1Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif; Fakultas Kedokteran; Universitas Jambi; Jambi, Indonesia
2Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif; Fakultas Kedokteran; Universitas Sriwijaya/RSUP Dr. Muhammad Hoesin; Palembang, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JAI24457, author = {Bernhard Purba and Rose Mafiana and Yusni Puspita}, title = {Perbandingan Teknik Insersi Triple Airway Maneuver dengan Teknik Laringoskopi Terhadap Keberhasilan Insersi dan Profil Hemodinamik Pemasangan Laryngeal Mask Airway (LMA) Klasik pada Operasi Elektif}, journal = {JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)}, volume = {11}, number = {2}, year = {2019}, keywords = {laryngeal mask airway klasik; manajemen jalan napas; operasi elektif; teknik insersi laringoskopi; teknik triple airway maneuver}, abstract = { Latar Belakang: Manajemen jalan napas merupakan aspek penting dalam anestesiologi. Alat bantu napas yang sering digunakan adalah laringeal mask airway (LMA). Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mencari teknik yang dapat meningkatkan angka keberhasilan insersi LMA dan mengurangi komplikasi. Teknik insersi LMA triple airway maneuver (TAM) dan teknik laringoskopi merupakan teknik insersi yang sering dipakai dalam paktik sehari-hari namun keunggulan kedua tehnik ini perlu diketahui lebih lanjut. Tujuan: Mengetahui perbandingan keberhasilan dan profil hemodinamik insersi LMA klasik antara teknik TAM dengan teknik laringoskopi. Metode : Randomized post test only and comparison group design dilakukan di kamar bedah RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang pada bulan April 2019-Mei 2019 sampai jumlah sampel terpenuhi. Didapatkan total 62 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok teknik TAM dan teknik laringoskopi. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji t-tidak berpasangan dan C hi-square test ( p <0,05) dengan SPSS ® versi 25.00. Hasil: Keberhasilan pemasangan LMA klasik dengan menggunakan teknik laringoskopi pada usaha pertama dan kecepatan insersi dengan teknik laringoskopi lebih baik daripada teknik TAM ( p <0,05). Profil hemodinamik rerata tekanan sistolik pada teknik laringoskopi lebih rendah daripada teknik TAM ( p <0,05), namun rerata tekanan diastolik, MAP, dan detak jantung tidak ada perbedaan bermakna ( p >0,05). Selain itu ditemukan keluhan sakit tenggorokan (22,6%) dan bercak darah pada LMA pasca ekstubasi (16,1%) pada teknik TAM. Kesimpulan: Keberhasilan dan tekanan darah sistolik pada teknik laringoskopi lebih baik daripada teknik TAM. }, issn = {2089-970X}, pages = {58--71} doi = {10.14710/jai.v11i2.24457}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/24457} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang: Manajemen jalan napas merupakan aspek penting dalam anestesiologi. Alat bantu napas yang sering digunakan adalah laringeal mask airway (LMA). Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mencari teknik yang dapat meningkatkan angka keberhasilan insersi LMA dan mengurangi komplikasi. Teknik insersi LMA triple airway maneuver (TAM) dan teknik laringoskopi merupakan teknik insersi yang sering dipakai dalam paktik sehari-hari namun keunggulan kedua tehnik ini perlu diketahui lebih lanjut.
Tujuan: Mengetahui perbandingan keberhasilan dan profil hemodinamik insersi LMA klasik antara teknik TAM dengan teknik laringoskopi.
Metode: Randomized post test only and comparison group design dilakukan di kamar bedah RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang pada bulan April 2019-Mei 2019 sampai jumlah sampel terpenuhi. Didapatkan total 62 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok teknik TAM dan teknik laringoskopi. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji t-tidak berpasangan dan Chi-square test (p<0,05) dengan SPSS® versi 25.00.
Hasil: Keberhasilan pemasangan LMA klasik dengan menggunakan teknik laringoskopi pada usaha pertama dan kecepatan insersi dengan teknik laringoskopi lebih baik daripada teknik TAM (p<0,05). Profil hemodinamik rerata tekanan sistolik pada teknik laringoskopi lebih rendah daripada teknik TAM (p<0,05), namun rerata tekanan diastolik, MAP, dan detak jantung tidak ada perbedaan bermakna (p>0,05). Selain itu ditemukan keluhan sakit tenggorokan (22,6%) dan bercak darah pada LMA pasca ekstubasi (16,1%) pada teknik TAM.
Kesimpulan: Keberhasilan dan tekanan darah sistolik pada teknik laringoskopi lebih baik daripada teknik TAM.
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-20 07:17:06
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University as publisher of the journal. Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here:[Copyright Transfer Form JAI]. The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail, scanned document:
Mochamat (Editor-in-Chief)
Editorial Office of JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University/ Dr. Kariadi General Hospital Medical Center (RSUP Dr. Kariadi)
Jl. Dr. Soetomo No. 16 Semarang, Central Java, Indonesia, 50231
Telp. : (024) 8444346
Email : janestesiologi@gmail.com
View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License