BibTex Citation Data :
@article{J@TI8133, author = {Pertiwi Andarani and Wiwik Budiawan}, title = {OPTIMASI PEMILIHAN LOKASI FASILITAS PENGOLAHAN LIMBAH ELEKTRONIK (E-WASTE) DI INDONESIA DENGAN MODEL ELECTRE III}, journal = {J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri}, volume = {10}, number = {1}, year = {2015}, keywords = {}, abstract = { Limbah elektronik adalah masalah yang muncul di Indonesia karena mengandung bahan yang berpotensi berbahaya. Dalam rangka menciptakan manajemen yang ramah lingkungan dari limbah elektronik, fasilitas yang memadai diperlukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memilih lokasi yang optimal untuk mengembangkan fasilitas pengolahan limbah elektronik (FLPE). Pemilihan lokasi yang optimal dilakukan dengan menggunakan metode model ELECTRE III. ELECTRE adalah keluarga metode analisis keputusan multi-kriteria yang berasal di Eropa. Kriteria yang dipilih untuk analisis ini adalah penduduk setempat, penduduk yang dilayani, persentase belanja bulanan, harga rata-rata rumah tangga per unit, populasi pengangguran, status finansial dari penduduk lokal, jarak dari fasilitas yang telah ada, dan jarak dari pelabuhan terdekat. ELECTRE III membutuhkan penentuan tiga ambang batas, yaitu ambang kelalaian (q), ambang batas preferensi (p), dan ambang veto (v) dalam upaya untuk lebih beradaptasi dengan ketidakpastian. Bobot masing-masing kriteria yang ditentukan sesuai dengan kepentingan relatif terhadap kriteria lain. Lokasi optimal untuk FPLE adalah Provinsi Banten berdasarkan model ELECTRE III. Kata Kunci : limbah elektronik, fasilitas, optimasi, ELECTRE Abstract E-waste is an emerging issue in Indonesia due to its potentially hazardous content and some precious metal. In order to create an environmentally sound management of e-waste, a facility is necessary. The objectives of this study are to to select the optimal location of e-waste dismantling and sorting facility (DSF/FLPE). The optimal location selection was conducted using the method of ELECTRE III model. ELECTRE is a family of multi-criteria decision analysis methods that originated in Europe. The criteria chosen for this analysis are local population, population served, the percentage of monthly expenditure, average household price per unit, unemployed population, financial status of the local population, distance from existing facilities, and distance from the nearest port. ELECTRE III requires the determination of three thresholds, namely threshold of negligence (q), threshold of preference (p), and the veto threshold (v) in the effort to better adapt to uncertainties. The weight of each criterion was determined according to its importance relative to other criteria. The optimal location for e-waste DSF is Banten Province based on ELECTRE III model. Keywords : e-waste, facility, optimization, ELECTRE }, issn = {2502-1516}, pages = {19--26} doi = {10.12777/jati.10.1.19-26}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/8133} }
Refworks Citation Data :
Limbah elektronik adalah masalah yang muncul di Indonesia karena mengandung bahan yang berpotensi berbahaya. Dalam rangka menciptakan manajemen yang ramah lingkungan dari limbah elektronik, fasilitas yang memadai diperlukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memilih lokasi yang optimal untuk mengembangkan fasilitas pengolahan limbah elektronik (FLPE). Pemilihan lokasi yang optimal dilakukan dengan menggunakan metode model ELECTRE III. ELECTRE adalah keluarga metode analisis keputusan multi-kriteria yang berasal di Eropa. Kriteria yang dipilih untuk analisis ini adalah penduduk setempat, penduduk yang dilayani, persentase belanja bulanan, harga rata-rata rumah tangga per unit, populasi pengangguran, status finansial dari penduduk lokal, jarak dari fasilitas yang telah ada, dan jarak dari pelabuhan terdekat. ELECTRE III membutuhkan penentuan tiga ambang batas, yaitu ambang kelalaian (q), ambang batas preferensi (p), dan ambang veto (v) dalam upaya untuk lebih beradaptasi dengan ketidakpastian. Bobot masing-masing kriteria yang ditentukan sesuai dengan kepentingan relatif terhadap kriteria lain. Lokasi optimal untuk FPLE adalah Provinsi Banten berdasarkan model ELECTRE III.
Kata Kunci: limbah elektronik, fasilitas, optimasi, ELECTRE
Abstract
E-waste is an emerging issue in Indonesia due to its potentially hazardous content and some precious metal. In order to create an environmentally sound management of e-waste, a facility is necessary. The objectives of this study are to to select the optimal location of e-waste dismantling and sorting facility (DSF/FLPE). The optimal location selection was conducted using the method of ELECTRE III model. ELECTRE is a family of multi-criteria decision analysis methods that originated in Europe. The criteria chosen for this analysis are local population, population served, the percentage of monthly expenditure, average household price per unit, unemployed population, financial status of the local population, distance from existing facilities, and distance from the nearest port. ELECTRE III requires the determination of three thresholds, namely threshold of negligence (q), threshold of preference (p), and the veto threshold (v) in the effort to better adapt to uncertainties. The weight of each criterion was determined according to its importance relative to other criteria. The optimal location for e-waste DSF is Banten Province based on ELECTRE III model.
Keywords: e-waste, facility, optimization, ELECTRE
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-10-14 12:06:23
Penulis yang mempublikasikan artikel pada jurnal J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri ini setuju dengan ketentuan sebagai berikut:
View statistics of J@ti Undip:
Articles in J@ti Undip are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License