skip to main content

Permainan Hanihon Sebagai Media Pembelajaran Aksara Jawa

*Faqihani Ganiajri  -  , Indonesia
Awaludin Romadhoni  -  , Indonesia
Erosa Dewi N.  -  , Indonesia

Citation Format:
Abstract
Bahasa Jawa merupakan bahasa daerah dengan jumlah penutur yang paling banyak. Mata pelajaran Bahasa Jawa dimasukkan dalam kurikulum sekolah tingkat dasar, menengah, dan atas. Aksara hanacaraka atau aksara Jawa menjadi salah satu materi dalam pelajaran Bahasa Jawa. Namun penggunaan aksara Jawa dalam surat resmi, surat kabar, televisi dan media ruang lainnya tergolong terbatas. Hal ini karena aksara latin lebih mudah penggunaanya dan lebih mudah dimengerti oleh pendatang dari daerah lain. Oleh karena itu dalam pembelajaran Bahasa Jawa terutama aksara Jawa diperlukan inovasi berupa penggunaan alat peraga atau media dalam bentuk permainan. Permainan ini papan yang digunakan memiliki ukuran 15 kotak x 15 kotak dengan jumlah tekel untuk aksara nglegena 84 buah, aksara pasangan 40, aksara murda 5 buah, sandhangan 93 buah, pa cerek 3 buah, nga lelet 3 buah dan 2 tekel kosong. Pemain terdiri dari 2-4 orang dan pemain memiliki rak masing-masing satu. Penilaian dengan cara setiap aksara yang diletakkan pada kotak dengan bonus “dilipatkan tiga” atau “ dilipatkan dua” maka nilai aksara tersebut akan dilipatkan dua atau dilipatkan tiga, kemudian jumlahkan semua skor yang didapatkan dari aksara pada kata tersebut (baik yang baru diletakkan maupun yang sudah ada), jika ada aksara yang diletakkan pada kotak bonus “kata dilipatkan tiga” atau “ kata dilipatkan dua”, maka skor setiap aksara pada kata tersebut dilipatkan tiga atau dua, kotak bonus berpengaruh pada skor semua aksara, maka kotak bonus hanya dapat digunakan sekali. Bonus tidak berlaku pada aksara yang digunakan untuk membentuk kata lain.
Fulltext View|Download
Funding: public health of diponegoro university

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-25 05:41:10

No citation recorded.