1Fakultas Kedokteran, Universitas Pelita Harapan, Tangerang, Indonesia
2Fakultas Kedokteran, Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, Indonesia
3Departemen Anestesiologi, Universitas Pelita Harapan, Tangerang/ Siloam Hospital Lippo Village, Tangerang, Banten, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JAI57636, author = {Jonathan Lee and Erwin Vinsky and Riona Sutanto and Mohammad Sabran and Jonathan Lee and Monika Widiastuti}, title = {Perbandingan Antara Ropivacaine-Dexmedetomidine versus Ropivacaine-Sufentanil untuk Analgesia Persalinan Normal: Tinjauan Sistematis dan Meta-Analisis Uji Acak Terkontrol}, journal = {JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)}, volume = {15}, number = {3}, year = {2023}, keywords = {analgesia; dexmedetomidine; persalinan normal; ropivacaine; sufentanil}, abstract = { Latar Belakang: Persalinan seringkali berhubungan dengan nyeri yang dikatakan menjadi rasa nyeri paling hebat yang dialami oleh banyak perempuan semasa hidupnya. Obat yang umum digunakan bersama anestesi lokal untuk blok neuroaksial pada persalinan adalah opioid, namun diperlukan perhatian mengingat efek samping yang tidak diinginkan. Dexmedetomidine dapat menjadi salah satu alternatif dengan efek samping minimal. Tujuan: Untuk membandingkan profil analgesia, karakteristik persalinan, dan efek samping dari dexmedetomidine versus sufentanil sebagai kombinasi dengan ropivacaine pada persalinan normal. Metode: Berdasarkan protokol preferred reporting items for systematic review and meta-analysis (PRISMA) 2015, penelitian diambil dari PubMed, Science Direct, PubMed Central (2018-21 Juli 2023) menggunakan kata kunci medical subject headings (MeSH) “dexmedetomidine” dan “labor”. Kriteria inklusi yaitu penelitian yang membandingkan kombinasi ropivacaine-dexmedetomidine dan ropivacaine-sufentanil sebagai obat analgesik untuk persalinan normal. Kami mengeksklusi penelitian selain uji acak terkontrol. Kami mengukur risiko bias menggunakan RoB 2.0 dan Cochrane Review Manager 5.4 untuk menganalisis data. Mean differences (MD) digunakan untuk hasil numerik dan odds ratio (OR) untuk hasil kategorik. Hasil: Enam uji acak terkontrol (543 subjek) memenuhi kriteria inklusi. Tidak ada perbedaan signifikan pada profil analgesia, keluaran neonatus, dan durasi persalinan antara dua kelompok. Grup dexmedetomidine mempunyai peluang pruritus dan menggigil lebih rendah dibanding grup sufentanil (OR = 0,11, 95% IK = 0,02 - 0,60, p = 0,01), (OR = 0,23, 95% IK = 0,06 - 0,96, p = 0,04). Di sisi lain, kami menemukan tidak adanya perbedaan pada mual dan muntah antara keduanya. Semua studi memiliki risiko bias rendah dan funnel plot yang menunjukkan distribusi yang simetris. Kesimpulan: Ropivacaine-dexmedetomidine dan ropivacaine-sufentanil memiliki hasil yang serupa untuk profil analgesia dan karakteristik persalinan, namun dexmedetomidine memiliki efek samping yang lebih sedikit, terutama untuk pruritus dan menggigil. }, issn = {2089-970X}, pages = {183--197} doi = {10.14710/jai.v0i0.57636}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/57636} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang: Persalinan seringkali berhubungan dengan nyeri yang dikatakan menjadi rasa nyeri paling hebat yang dialami oleh banyak perempuan semasa hidupnya. Obat yang umum digunakan bersama anestesi lokal untuk blok neuroaksial pada persalinan adalah opioid, namun diperlukan perhatian mengingat efek samping yang tidak diinginkan. Dexmedetomidine dapat menjadi salah satu alternatif dengan efek samping minimal.
Tujuan: Untuk membandingkan profil analgesia, karakteristik persalinan, dan efek samping dari dexmedetomidine versus sufentanil sebagai kombinasi dengan ropivacaine pada persalinan normal.
Metode: Berdasarkan protokol preferred reporting items for systematic review and meta-analysis (PRISMA) 2015, penelitian diambil dari PubMed, Science Direct, PubMed Central (2018-21 Juli 2023) menggunakan kata kunci medical subject headings (MeSH) “dexmedetomidine” dan “labor”. Kriteria inklusi yaitu penelitian yang membandingkan kombinasi ropivacaine-dexmedetomidine dan ropivacaine-sufentanil sebagai obat analgesik untuk persalinan normal. Kami mengeksklusi penelitian selain uji acak terkontrol. Kami mengukur risiko bias menggunakan RoB 2.0 dan Cochrane Review Manager 5.4 untuk menganalisis data. Mean differences (MD) digunakan untuk hasil numerik dan odds ratio (OR) untuk hasil kategorik.
Hasil: Enam uji acak terkontrol (543 subjek) memenuhi kriteria inklusi. Tidak ada perbedaan signifikan pada profil analgesia, keluaran neonatus, dan durasi persalinan antara dua kelompok. Grup dexmedetomidine mempunyai peluang pruritus dan menggigil lebih rendah dibanding grup sufentanil (OR = 0,11, 95% IK = 0,02 - 0,60, p = 0,01), (OR = 0,23, 95% IK = 0,06 - 0,96, p = 0,04). Di sisi lain, kami menemukan tidak adanya perbedaan pada mual dan muntah antara keduanya. Semua studi memiliki risiko bias rendah dan funnel plot yang menunjukkan distribusi yang simetris.
Kesimpulan: Ropivacaine-dexmedetomidine dan ropivacaine-sufentanil memiliki hasil yang serupa untuk profil analgesia dan karakteristik persalinan, namun dexmedetomidine memiliki efek samping yang lebih sedikit, terutama untuk pruritus dan menggigil.
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-25 07:25:07
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University as publisher of the journal. Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here:[Copyright Transfer Form JAI]. The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail, scanned document:
Mochamat (Editor-in-Chief)
Editorial Office of JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University/ Dr. Kariadi General Hospital Medical Center (RSUP Dr. Kariadi)
Jl. Dr. Soetomo No. 16 Semarang, Central Java, Indonesia, 50231
Telp. : (024) 8444346
Email : janestesiologi@gmail.com
View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License