skip to main content

Prediksi Waktu Pemurnian Diri (Self Purification) pada Danau Situ Gintung, Kota Tangerang Selatan

1Alumni Program Pascasarjana Sekolah Ilmu Lingkungan, Universitas Indonesia, Jakarta, 10430, Indonesia, Indonesia

2Sekolah Ilmu Lingkungan, Universitas Indonesia, Jakarta, 10430, Indonesia, Indonesia

3Center for Southeast Asian Studies, Kyoto University, 46 Shimoadachi-cho, Yoshida Sakyo-ku,, Japan

4 Kyoto, 606-8501, Jepang, Japan

View all affiliations
Received: 23 Jan 2023; Revised: 14 Mar 2023; Accepted: 8 Apr 2023; Available online: 2 Jul 2023; Published: 2 Jul 2023.
Editor(s): Budi Warsito

Citation Format:
Abstract

Gangguan pada danau Situ Gintung, Kota Tangerang Selatan disebabkan oleh masuknya limbah domestik ke perairan karena aktivitas antropogenik dan banyaknya sisa pakan yang tidak terkonsumsi dari aktivitas keramba jaring apung. Kondisi ini menyebabkan danau semakin rentan terhadap gangguan lingkungan dan diperlukan upaya pengelolaan agar danau perkotaan dapat berkelanjutan. Analisis kemampuan pemurnian diri (self purification) danau secara alami dibutuhkan karena secara alaminya suatu danau dapat memperbaiki dirinya sendiri secara alami dari unsur pencemar. Tujuan dari penelitian ini adalah memprediksi waktu yang diperlukan Situ Gintung dalam melakukan pemurnian diri. Riset ini menggunakan metode kuantitatif dengan cara mengumpulkan data kualitas air untuk menghitung lamanya waktu pemurnian diri. Waktu pemurnian diri suatu danau membutuhkan perhitungan morfometri danau, hasil kualitas air dengan parameter fisika (debit air dan kedalaman) dan kimia (BOD, COD, PO4, dan NH-3N) yang diolah menggunakan rumus Retention time (Rt), komparasi aliran masuk (inflow) dan aliran keluar (outflow), dan waktu pemurnian diri (Water Substitue Rate/WSR). Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa debit air rata-rata tahunan yang keluar dari Situ Gintung tersebut adalah 92,79 m3/det, sehingga dapat diketahui bahwa waktu tinggal air danau sekitar ± 89,90 hari. Artinya air yang ada di danau akan berganti setiap 89,90 hari. Selanjutnya, waktu terlama yang dibutuhkan agar parameter-parameter kualitas air memenuhi baku mutu kelas 2 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Lampiran 1) adalah selama 443 hari. Namun demikian, kondisi lama pemurnan diri tersebut akan berulang setiap tahun jika tidak ada upaya untuk mengurangi kandungan pencemar di danau tersebut. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat perlu mengoptimalkan strategi berkelanjutan agar danau dapat memurnikan diri secara alami tanpa adanya penambahan sumber pencemar secara terus-menerus.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Hasil Turnitin draft jurnal
Hasil Turnitin draft jurnal
Subject Hasil Turnitin draft jurnal
Type Hasil Turnitin draft jurnal
  Download (1MB)    Indexing metadata
Keywords: Pemurnian diri, kualitas air, danau, aliran masuk, aliran keluar
Funding: Universitas Indonesia

Article Metrics:

  1. Badruddin, M. (2010). Model perhitungan daya tampung beban pencemaran air danau dan waduk. Jurnal Sumber Daya Air, 6(2), 103–204
  2. Bahri, S., Ramadhan, F., & Reihannisa, I. (2015). Kualitas Perairan Situ Gintung, Tangerang Selatan. Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi, 3(1), 16–22. https://doi.org/10.24252/bio.v3i1.561
  3. Han, T., Zhang, H., Hu, W., Deng, J., Li, Q., & Zhu, G. (2014). Research on self-purification capacity of Lake Taihu. Environmental Science and Pollution Research, 22(11), 8201–8215
  4. https://doi.org/10.1007/s11356-014-3920-6
  5. Harsoyo, B. (2010). Jebolnya Tanggul Situ Gintung ( 27 Maret 2009 ). Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, 11(1), 9–17
  6. Henny, C., & Meutia, A. A. (2014). Urban Lakes in Megacity Jakarta: Risk and Management Plan for Future Sustainability. Procedia Environmental Sciences, 20, 737–746. https://doi.org/10.1016/j.proenv.2014.03.088
  7. Jiang, J., & Shen, Y. (2006). Estimation of the Natural Purification Rate of a Eutrophic Lake After Pollutant Removal. Ecological Engineering, 28, 166–173. https://doi.org/10.1016/j.ecoleng.2006.06.002
  8. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, & Ikatan Arsitek Indonesia. (2009). Terms of Reference Sayembara Gagasan Penataan Kawasan Situ Gintung. In Terms of Reference (TOR) Sayembara Gagasan Penataan Kawasan Situ Gintung
  9. Mardiansyah, Y., Rijaludin, A. F., & Ramadhan, F. (2019). Indeks Kualitas Perairan dan Fitoplankton Periode Ramadan di Situ Gintung, Tangerang Selatan, Banten. Biotropic The Journal of Tropical Biology, 3(2), 101–121
  10. Obeng-Odoom, F. (2018). Enclosing the Urban Commons: Crises for the Commons and Commoners. Sustainable Cities and Society, 40(August 2017), 648–656. https://doi.org/10.1016/j.scs.2018.01.001
  11. Patel, A., & Shah, A. (2020). Sustainable Solution for Lake Water Purification in Rural and Urban Areas. Innovative Technologies for Clean and Sustainable Development. https://doi.org/10.1016/j.matpr.2020.03.473
  12. Pratiwi, N. T. M., Adiwilaga, E. M., Basmi, J., Krisanti, M., Hadijah, O., & K., P. W. (2007). Mengacu Pada Kondisi Parameter Fisika , Kimia , Dan Biologi Perairan. Jurnal Perikanan, 9(1), 82–94
  13. Purwati, H., Fachrul, M. F., & Hendrawan, D. I. (2019). The study on the self-purification based on BOD parameter, Situ Gede Tangerang City, Banten Province. Journal of Physics: Conference Series, 1402(2), 1–6. https://doi.org/10.1088/1742-6596/1402/2/022101
  14. Şener, Ş., Şener, E., & Davraz, A. (2017). Evaluation of Water Quality Using Water Quality Index (WQI) Method and GIS in Aksu River (SW-Turkey). Science of the Total Environment, 584–585(April), 131–144. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2017.01.102
  15. Straskraba, M., & Tundisi, G. (1999). Guidelines of Lake Management: Reservoir Water Quality Management. In Report: Vol. 9 (Volume 9, Vol. 9). International Lake Environment Committee
  16. Supangat, A. B., & Paimin, P. (2007). Kajian Peran Waduk Sebagai Pengendali Kualitas Air Secara Alami. Forum Geografi, 21(2), 123–134. https://doi.org/10.23917/forgeo.v21i2.2357
  17. Waajen, G. W. A. M., Faassen, E. J., & Lürling, M. (2014). Eutrophic Urban Ponds Suffer from Cyanobacterial Blooms: Dutch Examples. Environmental Science and Pollution Research, 21(16), 9983–9994. https://doi.org/10.1007/s11356-014-2948-y
  18. Widyana, A., & Widyastuti, M. (2013). Kajian Kualitas Air Situ Gintung Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan. Jurnal Bumi Indonesia, 2(4), 1–11
  19. Xiao, Q., Duan, H., Qi, T., Hu, Z., Liu, S., Zhang, M., & Lee, X. (2020). Environmental Investments Decreased Partial Pressure of CO2 in a Small Eutrophic Urban Lake: Evidence from Long-term Measurements. Environmental Pollution, 263, 114433. https://doi.org/10.1016/j.envpol.2020.114433
  20. Zamparas, M., & Zacharias, I. (2014). Restoration of Eutrophic Freshwater by Managing Internal Nutrient Loads. A review. Science of the Total Environment, 496, 551–562. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2014.07.076

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-05-05 15:54:57

No citation recorded.