BibTex Citation Data :
@article{J@TI2049, author = {Ary Arvianto and Sri Hartini and Opan Pardiyana}, title = {EVALUASI KEBIJAKAN STRATEGI BISNIS MENGGUNAKAN MODEL JOINT ECONOMIC LOT SIZE (JELS) DENGAN PERMINTAAN PROBABILISTIK (Studi Kasus di PT. Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia)}, journal = {J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri}, volume = {5}, number = {2}, year = {2012}, keywords = {}, abstract = { Persaingan di dunia bisnis dewasa ini tidak lagi antar perusahaan melainkan antar supply chain. PT.SAMI merupakan perusahaan yang memproduksi wiring harness yaitu suatu komponen kendaraan pengantar arus listrik dari satu bagian ke bagian lain. PT.SAMI memproduksi banyak item wirring harness untuk beberapa merek mobil yaitu Holden, Lambda, Mazda, Nissan dan Honda. Dalam menjalankan proses bisnisnya PT.SAMI mendapat pesanan dari distributor suatu merek mobil. Tetapi masalah yang timbul sering terjadinya revisi order yaitu perubahan jumlah pemesanan oleh distributor (PT. PASI) kepada vendor sekaligus manufaktur (PT. SAMI) dalam satu periode pemesanan, sehingga dapat menyebabkan overstock maupun stockout yang menyebabkan biaya persediaan menjadi meningkat. Revisi order akan terus terjadi mengingat perjanjian antara PT.SAMI dan distributornya dalam kasus ini adalah PT. PASI tetap sama. Oleh karena itu perlu adanya evaluasi terhadap kebijakan proses bisnis yang dilakukan, salah satunya dengan menggunakan pendekatan model Joint Economic Lot Size (JELS). Dengan model integrasi ini diharapkan dapat mereduksi biaya persediaan gabungan karena mencari titik optimal berdasarkan fungsi biaya kedua belah pihak. Dengan menggunakan model JELS total biaya persediaan gabungan dapat direduksi karena biaya yang timbul merupakan biaya paling kecil berdasarkan lot pengiriman (q) yang optimal. Begitu juga dengan biaya persediaan di PT.SAMI dan PT.PASI di dapat biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan melakukan pengelolaan persediaan secara konvensional. Kata kunci: joint, lot size, integrasi, supply chain Competition in today's business world is no longer between companies but between supply chain. PT.SAMI is a manufacturer of wiring harness for vehicle. PT.SAMI produces many items wirring harness for several brands such as Holden, Lambda, Mazda, Nissan and Honda. In conducting its business process PT.SAMI get an order from a distributor of a car brand. But problems often occur is a order revision by distributors (PT. PASI) to vendors and manufacturers (PT. SAMI) in one order period, which can lead to overstock or stockout causes increased inventory costs. Revision of orders will continue to happen given the agreement between PT.SAMI and distributors in this case is PT. PASI remains the same. Therefore there is need for evaluation of the policies conducted business processes, using a Joint Economic Lot Size (JELS) model approach. With this integration model is expected to reduce the combined inventory cost by the optimal solution based on the cost functions of both parties. By using the JELS combined total inventory costs can be reduced because of the cost incurred is the smallest cost based on shipping lot (q). So the inventory cost in PT. PASI and also in PT.SAMI more lower than the conventional inventory (current) policy. Keyword : joint , lot size , integra tion, supply chain }, issn = {2502-1516}, pages = {85--96} doi = {10.12777/jati.5.2.85-96}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/2049} }
Refworks Citation Data :
Persaingan di dunia bisnis dewasa ini tidak lagi antar perusahaan melainkan antar supply chain. PT.SAMI merupakan perusahaan yang memproduksi wiring harness yaitu suatu komponen kendaraan pengantar arus listrik dari satu bagian ke bagian lain. PT.SAMI memproduksi banyak item wirring harness untuk beberapa merek mobil yaitu Holden, Lambda, Mazda, Nissan dan Honda. Dalam menjalankan proses bisnisnya PT.SAMI mendapat pesanan dari distributor suatu merek mobil. Tetapi masalah yang timbul sering terjadinya revisi order yaitu perubahan jumlah pemesanan oleh distributor (PT. PASI) kepada vendor sekaligus manufaktur (PT. SAMI) dalam satu periode pemesanan, sehingga dapat menyebabkan overstock maupun stockout yang menyebabkan biaya persediaan menjadi meningkat. Revisi order akan terus terjadi mengingat perjanjian antara PT.SAMI dan distributornya dalam kasus ini adalah PT. PASI tetap sama. Oleh karena itu perlu adanya evaluasi terhadap kebijakan proses bisnis yang dilakukan, salah satunya dengan menggunakan pendekatan model Joint Economic Lot Size (JELS). Dengan model integrasi ini diharapkan dapat mereduksi biaya persediaan gabungan karena mencari titik optimal berdasarkan fungsi biaya kedua belah pihak. Dengan menggunakan model JELS total biaya persediaan gabungan dapat direduksi karena biaya yang timbul merupakan biaya paling kecil berdasarkan lot pengiriman (q) yang optimal. Begitu juga dengan biaya persediaan di PT.SAMI dan PT.PASI di dapat biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan melakukan pengelolaan persediaan secara konvensional.
Kata kunci: joint, lot size, integrasi, supply chain
Competition in today's business world is no longer between companies but between supply chain. PT.SAMI is a manufacturer of wiring harness for vehicle. PT.SAMI produces many items wirring harness for several brands such as Holden, Lambda, Mazda, Nissan and Honda. In conducting its business process PT.SAMI get an order from a distributor of a car brand. But problems often occur is a order revision by distributors (PT. PASI) to vendors and manufacturers (PT. SAMI) in one order period, which can lead to overstock or stockout causes increased inventory costs. Revision of orders will continue to happen given the agreement between PT.SAMI and distributors in this case is PT. PASI remains the same. Therefore there is need for evaluation of the policies conducted business processes, using a Joint Economic Lot Size (JELS) model approach. With this integration model is expected to reduce the combined inventory cost by the optimal solution based on the cost functions of both parties. By using the JELS combined total inventory costs can be reduced because of the cost incurred is the smallest cost based on shipping lot (q). So the inventory cost in PT. PASI and also in PT.SAMI more lower than the conventional inventory (current) policy.
Keyword: joint, lot size, integration, supply chain
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-26 21:39:47
Penulis yang mempublikasikan artikel pada jurnal J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri ini setuju dengan ketentuan sebagai berikut:
View statistics of J@ti Undip:
Articles in J@ti Undip are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License