skip to main content

Studi Etnobotani Pemanfaatan Tumbuhan Pakan Lebah Madu (Apis mellifera) di Kuluakma, Wamena

1Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan, Indonesia

2Fakultas Peternakan Universitas Papua, Indonesia

3Fakultas Kehutanan Universitas Papua, Indonesia

Received: 4 Jun 2023; Revised: 5 Dec 2023; Accepted: 6 Jan 2024; Available online: 9 Mar 2024; Published: 28 Mar 2024.
Editor(s): Budi Warsito

Citation Format:
Abstract

Peternakan lebah madu di Distrik Walelaga khususnya di kampung Kuluakma sudah berkembang cukup lama, namun jenis pakan dan ketersediaannya belum diketahui dengan baik. Metode deskriptif melalui wawancara dan pengamatan langsung untuk melihat keadaan usaha peternakan dilakukan dalam penelitian ini. Semua peternak di Kampung Kuluakma disensus dan diwawancarai. Data yang diperoleh dianalisis secara tabulasi, kemudian dibandingkan dengan standar-standar umum usaha peternakan lebah madu berdasarkan pustaka yang ada. Analisis situasi dilakukan dengan menggunakan pendekatan kontekstual untuk menjelaskan temuan di lapangan sehingga memperoleh gambaran yang lengkap tentang kondisi dan keadaan di sekitar lokasi penelitian. Sebanyak 43 (empat puluh tiga) jenis tanaman pakan lebah di Kuluakma, Wamena tersebar di sekitar areal peternakan, perkebunan masyarakat bahkan sampai sekitar 2 (dua) kilometer dari lokasi peternakan. Penyebaran tanaman pakan ini sangat membantu ketersediaan pakan lebah setiap saat, tetapi juga memelihara ekosistem tanaman berguna baik bagi lebah dan masyarakat secara berkelanjutan. Perlu pengamatan dampak penyebaran tanaman pakan terhadap keberlanjutan koloni lebah yang ada. Penelitian yang kami lakukan selama bulan kering, sehingga diperlukan kajian yang sama selama musim penghujan. Tanaman yang tergolong kelompok tanaman buah-buahan dan sayuran juga menjadi sumber pangan masyarakat. Tanaman pakan seperti Paraserianthes falcatria, Gravillea papuana, dan Casuarina equisetifolia adalah jenis pohon khas di Wamena yang juga dimanfaatkan sebagai kayu bakar.

Fulltext View|Download
Keywords: Apis mellifera; Etnobotani; Papua; Tanaman Pakan; Wamena

Article Metrics:

  1. Abrol, D. P. 2010. Foraging behavior of Apis florea F. an important pollinator of Allium cepa L. J. Apic. Res. Bee World 49: 318-325
  2. Adalina, Y. (2008). Analisis Finansial Usaha Lebah Madu. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. 5(3):217-237
  3. Agussalim, Agus, A., Umami, N. & Budisastra, I.G.S. (2017). Variasi jenis tanaman pakan lebah madu sumber nectar dan polen berdasarkan ketinggian tempat di Yogjakarta. Buletin Peternakan 41(4): 448-460
  4. Ainun, D. (2018). Interaksi Antara Lebah Dengan Tanaman. Retrieved 19 April 2022, from https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q
  5. Arobaya, A.Y.S. & Pattiselanno, F. (2007). Jenis Tanaman Berguna bagi Suku Dani di Lembah Baliem, Papua. Biota 12(3): 193-196
  6. Ashari, S. (2006). Hortikultura Aspek Budidaya. UI Press, Jakarta
  7. Beanal P., Frans, T.M. & Kainde, R.P. (2021). Hubungan antara jenis pakan dengan lebah madu di Taman Hutan Raya Gunung Tumpa H.V. Worang. Cocos 3(3): 53-59
  8. de Lima, D., Lamerkabel, J.S.A. & Welerubun, I. (2019). Inventarisasi jenis-jenis tanaman penghasil nectar dan polen sebagai pakan lebah madu Apis mellifera di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat. Agrinimal 7(2): 77-82
  9. Koessoy M.S.C. (2002). Sistem Produksi Dan Sifat Fisik Madu Madu Pada Peternakan Lebah Madu di Desa Koya Timur Kecamatan Muara Tami Kotamadja Jayapura. (Skripsi Sarjana) Universitas Papua, Manokwari
  10. [LPWG] Legume Phylogeny Working Group. (2017). A new subfamily classification of the Leguminosae based on a taxonomically comprehensive phylogeny. Taxon, 66(1): 44–77
  11. Lewis, G. P. (2005). Legumes of the world. Richmond, U.K: Royal Botanic Gardens, Kew
  12. Pacini, E. & Nicholson, S.W. 2007. Introduction. In: W.N. Susan, M. Nepi & E. Pacini (Eds), Nectaries and Nectar (pp. 1 -18). Springer, New York
  13. Palit, M.A.P. (2017). Status dan Peran Wanita Tani Etnik Papua Dalam Pengambilan Keputusan Rumah Tangga di Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Sosio Informa 3(3): 257-272
  14. Rachman, E., Mahfudz & Kuswandi, R. (1996). Research on species trial and compositon rate fuel wood in Community Forest Development Program in Wamena. Buletin Penelitian Kehutanan 1(1): 41-50
  15. Rugayah (2009). Cucurbitaceae: Kenakargaman dan pemanfaatnnya oleh masyarakat Desa Wawolaa, Lampeapi dan Bobolio di Pulau Wawonii, Sulawesi Tenggara. Seminar Nasional Etnobotani IV, Cibinong Science Centre – LIPI: 18 Mei 2009; Hal 463-468
  16. Sarwono, B. (2001). Kiat Mangatasi Permasalahan Praktis Lebah Madu. PT. Agro Media Perkasa
  17. Setiawan, A., Sulaeman, R. & Arlina, T. (2016). Strategis Pengembangan Usaha Lebah Madu Kelompok Tani Setia Jaya. Desa Kembal Jaya Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Faperta. 3(1):1-9
  18. Sethsogo, M.P. (2015). A Review of Some Medicinal and or Hallucinogenic Solanaceus Plants of Botswana: The Genus Datura L. International Journal of Medicinal Plants and Natural Products (IJMPNP) 1(2): 15-23
  19. Sihombing, D.T. (2005). Ilmu Ternak Lebah Madu. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
  20. Sitorus, R.E., Rugayah, Navia, Z.I. (2019). Manajemen Herbarium dan Pengenalan jenis-jenis Cucurbitaceae yang jarang ditemukan di Sumatera. Jurnal Biologica Samudra 01(02): 48-55
  21. Soeharjo, A. & Patong, D. (1991). Sendi-Sendi Pokok Ilmu Usahatani. IPB, Bogor
  22. Tirtana, EA, 2018. Apis Mellifera Lebah Madu Paling Produktif. Retrieved 20 Mei 2022 from https://www.kompasiana.com/ariftirtana/5ba32edfc112fe552b
  23. Walji, H. (2001). Terapi Lebah Daya Kekuatan dan Khasiat, Lebah Madu dan Serbuk Sari. Jakarta: Prestasi Pustaka
  24. Wersay, D.S. 2005. Deskrisi usaha peternakan lebah madu di kampung Koya Timur Distrik Muara Tami, Kotamadya Jayapura. (Skripsi Sarjana), Universitas Papua, Manokwari

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-27 04:54:05

No citation recorded.