Departement of Biologi, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JIL58577, author = {Bunga Marsely and Sri Utami and Murningsih Murningsih}, title = {Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Semak di KHDTK Wanadipa Kabupaten Semarang, Jawa Tengah}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {22}, number = {6}, year = {2024}, keywords = {Tumbuhan Semak; Keanekaragaman Jenis; KHDTK Wanadipa}, abstract = { Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, baik flora maupun fauna nya. KHDTK Wanadipa merupakan bagian dari hutan Penggaron yang secara khusus diperuntukkan untuk penelitian dan pengembangan kehutanan di Kabupaten Semarang. KHDTK Wanadipa banyak ditumbuhi berbagai jenis vegetasi tumbuhan, salah satunya adalah tumbuhan semak yang memiliki peran penting dalam ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keaneakaragaman jenis tumbuhan semak di KHDTK Wanadipa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode plot dengan ukuran plot 5m x 5m. Penelitian dilakukan di 3 stasiun yaitu stasiun 1 (kawasan konservasi), stasiun 2 (kawasan kemitraan) dan stasiun 3 (kawasan rehabilitasi agroforestry). Masingmasing stasiun diambil 5 plot ulangan. Hasil penelitian didapatkan 15 jenis tumbuhan semak yang terdiri dari 12 famili. Jenis tumbuhan semak yang paling banyak ditemukan yaitu kirinyuh (Chromolaena odorata) sebesar 51.600 individu/Ha dengan dominansi 21,14%, dan singkong (Manihot utilisima) sebesar 41.600 individu/Ha, dengan nilai dominansi 13%. Ada beberapa jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat antara lain tumbuhan widuri (Calotropis gigantea), kirinyuh (Chromolaena odorata), singkong (Manihot utilisima), sentro (Centrosema pubescens), murbei (Morus alba), katuk (Sauropus androgynus), sirih hutan (Piper aduncum), dan takokak (Solanum torvum). Kirinyuh (Chromolaena odorata), tembelekan (Lantana camara) dan Lantana trifolia merupakan jenis tumbuhan yang memiliki sifat allelopati dan dapat digunakan sebagai herbisida alami. }, pages = {1388--1393} doi = {10.14710/jil.22.6.1388-1393}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/58577} }
Refworks Citation Data :
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, baik flora maupun fauna nya. KHDTK Wanadipa merupakan bagian dari hutan Penggaron yang secara khusus diperuntukkan untuk penelitian dan pengembangan kehutanan di Kabupaten Semarang. KHDTK Wanadipa banyak ditumbuhi berbagai jenis vegetasi tumbuhan, salah satunya adalah tumbuhan semak yang memiliki peran penting dalam ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keaneakaragaman jenis tumbuhan semak di KHDTK Wanadipa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode plot dengan ukuran plot 5m x 5m. Penelitian dilakukan di 3 stasiun yaitu stasiun 1 (kawasan konservasi), stasiun 2 (kawasan kemitraan) dan stasiun 3 (kawasan rehabilitasi agroforestry). Masingmasing stasiun diambil 5 plot ulangan. Hasil penelitian didapatkan 15 jenis tumbuhan semak yang terdiri dari 12 famili. Jenis tumbuhan semak yang paling banyak ditemukan yaitu kirinyuh (Chromolaena odorata) sebesar 51.600 individu/Ha dengan dominansi 21,14%, dan singkong (Manihot utilisima) sebesar 41.600 individu/Ha, dengan nilai dominansi 13%. Ada beberapa jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat antara lain tumbuhan widuri (Calotropis gigantea), kirinyuh (Chromolaena odorata), singkong (Manihot utilisima), sentro (Centrosema pubescens), murbei (Morus alba), katuk (Sauropus androgynus), sirih hutan (Piper aduncum), dan takokak (Solanum torvum). Kirinyuh (Chromolaena odorata), tembelekan (Lantana camara) dan Lantana trifolia merupakan jenis tumbuhan yang memiliki sifat allelopati dan dapat digunakan sebagai herbisida alami.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-11 21:44:53
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.