BibTex Citation Data :
@article{J@TI6855, author = {Nia Puspitasari and Arif Martanto}, title = {PENGGUNAAN FMEA DALAM MENGIDENTIFIKASI RESIKO KEGAGALAN PROSES PRODUKSI SARUNG ATM (ALAT TENUN MESIN) (STUDI KASUS PT. ASAPUTEX JAYA TEGAL)}, journal = {J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri}, volume = {9}, number = {2}, year = {2014}, keywords = {}, abstract = { Pengendalian kualitas merupakan salah satu hal yang penting untuk mempertahankan reputasi perusahaan di mata konsumen. PT. Asaputex Jaya adalah perusahaan textil yang bergerak dalam bidang sarung tenun. Pada saat ini cacat produk yang terjadi pada perusahaan masih ada yang diluar dari ketentuan batas perusahaan yaitu diatas angka persentase yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu sebesar 2%. Sehingga perusahaan segera melakukan perbaikan agar tidak terjadi waste yang merugikan perusahaan. Dengan adanya pengendalian kualitas secara baik dan benar, maka akan diperoleh produk yang dapat memenuhi keinginan konsumen. Salah satu tool yang digunakan untuk membantu pengendalian kualitas adalah menggunakan metode Failure Modes and Effects Analysis (FMEA). Penggunaan FMEA mampu mengidentifikasi resiko kegagalan yang terjadi selama proses produksi pada pembuatan sarung tenun . Tujuan penelitian ini adalah menganalisa moda kegagalan yang menyebabkan cacat produk dengan menggunakan metode FMEA, mendapatkan resiko kegagalan proses produksi terbesar dalam nilai RPN ( Risk Priority Number ), memberikan usulan perbaikan untuk produksi selanjutnya. Berdasarkan pengolahan dengan metode FMEA dapat mengidentifikasi moda kegagalan yang terjadi pada proses pembuatan sarung tenun. Moda kegagalan potensial pada proses pembuatan sarung tenun dengan alat tenun mesin (ATM) pada PT. Asaputex Jaya terdiri dari 14 jenis kegagalan. Kata Kunci : kualitas; alat tenun mesin; failure mode and effect analysis; risk priority number Abstract Quality control is one of the things that are important to maintain the company's reputation in the eyes of consumers. PT. Asaputex Jaya is a company engaged in the field of textile woven sarongs. At this time the product defect that occurs in companies that still exist outside the corporate limits of the provisions of the above percentage figures set by the company which is 2%. So the company immediately repairs to prevent harmful waste. With the quality control is good and true, it will obtain the products that can meet customer demand. One of the tools used to help control quality is to use the method of Failure Modes and Effects Analysis (FMEA ) . The use of FMEA is able to identify the risk of failure that occurs during the production process in the manufacture of woven sarongs. The purpose of this study was to analyze the failure modes that cause defective product using the FMEA method, get the biggest risk of failure of the production process in the value of the RPN (Risk Priority Number), and provide suggestions for improvement to the next production. Based on the processing of the FMEA method can identify failure modes that occur in the process of making woven sarong s . Potential failure modes in the process of making sarong with alat tenun mesin (ATM ) at PT. Asaputex Jaya consist of 14 types of failures. Keywords: qualit y; alat tenun mesin; failure mode and effect analysis; risk priority number }, issn = {2502-1516}, pages = {93--98} doi = {10.12777/jati.9.2.93-98}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/6855} }
Refworks Citation Data :
Pengendalian kualitas merupakan salah satu hal yang penting untuk mempertahankan reputasi perusahaan di mata konsumen. PT. Asaputex Jaya adalah perusahaan textil yang bergerak dalam bidang sarung tenun. Pada saat ini cacat produk yang terjadi pada perusahaan masih ada yang diluar dari ketentuan batas perusahaan yaitu diatas angka persentase yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu sebesar 2%. Sehingga perusahaan segera melakukan perbaikan agar tidak terjadi waste yang merugikan perusahaan. Dengan adanya pengendalian kualitas secara baik dan benar, maka akan diperoleh produk yang dapat memenuhi keinginan konsumen. Salah satu tool yang digunakan untuk membantu pengendalian kualitas adalah menggunakan metode Failure Modes and Effects Analysis (FMEA). Penggunaan FMEA mampu mengidentifikasi resiko kegagalan yang terjadi selama proses produksi pada pembuatan sarung tenun. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa moda kegagalan yang menyebabkan cacat produk dengan menggunakan metode FMEA, mendapatkan resiko kegagalan proses produksi terbesar dalam nilai RPN (Risk Priority Number), memberikan usulan perbaikan untuk produksi selanjutnya. Berdasarkan pengolahan dengan metode FMEA dapat mengidentifikasi moda kegagalan yang terjadi pada proses pembuatan sarung tenun. Moda kegagalan potensial pada proses pembuatan sarung tenun dengan alat tenun mesin (ATM) pada PT. Asaputex Jaya terdiri dari 14 jenis kegagalan.
Kata Kunci : kualitas; alat tenun mesin; failure mode and effect analysis; risk priority number
Abstract
Quality control is one of the things that are important to maintain the company's reputation in the eyes of consumers. PT. Asaputex Jaya is a company engaged in the field of textile woven sarongs. At this time the product defect that occurs in companies that still exist outside the corporate limits of the provisions of the above percentage figures set by the company which is 2%. So the company immediately repairs to prevent harmful waste. With the quality control is good and true, it will obtain the products that can meet customer demand. One of the tools used to help control quality is to use the method of Failure Modes and Effects Analysis (FMEA). The use of FMEA is able to identify the risk of failure that occurs during the production process in the manufacture of woven sarongs. The purpose of this study was to analyze the failure modes that cause defective product using the FMEA method, get the biggest risk of failure of the production process in the value of the RPN (Risk Priority Number), and provide suggestions for improvement to the next production. Based on the processing of the FMEA method can identify failure modes that occur in the process of making woven sarongs. Potential failure modes in the process of making sarong with alat tenun mesin (ATM) at PT. Asaputex Jaya consist of 14 types of failures.
Keywords: quality; alat tenun mesin; failure mode and effect analysis; risk priority number
Article Metrics:
Last update:
Pervasive Computing and Social Networking
Optimalisasi Desain Mesin Perajang Keripik Pisang Mempertimbangkan Nilai Ergonomi
Implementation of total quality management and failure mode effect analysis method in the food manufacturing industry to reduce customer complaint
Optimizing Footwear Manufacturing Through Defect Analysis and Spare Parts Optimization
RISK ASSESSMENT ALAT PRODUKSI GULA CANE KNIFE PADA STASIUN GILINGAN DI PT. X
Last update: 2024-10-07 09:09:59
Failure mode and effect aanalysis on power plant boiler
Penulis yang mempublikasikan artikel pada jurnal J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri ini setuju dengan ketentuan sebagai berikut:
View statistics of J@ti Undip:
Articles in J@ti Undip are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License