skip to main content

Runoff Coefficient Analysis After Regional Development in Tambakbayan Watershed, Yogyakarta, Indonesia

Department of Environmental Geography, Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada, the Special Region of Yogyakarta 55281, Indonesia

Received: 9 Dec 2021; Revised: 14 Jan 2022; Accepted: 1 Feb 2022; Available online: 16 Feb 2022; Published: 5 Apr 2022.
Editor(s): H. Hadiyanto

Citation Format:
Abstract

The Tambakbayan Watershed has experienced changes in its land utilization. Based on land-use data from 2006 and 2017, built-up land was found to have encroached on vegetated areas and showed a substantial increase in area. Such conversion can alter and modify runoff coefficients, as a measure of watershed response. This research aimed to evaluate land-use change in the watershed from 2006 through 2017 and its effects on runoff coefficients. It used descriptive quantitative methods combining literature study and data calculation. The secondary data were obtained from digital land-use maps (RBI) in 2006 and 2017, SRTM images, soil types, and the drainage network of the watershed. Runoff coefficient analysis confirmed that the land-use change between 2006 and 2017 caused by regional development increased the runoff coefficients of the watershed observed.

ABSTRAK

Daerah Aliran Sungai Tambakbayan telah terjadi perubahan, berdasarkan data penggunaan lahan tahun 2006 dan tahun 2017. Perubahan yang terjadi berupa meningkatnya lahan terbangun dan berkurangnya lahan bervegetasi. Perubahan penggunaan lahan yang terjadi dapat mengakibatkan perubahan respon DAS yang dikuantifikasikan dalam bentuk koefisien aliran. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi perubahan penggunaan lahan daerah penelitian dari tahun 2006 dan 2017, kaitannya dengan koefisien aliran. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif berdasarkan studi pustaka dan perhitungan. Data sekunder yang digunakan adalah Peta Rupa Bumi Digital Indonesia Tahun 2006 dan 2017, Citra SRTM DAS Tambakbayan, Jenis Tanah DAS Tambakbayan, dan Jaringan Drainase DAS Tambakbayan. Perubahan penggunaan lahan akibat perkembangan wilayah, mengakibatkan peningkatan koefisien aliran pada tahun 2017 apabila dibandingkan dengan koefisien aliran pada tahun 2006.

Fulltext View|Download
Keywords: Watershed; land-use change; runoff coefficient; regional development

Article Metrics:

  1. Alexander and Harahab, S. 2009. Perencanaan Embung Tambakboyo Kabupaten Sleman
  2. Beck H.E., Dijk A.I.J.M.v. ,Roo A.d, Dutra E., Fink G., Orth R., Schellekens J. 2017. Global Evaluation of runoff from 10 state of the art hydrological models. Hydrological Earth Syetem Science. 21:2881-2903
  3. Birkinshaw S.J., O’Donnell G., Glenis V., Kilsby C. 2021. Improved hydrological modelling of urban catchments using runoff coefficients. Journal of Hydrology. 594. https://doi.org/10.1016/j.jhydrol.2020.125884
  4. D.I.Y. Final Assignment Report. Universitas Diponegoro Semarang
  5. Dipayana, G.A., Nurjani, E., and Adji T.N. 2012. Estimasi Distribusi Spasial Nilai Imbuhan Airtanah Menggunakan Model Water- Budget dan Geographic Information System (GIS) di DAS Opak, DIY. Proceedings of the National Seminar ScieTec 2012 Universitas Brawijaya, 23-24 February 2012
  6. Febryanto, D.A., and Farda, N.M. 2016. Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Debit Puncak Sub-DAS Opak Hulu Tahun 2009 dan 2014 Menggunakan Citra Landsat 5 dan Landsat 8. Jurnal Bumi Indonesia. Vol 5(1):1-10
  7. Indriatmoko, R. Haryoto, and V. Ery Wibowo. 2007. Aplikasi Sistem Informasi Geografi Untuk Penghitungan Koefisien Aliran Daerah Aliran Sungai (Das) Ciliwung. Jurnal Air Indonesia Vol 3(2): 182–90
  8. Lallam F., Megnounif A., Ghenim A.N. 2018. Estimating the runoff coefficient using the analytic hierarchy process. Journal of water and land development. VII-IX (38):67-74. DOI: 10.2478/jwld-2018-0043
  9. Machado R.E., Cardoso T.O., Mortene M.H. 2021. Determination of runoff coefficient (C) in catchments based on analysis of precipitation and flow events. International Soil and Water Conservation Research. https://doi.org/10.1016/j.iswcr.2021.09.001
  10. Miardini A. dan Susanti P.D. 2016. Analysis Physical Characteristics of Land for Estimated Runoff Coefficient as Flood Control Effort in Comal Watershed, Central Java. Forum Geografi. 30(1): 58-68
  11. Ministry of Public Works of the Republic of Indonesia. 2010. Pola Pengelolaan Sumberdaya Air Wilayah Sungai Progo- Opak-Serang
  12. Nurdiyanto., Montarcih, L., and Suhartanto, E. 2016. Analisis Hujan dan Tata Guna Lahan Terhadap Limpasan Permukaan di Sub DAS Pekalen Kabupaten Probolinggo. Jurnal Teknik Pengairan. Vol 7(1):83-94
  13. Permatasari, R., Arwin, and Natakusumah, D.K. 2017. Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Rezim Hidrologi DAS (Studi Kasus: DAS Komering). Jurnal Teknik Sipil. Vol 24(1):91-98
  14. Samaawa, A. and Hadi, M.P. 2016. Estimasi Debit Puncak Berdasarkan Beberapa Metode Penentuan Koefisien Limpasan di Sub DAS Kedung Gong, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Jurnal Bumi Indonesia Vol. 5(1)
  15. Sriwongsitanon N. and Taesombat W. 2011. Effects of land cover on runoff coefficient. Journal of Hydrology. 410:226-238
  16. Suryanto and Wawan. 2017. Pengaruh Kemiringan Lahan dan Mucuna Bracteata terhadap Aliran Permukaan dan Erosi di PT Perkebunan Nusantara V Kebun Lubuk Dalam. JOM FAPERTA Vol. 4(1): 1-15
  17. Sutapa, I.W. 2006. Studi Pengaruh dan Hubungan Variabel Bentuk DAS Terhadap Parameter Hidrograf Satuan Sintetik (Studi Kasus: Sungai Salugan, Taopa dan Batui di Sulawesi Tengah). Jurnal SMARTek. Vol 4(4): 224-232
  18. Widowati, S.P. 2013. Implementasi Kebijakan Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Perumahan di Kawasan Perkotaan Kabupaten Sleman. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan. Vol 5(2):102-116.

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-03-28 12:35:18

No citation recorded.