1Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada/ RSUP Dr. Sardjito, Indonesia
2Yogyakarta, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JAI6429, author = {Laurentius Prasetya and Sudadi Sudadi}, title = {Stabilitas Hemodinamik Propofol – Ketamin Vs Propofol – Fentanyl pada Operasi Sterilisasi / Ligasi Tuba}, journal = {JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)}, volume = {4}, number = {2}, year = {2012}, keywords = {TIVA kontinyu; propofol; ketamin; fentanyl}, abstract = { Latar belakang: Teknik TIVA kontinyu menggunakan kombinasi propofol dan fentanyl telah umum digunakan. Teknik tersebut dapat memberikan anestesi yang adekuat, namun dapat menyebabkan perubahan hemodinamik durante operatif yang bervariasi. Kombinasi propofol dan ketamin diharapkan dapat memberikan anestesi yang nyaman untuk pembedahan dengan perubahan hemodinamik durante operatif yang lebih stabil. Metode: Desain penelitian percobaan acak terkontrol. Ruang lingkup penelitian adalah pasien wanita yang menjalani operasi sterilisasi ligasi tuba dengan Metode Operasi Wanita dengan tehnik anestesi TIVA kontinyu. Subyek berjumlah 70 yang memenuhi kriteria inklusi, dibagi menjadi dua kelompok yang masing -masing terdiri dari 35. Kelompok PK adalah subyek yang menggunakan kombinasi propofol 2 mg/kgbb dan ketamin 0,5 mg/kgbb dilanjutkan pemeliharaan propofol 2 mg/kgbb/jam dan ketamin 0,5 mg/kgbb/jam intravena, sedangkan kelompok PF adalah subyek yang menggunakan kombinasi induksi propofol 2 mg/kgbb dan fentanyl 1 μg/kgbb dilanjutkan pemeliharaan propofol 2 mg/kgbb/jam dan fentanyl 1 μg/kgbb/jam intravena. Penilaian parameter perubahan hemodinamik meliputi tekanan darah sistolik (TDS), tekanan arteri rerata (TAR) dan laju denyut jantung (DJ) dinilai pada saat induksi, insisi dan durante operasi hingga selesai. Hasil: Penurunan parameter hemodinamik lebih dari 10 % terjadi pada kelompok PF pada saat induksi, insisi dan menit ke-5, dimana tekanan darah sistolik (TDS) menurun sebesar 15,5 (7,26) %, tekanan arteri rerata (TAR) menurun sebesar 14,0 (8,34) % dan laju denyut jantung (DJ) sebesar 14,2 (6,52) % sedangkan pada kelompok PK terjadi penurunan TDS sebesar 4,3 (2,72) % (p = 0,000), TAR of 4,6 (3,18) % (p =0,000) dan DJ sebesar 3,5(2,63) % (p = 0,000) saat induksi. Simpulan: Stabilitas hemodinamik kelompok PK lebih baik daripada kelompok PF. }, issn = {2089-970X}, pages = {103--113} doi = {10.14710/jai.v4i2.6429}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/6429} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang: Teknik TIVA kontinyu menggunakan kombinasi propofol dan fentanyl telah umum digunakan. Teknik tersebut dapat memberikan anestesi yang adekuat, namun dapat menyebabkan perubahan hemodinamik durante operatif yang bervariasi. Kombinasi propofol dan ketamin diharapkan dapat memberikan anestesi yang nyaman untuk pembedahan dengan perubahan hemodinamik durante operatif yang lebih stabil.
Metode: Desain penelitian percobaan acak terkontrol. Ruang lingkup penelitian adalah pasien wanita yang menjalani operasi sterilisasi ligasi tuba dengan Metode Operasi Wanita dengan tehnik anestesi TIVA kontinyu. Subyek berjumlah 70 yang memenuhi kriteria inklusi, dibagi menjadi dua kelompok yang masing -masing terdiri dari 35. Kelompok PK adalah subyek yang menggunakan kombinasi propofol 2 mg/kgbb dan ketamin 0,5 mg/kgbb dilanjutkan pemeliharaan propofol 2 mg/kgbb/jam dan ketamin 0,5 mg/kgbb/jam intravena, sedangkan kelompok PF adalah subyek yang menggunakan kombinasi induksi propofol 2 mg/kgbb dan fentanyl 1 μg/kgbb dilanjutkan pemeliharaan propofol 2 mg/kgbb/jam dan fentanyl 1 μg/kgbb/jam intravena. Penilaian parameter perubahan hemodinamik meliputi tekanan darah sistolik (TDS), tekanan arteri rerata (TAR) dan laju denyut jantung (DJ) dinilai pada saat induksi, insisi dan durante operasi hingga selesai.
Hasil: Penurunan parameter hemodinamik lebih dari 10 % terjadi pada kelompok PF pada saat induksi, insisi dan menit ke-5, dimana tekanan darah sistolik (TDS) menurun sebesar 15,5 (7,26) %, tekanan arteri rerata (TAR) menurun sebesar 14,0 (8,34) % dan laju denyut jantung (DJ) sebesar 14,2 (6,52) % sedangkan pada kelompok PK terjadi penurunan TDS sebesar 4,3 (2,72) % (p = 0,000), TAR of 4,6 (3,18) % (p =0,000) dan DJ sebesar 3,5(2,63) % (p = 0,000) saat induksi.
Simpulan: Stabilitas hemodinamik kelompok PK lebih baik daripada kelompok PF.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-14 08:18:22
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University as publisher of the journal. Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here:[Copyright Transfer Form JAI]. The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail, scanned document:
Mochamat (Editor-in-Chief)
Editorial Office of JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University/ Dr. Kariadi General Hospital Medical Center (RSUP Dr. Kariadi)
Jl. Dr. Soetomo No. 16 Semarang, Central Java, Indonesia, 50231
Telp. : (024) 8444346
Email : janestesiologi@gmail.com
View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License