1Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro/ RSUP Dr. Kariadi, Indonesia
2Semarang, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JAI6560, author = {Bob Firman and Heru Jatmiko}, title = {Perbandingan Efek Sevofluran dan Isofluran Terhadap Jumlah Neutrofil Polimorfonuklear Perifer}, journal = {JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)}, volume = {1}, number = {3}, year = {2009}, keywords = {anestesi; sevofluran; isofluran; neutrofil}, abstract = { Latar belakang : Neutrofil polimorfonuklear berperan penting dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap invasi bakteri. Pada jaringan luka, neutrofil aktif menghancurkan kuman dalam beberapa tingkat, yaitu kemotaksis, adhesi endotel, menangkap, fagosit, dan membunuh. Jumlah polimorf yang menurun sering disertai dengan meningkatnya kerentanan terhadap infeksi. Agen anestesi inhalasi seperti sevofluran dan isofluran diketahui dapat menyebabkan dinamisasi jumlah neutrofil dalam sirkulasi Tujuan : Membandingkan pengaruh anestesi dengan sevofluran dan isofluran terhadap jumlah neutrofil polimorfonuklear. Metode : Penelitian ini dirancang sebagai uji klinis acak tersamar ganda terhadap 36 orang pasien yang menjalani operasi elektif di RS Dr. Kariadi Semarang, dengan umur16- 2 55 tahun, IMT 20-25 kg/m , lama operasi 1-3 jam, dan ASA I. Sampel darah dari kedua kelompok diambil sebelum anestesi, menit 15, menit 60, dan setelah sadar. Jumlah leukosit dan neutrofil dihitung. Tekanan darah dan laju jantung dicatat. Uji statistik menggunakan Chi square dan t test dengan derajat kemaknaan p<0,05. Hasil : Karakteristik subyek penelitian menunjukkan hubungan yang tidak bermakna.Variabel tekanan darah, laju jantung, dan lama operasi jµga tidak bermakna. Jumlah leukosit pada masing -masing kelompok tidak berbeda, begitu jµga perbandingannya antar kedua kelompok. Jumlah neutrofil pada kelompok sevofluran menurun secara bermakna pada menit ke 15 dan menit ke 60, tetapi tidak demikian pada saat sadar.Pada kelompok isofluran jumlah neutrofil tidak berbeda bermakna. Pada uji beda antara kedua kelompok, terdapat perbedaan yang signifikan jumlah neutrofil pada menit ke 60. Simpulan : Terdapat perbedaan yang bermakna pengaruh sevofluran dan isofluran terhadap jumlah neutrofil polimorfonuklear, yaitu pada menit ke 60. }, issn = {2089-970X}, doi = {10.14710/jai.v1i3.6560}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/6560} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang: Neutrofil polimorfonuklear berperan penting dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap invasi bakteri. Pada jaringan luka, neutrofil aktif menghancurkan kuman dalam beberapa tingkat, yaitu kemotaksis, adhesi endotel, menangkap, fagosit, dan membunuh. Jumlah polimorf yang menurun sering disertai dengan meningkatnya kerentanan terhadap infeksi. Agen anestesi inhalasi seperti sevofluran dan isofluran diketahui dapat menyebabkan dinamisasi jumlah neutrofil dalam sirkulasi
Tujuan: Membandingkan pengaruh anestesi dengan sevofluran dan isofluran terhadap jumlah neutrofil polimorfonuklear.
Metode: Penelitian ini dirancang sebagai uji klinis acak tersamar ganda terhadap 36 orang pasien yang menjalani operasi elektif di RS Dr. Kariadi Semarang, dengan umur16- 2 55 tahun, IMT 20-25 kg/m , lama operasi 1-3 jam, dan ASA I. Sampel darah dari kedua kelompok diambil sebelum anestesi, menit 15, menit 60, dan setelah sadar. Jumlah leukosit dan neutrofil dihitung. Tekanan darah dan laju jantung dicatat. Uji statistik menggunakan Chi square dan t test dengan derajat kemaknaan p<0,05.
Hasil: Karakteristik subyek penelitian menunjukkan hubungan yang tidak bermakna.Variabel tekanan darah, laju jantung, dan lama operasi jµga tidak bermakna. Jumlah leukosit pada masing -masing kelompok tidak berbeda, begitu jµga perbandingannya antar kedua kelompok. Jumlah neutrofil pada kelompok sevofluran menurun secara bermakna pada menit ke 15 dan menit ke 60, tetapi tidak demikian pada saat sadar.Pada kelompok isofluran jumlah neutrofil tidak berbeda bermakna. Pada uji beda antara kedua kelompok, terdapat perbedaan yang signifikan jumlah neutrofil pada menit ke 60.
Simpulan: Terdapat perbedaan yang bermakna pengaruh sevofluran dan isofluran terhadap jumlah neutrofil polimorfonuklear, yaitu pada menit ke 60.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-02 21:54:15
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University as publisher of the journal. Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here:[Copyright Transfer Form JAI]. The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail, scanned document:
Mochamat (Editor-in-Chief)
Editorial Office of JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University/ Dr. Kariadi General Hospital Medical Center (RSUP Dr. Kariadi)
Jl. Dr. Soetomo No. 16 Semarang, Central Java, Indonesia, 50231
Telp. : (024) 8444346
Email : janestesiologi@gmail.com
View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License