1Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Bandung, Indonesia
2Department of Refrigeration & Air Conditioning, Politeknik Negeri Bandung, Jl. Gegerkalong Hilir, Bandung, Indonesia 40559, Indonesia
3Jurusan Teknik Refrigerasi & Tata Udara, Politeknik Negeri Bandung, Indonesia
4 Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bandung, Indonesia
5 Jurusan Teknologi Industri Kimia, Universitas Padjajaran, Indonesia
6 Faculty of Mechanical Engineering, Universiti Teknikal Malaysia, Malaysia
BibTex Citation Data :
@article{JIL51619, author = {Neneng Nuryati and Kasni Sumeru and Andriyanto Setyawan and Yudi Hikmat and Husain Sumeru and Mohamad Sukri}, title = {Pengaruh Asap Rokok pada Peningkatan Konsentrasi PM2.5 dan PM10 di Ruang Tamu Akibat Merokok di Dalam dan di Luar Rumah}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {22}, number = {1}, year = {2023}, keywords = {Asap rokok; teras; ruang tamu; kamar mandi; PM2.5; PM10}, abstract = {Udara bersih adalah kebutuhan dasar untuk menjamin kesehatan bagi penghuni rumah. Asap rokok adalah salah satu polutan yang sering berada di rumah. Efek negatif dari asap rokok pada kesehatan telah dilaporkan oleh beberapa ahli. Namun, hingga saat ini, masih banyak dijumpai perokok yang merokok di tempat sembarang di sekitar rumah, seperti di teras, di dalam ruang tamu dan di kamar mandi. Perilaku ini akan berdampak buruk bagi kualitas udara di dalam rumah. Partikulat berdiameter kurang dari 2.5 µm (PM2.5) dan kurang dari 10 µm (PM10) adalah salah satu polutan utama yang dihasilkan oleh asap rokok. Berdasarkan beberapa penelitian, melaporkan bahwa selain akan mengendap di paru-paru, PM2.5 dan PM10 dapat menyebabkan beberapa penyakit, antara lain asma, ISPA (infeksi saluran pernafasan akut), kanker paru-paru dan meningkatkan tingkat mortalitas. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran PM2.5 dan PM10 di dalam ruang tamu akibat perokok yang merokok di kamar mandi, di dalam ruang tamu dan di teras. Pengukuran konsentrasi PM2.5 dan PM10 dilakukan di rumah dengan luas sekitar 45 m 2 . Pengambilan data dilakukan sebelum merokok, 15 menit setelah rokok dinyalakan, 30 dan 60 menit setelah rokok dimatikan. Berdasarkan pengukuran didapat bahwa konsetrasi PM2.5 dan PM10 di ruang tamu akan meningkat di atas baku mutu untuk semua lokasi merokok di area rumah. Meskipun perokok merokok di teras dengan pintu ruang tamu tertutup, konsentrasi PM2.5 dan PM10 di ruang tamu tetap meningkat, dari yang sebelumya 27 dan 68 µg/m 3 menjadi 63 dan 127 µg/m 3 . Dari penelitian ini didapat kesimpulan bahwa meskipun merokok di luar rumah, dengan pintu tertutup, tetap dapat meningkatkan konsentrasi PM2.5 dan PM10 di ruang tamu jauh di atas di atas baku mutu. Tentu saja hal ini akan berdampak buruk bagi seluruh penghuni rumah.}, pages = {85--92} doi = {10.14710/jil.22.1.85-92}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/51619} }
Refworks Citation Data :
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-26 12:42:20
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.