Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Cenderawasih, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JIL54042, author = {Noper Tulak and Zakaria Kareth and Sonia Kwano}, title = {Analisis Suhu Permukaan Lahan sebagai Indikator Pulau Panas Perkotaan di Wilayah Kota Jayapura}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {22}, number = {3}, year = {2024}, keywords = {suhu permukaan lahan; pulau panas perkotaan; distribusi spasila dan temporal; kota jayapura}, abstract = { Perubahan tutupan lahan dan alih fungsi lahan dari lahan bervegetasi menjadi lahan terbangun di wilayah Kota Jayapura ditengarai menjadi faktor utama meningkatnya suhu permukaan lahan. Kombinasi antara suhu permukaan lahan dengan suhu udara yang ada di atasnya akan menjadi pemicu munculnya pulau panas perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan distribusi spasial dan temporal suhu permukaan lahan serta menentukan wilayah yang berpotensi mengalami fenomena pulau panas perkotaan di Kota Jayapura. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan analisis kuantitatif yang disajikan dalam bentuk peta, grafik dan tabel menggunakan data sekunder citra satelit lansat 8 tahun 2014 dan 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu permukaan lahan di Kota Jayapura semakin meningkat dalam kurun waktu delapan tahun seiring dengan bertambahnya lahan terbangun. Peningkatan suhu permukaan lahan terdistribusi secara spasial pada lima Distrik dengan suhu permukaan rata-rata >= 27 0C. Berdasarkan peningkatan suhu permukaan lahan tersebut, maka ada lima titik wilayah yang berpotensi dan berpeluang besar menjadi sumber pulau panas perkotaan di Kota Jayapura yaitu Distrik Jayapura utara bagian timur, Distrik Jayapura selatan bagian timur, Distrik Abepura bagian utara, Distrik Heram bagian utara dan distrik Muaratami bagian barat. Secara spasial, kelima wilayah tersebut saling berdekatan atau terhubung satu dengan yang lain. }, pages = {609--619} doi = {10.14710/jil.22.3.609-619}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/54042} }
Refworks Citation Data :
Perubahan tutupan lahan dan alih fungsi lahan dari lahan bervegetasi menjadi lahan terbangun di wilayah Kota Jayapura ditengarai menjadi faktor utama meningkatnya suhu permukaan lahan. Kombinasi antara suhu permukaan lahan dengan suhu udara yang ada di atasnya akan menjadi pemicu munculnya pulau panas perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan distribusi spasial dan temporal suhu permukaan lahan serta menentukan wilayah yang berpotensi mengalami fenomena pulau panas perkotaan di Kota Jayapura. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan analisis kuantitatif yang disajikan dalam bentuk peta, grafik dan tabel menggunakan data sekunder citra satelit lansat 8 tahun 2014 dan 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu permukaan lahan di Kota Jayapura semakin meningkat dalam kurun waktu delapan tahun seiring dengan bertambahnya lahan terbangun. Peningkatan suhu permukaan lahan terdistribusi secara spasial pada lima Distrik dengan suhu permukaan rata-rata >= 27 0C. Berdasarkan peningkatan suhu permukaan lahan tersebut, maka ada lima titik wilayah yang berpotensi dan berpeluang besar menjadi sumber pulau panas perkotaan di Kota Jayapura yaitu Distrik Jayapura utara bagian timur, Distrik Jayapura selatan bagian timur, Distrik Abepura bagian utara, Distrik Heram bagian utara dan distrik Muaratami bagian barat. Secara spasial, kelima wilayah tersebut saling berdekatan atau terhubung satu dengan yang lain.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-24 08:06:40
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.