1Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Musamus, Merauke, Papua, Indonesia, Indonesia
2Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Musamus, Merauke, Papua, Indonesia, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JIL65007, author = {Irba Djaja and Daud Passali and Mani Yusuf}, title = {Estimasi Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Peternakan di Lima Kecamatan di Kawasan Pengembangan Pertanian Kabupaten Merauke}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {23}, number = {3}, year = {2025}, keywords = {Kawasan pengembangan; peternakan; Emisi; GRK; Ternak; Kontributor}, abstract = { Kabupaten Merauke adalah Kabupaten penghasil beras utama dan sebagai penghasil ternak untuk wilayah Provinsi Papua Selatan. Produksi Beras di tahun 2022 sebesar sebesar 349.588ton dan ternak sebanyak 69.524 ekor yang didominasi 60 persenya adalah sapi potong. Secara nasional, total penghasil gas rumah kaca CH 4 dan N 2 O adalah 10-12 % di sektor pertanian dan 18-51% di sektor peternakan. Tujuan penelitian adalah menganalisis beban gas rumah kaca terhadap emisi gas CH 4 dan N 2 O dari kegiatan peternakan di Kabupaten Merauke. Metode yang digunakan adalah IPCC 2006 dan penyempurnaan 2006 (IPCC 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi Kawasan Pengembangan Pertanian Kabupaten Merauke terhadap gas rumah kaca sebesar 59.0618 CO 2 -e Gg/tahun. Sumber pencemaran terbesar adalah Kecamatan Semangga yaitu 24,52% dan Kabupaten Tanah Miring 24,21%. Emisi gas CH 4 dari fermentasi enterik 28,24 Gg CH 4 /tahun, emisi CH 4 dari pengelolaan pupuk kandang 2,081 Gg CH 4 /tahun, emisi N 2 O langsung dari pengelolaan pupuk kandang 28,74Kg N 2 O/tahun. Sumber pencemaran terbesar adalah jenis hewan, daging sapi dan kambing yaitu sebesar 75,04% dan 10,575%. disusul kambing sebesar 10,57 %. Peternakan sapi berkontribusi terhadap pemanasan global, baik dari fermentasi enterik maupun dari CH 4 dan NO 2 dari pengolahan kotoran hewan. }, pages = {688--695} doi = {10.14710/jil.23.3.688-695}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/65007} }
Refworks Citation Data :
Kabupaten Merauke adalah Kabupaten penghasil beras utama dan sebagai penghasil ternak untuk wilayah Provinsi Papua Selatan. Produksi Beras di tahun 2022 sebesar sebesar 349.588ton dan ternak sebanyak 69.524 ekor yang didominasi 60 persenya adalah sapi potong. Secara nasional, total penghasil gas rumah kaca CH4 dan N2O adalah 10-12 % di sektor pertanian dan 18-51% di sektor peternakan. Tujuan penelitian adalah menganalisis beban gas rumah kaca terhadap emisi gas CH4 dan N2O dari kegiatan peternakan di Kabupaten Merauke. Metode yang digunakan adalah IPCC 2006 dan penyempurnaan 2006 (IPCC 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi Kawasan Pengembangan Pertanian Kabupaten Merauke terhadap gas rumah kaca sebesar 59.0618 CO2-e Gg/tahun. Sumber pencemaran terbesar adalah Kecamatan Semangga yaitu 24,52% dan Kabupaten Tanah Miring 24,21%. Emisi gas CH4 dari fermentasi enterik 28,24 Gg CH4/tahun, emisi CH4 dari pengelolaan pupuk kandang 2,081 Gg CH4/tahun, emisi N2O langsung dari pengelolaan pupuk kandang 28,74Kg N2O/tahun. Sumber pencemaran terbesar adalah jenis hewan, daging sapi dan kambing yaitu sebesar 75,04% dan 10,575%. disusul kambing sebesar 10,57 %. Peternakan sapi berkontribusi terhadap pemanasan global, baik dari fermentasi enterik maupun dari CH4 dan NO2 dari pengolahan kotoran hewan.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-06-03 03:10:42
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.