14710/jil.21.3.704-711

Last update: 2024-04-23 08:57:09

No citation recorded.