skip to main content

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN AUX RAW MATERIAL MENGGUNAKAN METODE MIN-MAX STOCK DI PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA

Arfan Bakhtiar  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
*Salsabila Audina  -  Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

PT. Mitsubishi Chemical Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri polyester yang memproduksi Purified Terephthalic Acid (PTA) terbesar di Indonesia. PTA adalah suatu senyawa yang tidak tersedia di alam yang dibuat dari sintesa kimia. Terdapat auxiliary raw material yang diperlukan untuk membantu proses produksi PTA agar dapat berjalan dengan lancar, seperti Hydrobromic Acid (HBr) dan Soda Ash Dense (Na2CO3). Perusahaan belum memiliki jumlah safety stock padahal perusahaan harus mengendalikan persediaan auxiliary raw material agar dapat menghindari kekurangan dan kelebihan bahan baku yang menyebabkan perusahaan dapat mengeluarkan biaya lebih banyak. Hasil perhitungan memperlihatkan bahwa metode min-max stock menunjukan jumlah safety stock bahan baku Hydrobromic Acid yaitu sebesar 17,5 ton dan untuk Soda Ash Dense yaitu sebesar 5,41 ton. Penentuan jumlah persediaan antara kebijakan perusahaan dengan hasil perhitungan metode min-max stock memiliki beberapa perbedaan. Dari perbedaan tersebut, perusahaan dapat menghemat total biaya persediaan sebesar Rp 7.550.000,00 untuk Hydrobromic Acid dan Rp 11.221.224,16 untuk Soda Ash. Frekuensi pemesanan yang terlalu sering dengan ukuran pemesanan yang besar menyebabkan total biaya persediaan menjadi tinggi. Dari hasil tersebut perusahaan perlu menerapkan metode min-max stock untuk mengendalikan persediaan bahan baku supaya dapat menghemat biaya pengeluaran.

 

Abstract

[Inventory Control Analysis of Aux Raw Material Using Min-Max Stock Method in Mitsubishi Chemical Indonesia Company] Mitsubishi Chemical Indonesia is a company engaged in the polyester industry that produces the largest Purified Terephthalic Acid (PTA) in Indonesia. PTA is a compound that is not available in nature, so it is made by chemical synthesis. There are auxiliary raw materials that are needed to help the PTA production process, so it can run well, such as Hydrobromic Acid (HBr) and Soda Ash Dense (Na2CO3). The company don’t have the safety stock even though the company should control the aux raw material inventory to avoid the company to run out of stock or overstock, that causes the company to spend a lot of money. The calculations result shows that the amount of the safety stock for Hydrobromic Acid is 17.5 tons and for Soda Ash is 5.41 tons. The determined number of inventories between company policy and the calculation of the min-max stock method have several differences. From those differences, the company can save the total inventory cost amounted at IDR 7.550.000,00 for Hydrobromic Acid and IDR 11.221.224,16 for Soda Ash. High frequency of orders with a large order size can cause the total inventory cost to be high. From that result, the company needs to apply a min-max stock to control inventory and to save money on expenses.

Keywords: inventory; min-max stock method; out of stock; overstock; TIC

Fulltext View|Download
Keywords: kekurangan stok; kelebihan stok; metode min-max stok; persediaan; TIC

Article Metrics:

Last update:

  1. Optimization of Dynamix Cement Inventory Planning with Tsukamoto's Fuzzy Inventory Method at PT TRACK

    Gusti Nurina Azhariani, Tedjo Sukmono. Procedia of Engineering and Life Science, 3 , 2022. doi: 10.21070/pels.v3i0.1317

Last update: 2024-11-20 11:30:18

No citation recorded.