skip to main content

Keanekaragaman dan Potensi Tumbuhan Bawah sebagai Pakan Ternak pada Lahan Kelapa Sawit Menghasilkan

1Program Studi Konservasi Biodiversitas Tropika, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Institut Pertanian Bogor, Indonesia, Indonesia

2Divisi Bioprospeksi dan Pemanfaatan Hidupan Liar, Departemen Konservasi Sumberdaya dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, Indonesia, Indonesia

3Divisi Ekofisiologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Indonesia, Indonesia

Received: 6 Jun 2024; Revised: 11 Dec 2024; Accepted: 9 Jan 2025; Available online: 15 Mar 2025; Published: 31 Mar 2025.
Editor(s): Budi Warsito

Citation Format:
Abstract

Keanekaragaman tumbuhan bawah pada lahan kelapa sawit menghasilkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber hijauan pakan ternak dan dapat mendukung sistem integrasi sapi-sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi spesies dan potensi tumbuhan bawah pada tegakan sawit sebagai pakan ternak sebelum dan sesudah dilakukan pemupukan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2024 di Kebun Percobaan Kelapa Sawit Cikabayan, Kampus IPB Darmaga, Bogor. Metode pengumpulan data dilakukan dengan melakukan analisis vegetasi dan studi literatur.  Analisis data dilakukan dengan perhitungan Indeks Nilai Penting (INP), Indeks keanekaragaman, dan ketersediaan serta produksi pakan per hektar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman spesies yang telah dijumpai sebanyak 80 spesies dari 36 famili dimana pada kondisi sebelum pemupukan berjumlah 830 individu dan setelah pemupukan meningkat menjadi 1.183 individu. Famili yang paling banyak berasal dari famili Poaceae (rerumputan), sedangkan golongan yang paling dominan dari berdaun lebar. Nilai indeks spesies tumbuhan bawah yang diperoleh dari indeks kekayaan spesies (6,47-8,27), keanekaragaman spesies (3,24-3,49), dan kesamaan spesies (70%) dikategorikan tinggi, sedangkan pada indeks kemerataan spesies (0,77-0,88) dikategorikan hampir merata. Jenis tumbuhan bawah sebagai pakan ternak, yang sangat disukai diantaranya A. gangetica, A. conyzoides, C. lappacea, P. Conjugatum dengan potensi total produksi pakan basah sebesar 34,85 ton/ha/tahun dan pakan kering 12,54 ton/ha/tahun yang dapat menampung 1-2 ekor sapi per hektar. Dengan demikian ketersediaan dan produksi yang diperoleh memiliki peluang untuk memasok pakan ternak dalam mendukung sistem integrasi sapi-sawit.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Cover Letter
COVER_LETTER_JIL_Dwi Putri Wulandari_IPB University
Subject
Type Cover Letter
  Download (205KB)    Indexing metadata
Keywords: analisis vegetasi; indeks keanekaragaman; kelapa sawit; produksi; tumbuhan pakan ternak

Article Metrics:

  1. Adriadi, A., Chairul., Solfiyeni., (2012), Analisis Vegetasi Gulma pada Perkebunan Kelapa Sawit (Elais quineensis Jacq.) di Kilangan, Muaro Bulian, Batang Hari, J. Bio. UA, 1(2),108-115
  2. Akbar, F., Kumalasari, N.R., Abdullah, L., (2021), Evaluasi Potensi Keragaman Hijauan Penutup Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat di Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh, Jurnal Ilmu Lingkungan, 19(1),163-169
  3. Amjad, M.S., Arshad, M., Fatima, S., Mumtaz, N., (2014), Palatability and Animal Preferences of Plants in Tehsil Nikyal, District Kotli, Azad Jammu and Kashmir Pakistan, Annual Research & Review in Biology, 4(6), 953–961
  4. Arini, D.I.D., Wahyuni, N.I., (2016), Kelimpahan Tumbuhan Pakan Anoa (Bubalus sp.) di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea. 5(1), 91-102
  5. Arsyad, M., Dharmono, Hardiansyah, (2011), Inventarisasi Jenis dan Dominasi Rumput (Famili Poaceae) di Kawasan Sumur Lumpur Barambai Desa Kolam Kanan Kecamatan Barambai Kabupaten Barito Kuala, Jurnal Wahana-Bio, 5, 1-21
  6. Arsyad, M., (2016), Keanekaragaman dan Kemelimpahan Spesies Famili Poaceae di Kawasan Sumur Lumpur Barambai Kabupaten Barito Kuala, Jurnal Pendidikan Hayati, 2(2), 59- 65
  7. Aththorick, T.A., (2005), Kemiripan Komunitas Tumbuhan Bawah pada Beberapa Tipe Ekosistem Perkebunan di Kabupaten Labuhan Batu, Jurnal Komunikasi Penelitian, 17(5), 42-48
  8. Barus, E., (2003). Pengendalian Gulma di Perkebunan, Kanisius, Yogyakarta
  9. Daru, T.P., Yulianti, A, Widodo, E., (2014), Potensi Hijauan di Perkebunan Kelapa Sawit Sebagai Pakan Sapi Potong di Kabupaten Kutai Kartanegara, Pastura J. Trop. Forage Sci, 3(2), 94-98
  10. Diana, R., Mercury, Y.H., Nurhidayah, (2021), Ekologi Tumbuhan Herba dan Liana, Pustaka Learning Center, Malang
  11. Ersyad, Z., Ardian, Silvina, F., (2017). Inventarisasi Gulma dan Seedbank pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Tanaman Menghasilkan (TM) di Kebun Sei Galuh PT. Perkebunan Nusantara V Kampar Riau, JOM Faperta, 4(2), 1-21
  12. Firison, J., Ishak, A., Hidayat, T., (2018), Pemanfaatan Tumbuhan Bawah pada Tegakan Kelapa Sawit Oleh Masyarakat Lokal (Kasus di Desa Kungkai Baru, Kecamatan Air Periukan, Kbaupaten Seluma, Bengkulu), AGRITEPA, 5(1), 19-31
  13. Firison J, Wiryono W, Brata B. 2019. Keragaman jenis tumbuhan bawah pada tegakan kelapa sawit dan potensinya sebagai pakan ternak sapi potong (kasus di Desa Kungkai Baru Kabupaten Seluma). Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan. 8(1):67-76. doi: 10.31186/naturalis.8.1.9168
  14. Fatimah, Astara, T., Rumaini, Mulyadi, N., (2018), Identifikasi Jenis Tumbuhan Herba di Bawah di Kawasan Hutan Primer di Pegunungan Diedap. Prosiding Seminar Nasional Biotik, 206-208
  15. Foster, W., A., Snaddon, J., L., Turner, E., C., Fayle, T., M., Cockerill, T., D., Ellwood, M., D., F., Broad, G., R., Chung, A., Y., C., Eggleton, P., Khen, C., V., et al, (2011), Establishing The Evidence Base for Maintaining Biodiversity and Ecosystem Function in the Oil Palm Landscapes of South East Asia, Philos. Trans. R. Soc. B Biol. Sci.. 366, 3277–3291. doi: 10.1098/rstb.2011.0041
  16. Gopar, R., A., Martono, S., Rofiq, M., N., Windu, N., (2012), Potensi Cover Crop Kebun Sawit Sebagai Sumber Pakan Hijauan Ternak Ruminansia pada Musim Kemarau di Pelalawan, Riau, JSTI, 7(1), 24-31
  17. Hanifah, V., W., Rahmawati, T., Diwyanto, K., (2013), Menelisik Empat Tahun Kegiatan Pendampingan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian terhadap Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau 2014 dalam Model Pengembangan Integrasi Tanaman-Sapi Berbasis Inovasi, IAARD Press, Jakarta
  18. Hilwan, I., Mulyana, D., Panan, W., (2013), Keanekaraaman Jenis Tumbuhan Bawah pada Tegakan Sengon Buto (Enterolobium cyclocarpum Griseb.) dan Trembesi (Samanea saman Merr.) di Lahan Pasca Tambang Batubara PT Kitadin, Embalut, Kutai Kartanagara, Kalimantan Timur, Jurnal Silvikultur Tropika, 4(1), 6-10
  19. Indrayani, I., Hellyward, J., (2015), Optimalisasi Produksi dan Maksimalisasi Keuntungan Usaha Ternak Sapi Potong dengan Sistem Integrasi Sapi-Sawit di Kabupaten Dharmasraya, J. Peternak. Indones., 17(3), 187-194
  20. Indriyanto, (2012), Ekologi Hutan, Bumi Aksara, Jakarta
  21. Ismaini, L., Lailati, M., Rustandi., Sunandar, D., (2015), Analisis Komposisi dan Keanekaragaman Tumbuhan di Gunung Dempo, Sumatera Selatan, Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 1(76), 1397–1402
  22. Kartikawati, P., Indriani, D., P., Juswardi, (2023), Keragaman dan Potensi Tumbuhan Kerbau Rawa (Bubalus bubalis L.) di Tanjung Senai Ogan Ilir Sumatera Selatan, Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi. 4(1), 34-46
  23. Maknun, D., (2017), Ekologi: Populasi, Komunitas, Ekosistem, Mewujudkan Kampus Hijau, Asri, Islami, dan Ilmiah, Nurjati Press, Cirebon
  24. Marfi, W., O., E., (2018), Identifikasi dan Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Bawah pada Hutan Tanaman Jati (Tectona grandis L.f.) di Desa Lamorende Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna, Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan, 11(1), 71
  25. Mueller-Dombois, D., Ellenberg, H., (1974), Aims and Methods of Vegetation Ecology, John Wiley and Sons, New York
  26. Nduru, E., N., I., Lizmah, S., F., Subandar, I., Chairuddin, Arisyi, M., A., (2023). Analisis Vegetasi Gulma pada Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Area Afdeling I, Kebun Jaya Seujahtera, PT ASN, Jurnal Ilmiah Pertanian, 19(1),7-16
  27. Nur, K., P., M., Chairul, 2023, Analisis Vegetasi Tumbuhan Bawah di Kawasan Geopark Silokek Kabupaten Sijunjung, Bioscientist: Jurnal Ilmiah Biologi, 11(1), 421-432
  28. Prasetyo, H., Zaman, S., (2016), Gulma Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Perkebunan Padang Halaban, Sumatera Utara, Bul. Agrohorti, 4 (1), 87–93
  29. Purwantari, N., D., Tiesnamurti, B., Adinata, Y., (2015), Ketersediaan Sumber Hijauan Di Bawah Perkebunan Kelapa Sawit Untuk Penggembalaan Sapi, Wartazoa, 25(1), 47-54
  30. Purwantari, N., D., (2016), Sumber Daya Genetik Tanaman Pakan Ternak Toleran Naungan., Wartazoa, 26(2), 51–56
  31. Putrie, K., Pramana, A., (2017), Analisis Vegetasi Gulma Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) pada Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dan Tanaman Menghasilkan (TM) di Desa Petai Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuantan Singingi, Jurnal Pertanian UMSB, 1(2), 8-13
  32. Rahmansyah, M., Sugiharto, A., Kanti, A., Sudiana, I., M., (2013), Kesiagaan Pakan pada Ternak Sapi Skala Kecil Sebagai Strategi Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim melalui Pemanfaatan Biodiversitas Flora Lokal, Buletin Peternakan, 37(2), 95-106
  33. Rianti, N., Salbiah, D., Khoiri, A., (2015), Pengendalian Gulma pada Kebun Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) K2I dan Kebun Masyarakat di Desa Bangko Kiri Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau, JOM Faperta, 2(1), 1-14
  34. Rizal, M., Susi, N., Mutryarny, (2021), Aplikasi Pupuk Organik Cair Paitan terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis Guineesis. Jacq) di Pre-Nursery. Jurnal Agrotela, 1(1),20-24
  35. Santosa, Y., Ramadhan, E., P., Rahman, D., A., (2008), Studi Keanekaragaman Mamalia pada Beberapa Tipe Habitat di Stasiun Penelitian Pondok Ambung Taman Nasional Tanjung Putting Kalimantan Tengah, Jurnal Media Konservasi, 13(3), 1-7
  36. Sari, V., I., S., I., Gultom, P., P., Harahap, P., (2018),. Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) dengan Pemberian Bioherbisida Saliara (Lantana camara) Sebagai Metode Alternatif Pengendalian Gulma, Agrosintesia Jurnal Ilmu Budidaya Pertanian, 1(2),52
  37. Simangunsong, Y., P., Zaman, S., Guntoro, D., (2018), Manajemen Pengendalian Gulma Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.): Analisis Faktor- Faktor Penentu Dominansi Gulma Kebun Dolok Ilir, Sumatera Utara, Bul. Agrohorti, 6(2),198-205
  38. Soegianto, A., (1994), Ekologi Kuantitatif: Metode Analisis Populasi dan Komunitas, Usaha Nasional, Surabaya
  39. Suharti, S., (2015), Pemanfaatan Tumbuhan Bawah di Zona Pemanfaatan Taman Nasional Gunung Merapi oleh Masyarakat Sekitar Hutan, Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon, 1(6),1411-1415
  40. Syahputra, E., Sarbino, Dian, S., (2011), Weeds Assessment di Perkebunan Kelapa Sawit Lahan Gambut. J. Tek. Perkebunan dan PSDL, 1,37-42
  41. Syarifuddin, H., (2011), Komposisi dan Struktur Hijauan Pakan Ternak di Bawah Perkebunan Kelapa Sawit, Agrinak, 1(1), 25–30
  42. Syarifuddin, H., Novianti, S., Adriani, A., (2017). Analisis indeks kepekaan ekologi terhadap hijauan pakan di bawah perkebunan kelapa sawit, Jurnal ilmu-ilmu peternakan, 20(1), 25-32
  43. Tjitrosoepomo, G., Soerjani, M., Kostermans, (1987), Weeds of Rice in Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta
  44. Utomo, B., N., Widjaja, E., (2012), Pengembangan Sapi Potong Berbasis Industri Perkebunan Kelapa Sawit, Jurnal Litbang Pertanian, 31(4),153-161
  45. Wisdawati, E., Vanami, Z., Kafrawi, (2022), Identifikasi Gulma pada Perkebunan Kelapa Sawit Belum Menghasilkan (Elaeis guineensis Jacq.), J. Agrotan, 8(1)
  46. Wiryono, (2009), Ekologi Hutan, UNIB Press, Bengkulu

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-04-01 05:07:28

No citation recorded.