skip to main content

Pukis “Bangga” (Bayam-Mangga) Untuk Mengatasi Anemia

*Erna Fidyatun  -  , Indonesia
Ayudhia Rachmawati  -  , Indonesia
Oniek Lestari  -  , Indonesia
Puri Handayani  -  , Indonesia

Citation Format:
Abstract

Data Riskesdes dan organisasi pangan dan pertanian (FAO) prevalensi gizi buruk pada balita 5,4% dan gizi kurang 13% pada tahun 2007. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2001 menunjukkan dan 47% anak usia 0-5 tahun menderita anemia. Dengan adanya permasalahan tersebut diperlukan solusi yang strategis dan efektif dalam menangani masalah anemia gizi besi pada masyarakat terutama anak-anak. Salah satu solusi yaitu dengan cara menciptakan suatu kreasi dan inovasi makanan, seperti pukis “bangga”. Secara fisiolofis, tubuh manusia memang membutuhkan 3,9 gr zat besi dan 40 gr vitamin C. Maka dapat diperkirakan dalam setiap pembuatan pukis “bangga” terkandung 375 gr tepung terigu, 100 gr bayam, dan 750 gr mangga, dimana dalam satu resep dihasilkan 30 pukis “ bangga”, dengan perhitungan perkiraan setiap pukis mengandung, Fe = 3,3 gr dari bayam serta Vitamin C= 25 gr yang diperoleh dari mangga. Berdasarkan hasil perhitungan paling tidak 1 pukis mampu memenuhi kebutuhan zat besi, akan tetapi akibat dari proses pemasakan pukis tersebut maka kemungkinan kandungan Fe dalam bayam menjadi berkurang. Dengan pembuatan produk ini diharapkan dapat mengatasi anemia gizi zat besi dan dapat meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat serta mengurangi bahaya yang di timbulkan dari cemilan yang tidak sehat yang beredar di pasaran.

Fulltext View|Download
Funding: public health of diponegoro university

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-26 14:30:32

No citation recorded.