skip to main content

Keluhan Sick Building Syndrome di Gedung PT. X

Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia

Open Access Copyright 2020 Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Latar Belakang : Sick Building Syndrome (SBS) merupakan kumpulan gejala yang dialami oleh seseorang atau perasaan tidak sehat tanpa penyebab yang jelas saat melakukan pekerjaan di dalam gedung dan akan menghilang saat seseorang meninggalkan gedung tersebut. Sirkulasi udara yang tidak baik, ditambah dengan adanya faktor fisik, kimia, biologi, dan individu, serta faktor lingkungan lainnya yang terdapat di dalam suatu bangungan dapat menjadi penyebab terjadinya SBS. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi keluhan SBS pada karyawan di gedung PT. X Palembang.

Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 107 karyawan yang terpilih sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditetapkan. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat untuk melihat gambaran keluhan SBS, usia, jenis kelamn, masa kerja, suhu, pencahayaan dan kembaban, serta analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square dan uji alternatif fisher exact untuk melihat pengaruh faktor risiko terhadap keluhan SBS.

Hasil : Dari hasil penelitian diketahui bahwa prevalensi keluhan SBS sebesar 75,7%, dengan usia terbanyak ≤40 tahun (80,4%), didominasi oleh laki-laki (60,7%), dengan masa kerja paling banyak ≥5 tahun (62,6%), serta lingkungan kerja dengan suhu, pencahayaan, dan kelembaban yang tidak memenuhi syarat secara berurutan sebesar 18,7%, 49,5%, dan 36,4%.

Simpulan: Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa kelembaban mempengaruhi terjadinya keluhan SBS pada karyawan PT. X Palembang (p-value = 0,005). Untuk menyeimbangkan kualitas udara di dalam ruangan, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meletakkan tanaman sanseviera sebagai menyeimbang dan penyerap polutan di dalam ruangan.

 

ABSTRACT 

Tittle : Sick Building Syndrome Complain in PT. X Building

Background : Sick Building Syndrome (SBS) is a syndrome where people experience unexplained malaise symptoms while working in a building that will disappear once they leave the building.  Poor air circulation combined with the presence of physical, chemical, biological and individual factors, and other environmental factors  within a building may cause SBS.  This study aimed to determine factors that influence SBS complain among employees of PT.  X in Palembang.

Method : This study used a qualitative approach with cross sectional study design.  The research sample was 107 employees selected according to inclusive and exclusive criteria.  The data analysis methods in the study are univariate analysis to describe SBS complain, age, sex, years of service, temperature, lighting and humidity. Bivariate analysis using the chi-square test and fisher exact alternative test to determine risk factors influence to SBS complain.

Result : The prevalence of SBS complain in the study is 75,7%, with ≤40 as majority age (80,4%), dominated by male workers (60,7%), with ≥5 years as the largest portion of years of service (62,6%), and work environment with temperature, lighting, and humidity that is not adequate 18,7%, 49,5%, and 36,4% respectively.

Conclusion : Bivariate analysis showed that humidity influenced the occurrence of SBS complain in PT.X Palembang (p-value = 0,005). To balance out indoor air quality, one of countermeasures that can be applied is to place sansevieria plant as indoor pollutants absorber.

 

 

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  CTA
Copyright Transfer Agreement
Subject
Type CTA
  Download (400KB)    Indexing metadata
 Turnitin
Turnitin
Subject
Type Turnitin
  Download (2MB)    Indexing metadata
Keywords: Sick Building Syndrome; Kelembaban; Pencahayaan; Polutan; Tanaman Sansevieria

Article Metrics:

  1. Aditama TY, Andarini SL. Sick Building Syndrome. Med J Indones. 2002;11(2):124–31
  2. Camelia A. Sick Building Syndrome dan Indoor Air Quality. J Ilmu Kesehat Masy. 2011;2(2):79–84
  3. Kosa KH. Indoor Air Quality: Sampling Methodologies. 1st ed. CRC Press; 2010
  4. Jafari MJ, Khajevandi AA, Najarkola SAM, Yekaninejad MS, Pourhoseingholi MA, Omidi L, et al. Association of Sick Building Syndrome with Indoor Air Parameters. Tanaffos. 2015;14(1):55–62
  5. Haris A, Ikhsan M, Rogayah R. Asap Rokok Sebagai Bahan Pencemar dalam Ruangan. CDK-189. 2012;39(1):17–9
  6. WHO. WHO Guidelines for Air Quality: Selected Pollutants. WHO Regional Office for Europe. Denmark; 2010
  7. U.S. Department of Labor OSA. Indoor Air Quality in Commercial and Institutional Buildings. U.S: CreateSpace Independent Publishing Platform; 2014
  8. Environmental Protection Agency US, Environments Division I. Indoor Air Facts No. 4 Sick Building Syndrome. EPA - Air & Radiation (6609J), Research and Development (MD-56). 1991
  9. Smajlović SK, Kukec A, Dovjak M. Association between Sick Building Syndrome and Indoor Environmental Quality in Slovenian Hospitals: A Cross-Sectional Study. Int J Environ Res Public Health. 2019;16(17):1–18
  10. Ghaffarianhoseini A, Alwaer H, Omrany H, Alalouch C, Clements-croome D, Ghaffarianhoseini A, et al. Sick Building Syndrome : Are We Doing Enough? Archit Sci Rev. 2018;61(3):99–121
  11. Burge PS. Sick Building Syndrome. Occup Environ Med. 2004;61(2):185–90
  12. Gladyszewska-Fiedoruk K. Survey Research of Selected Issues the Sick Building Syndrome (SBS) in an Office Building. Environ Clim Technol. 2019;23(2):1–8
  13. Li L, Adamkiewicz G, Zhang Y, Spengler JD. Effect of Traffic Exposure on Sick Building Syndrome Symptoms among Parents/ Grandparents of Preschool Children in Beijing, China. PLoS One. 2015;10(6):1–11
  14. Rahmi A. Hubungan Kualitas Fisik Udara dan Mikrobiologi Udara dengan Kejadian Sick Building Syndrome (Studi Kasus: Perpustakaan Pusat dan Perpustakaan teknik Universitas Indonesia). Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia; 2010
  15. Verayani E. Identifikasi Legionella, Kualitas Udara Ruang dan Keluhan Sick Building Syndrome pada Petugas Instalasi Transfusi Darah RSUD Dr. Soetomo. J Kesehat Lingkung. 2014;10(3):299–305
  16. Harwani NP, Rahman SF, Sunu B, Lingkungan BK, Kesehatan P, Makassar M. Analisis Faktor Demografi dan Ergonomi terhadap Kejadian Gejala Fisik Sick Building Syndrome (SBS) pada Pegawai Gedung Rektorat UMI Kota Makassar. J Sulolipu Media Komun Sivitas Akad dan Masy. 2020;20(1):76–82
  17. Qayyum S, Tariq S, Younas F. Sick Building Syndrome and Job Performance in Women Factory Workers. J Postgrad Med Inst. 2020;34(1):22–8
  18. Asri AN, Pulungan RM, Fitri A musliha. Hubungan Lingkungan Kerja dengan Gejala Sick Building Syndrome pada Pegawai BPJS Kesehatan Depok Tahun 2019. Indones J Publ. 2019;3(1):44–55
  19. Fatmah. Respons Imunitas yang Rendah pada Tubuh Manusia Usia Lanjut. Makara Kesehat. 2006;10(1):47–53
  20. Raharjo HD, Wiediartini, Dermawan D. Analisis Pengaruh Karakteristik Individu dan Faktor Fisik Terhadap Gejala Sick Building Syndrome Pada Pegawai di Gedung Utama Perusahaan Fabrikasi Kapal. J Tek Keselam dan Kesehat Kerja. 2015;Proceeding:5–9
  21. Gomzi M, Bobić J. Sick Building Syndrome: Do We Live and Work in Unhealthy Environment? Period Biol. 2009;111(1):79–84
  22. Stenberg B, Mild KH, Sandström M, Sundell J. A Prevalence Study of the Sick Building Syndrome (SBS) and Facial Skin Symptoms in Office Workers. Med J. 1993;3(2):71–81
  23. Zaelani A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Sick Building Syndrome pada Pegawai di Departemen Distribusi Wilayah 1 Graha Sarana PT. Petrokimia Gresik. Universitas Jember; 2015
  24. Ratodi M, Zubaidah T, Marlinae L. Predicting the Sick Building Syndrome (SBS) Occurrence among Pharmacist Assistant in Banjarmasin South Kalimantan. Heal Sci J Indones. 2017;8(2):118–23
  25. Suma’mur. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES). Jakarta: Agung Seto; 2013
  26. Sari OS, Wahyuni D. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Sick Building Syndrome pada Karyawan di Gedung Sampoerna Strategic PT Sampoerna Land Jakarta Tahun 2015. Artik Ilmu Kesehat. 2016;8(1):26–30
  27. Cao B, Shang Q, Dai Z, Zhu Y. The Impact of Air-Conditioning Usage on Sick Building Syndrome during Summer in China. Indoor Built Environ. 2013;22(3):490–7
  28. Oktora B. Hubungan antara Kualitas Fisik Udara dalam Ruang (Suhu dan Kelembaban Relatif) dengan Kejadian Sick Building Syndrome (SBS) pada Pegawai Kantor Pusat Perusahaan Jasa Konstruksi X di Jakarta Timur Tahun 2008. Universitas Indonesia; 2008
  29. Sundell J, Lindvall T, Stenberg B. Associations Between Type of Ventilation and Air Flow Rates in Office Buildings and the Risk of SBS-Symptoms among Occupants. Environ Int. 1994;20(2):239–51
  30. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sistem Pengkondisian Udara & Ventilasi. Penataan Udar. 2012;2(38):1–48
  31. Husin H, Suhendro. Analisis Keluhan Sick Building Syndrome (SBS) pada Pegawai di Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu. 2015
  32. Putra I, Ikhtiar M, Emelda A. Analisis Mikroorganisme Udara terhadap Gangguan Kesehatan dalam Ruangan Administrasi Gedung Menara UMI Makassar. Wind Heal J Kesehat. 2018;1(2):68–75
  33. Nuriani, Rahmawati, Kurniatuhadi R. Hubungan Keberadaan Koloni Bakteri Staphylococcus dan Faktor Fisikawi dalam Ruangan Terhadap Kejadian Sick Building Syndrome (SBS) pada Petugas Perpustakaan Universitas Tanjungpura. J Protobiont. 2017;6(3):240–8
  34. Mccoll SL, Veitch JA. Full-Spectrum Fluorescent Lighting: A Review of its Effects on Physiology and Health. Psychol Med. 2001;31(6):949–64
  35. Ridwan AM, Nopiyanti E, Susanto AJ. Analisis Gejala Sick Building Syndrome Pada Pegawai Di Unit OK Rumah Sakit Marinir Cilandak Jakarta Selatan. J Kesehat Masy. 2018;2(1):116–33
  36. Norhidayah A, Lee CK, Azhar MK, Nurulwahida S. Indoor Air Quality and Sick Building Syndrome in Three Selected Buildings. Procedia Eng. 2013;53(2013):93–8
  37. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2016 tentang Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perkantoran. 2016
  38. Sookchaiya T, Monyakul V, Thepa S. Assessment of the Thermal Environment Effects on Human Comfort and Health for the Development of Novel Air Conditioning System in Tropical Regions. Energy Build. 2010;42(10):1692–702
  39. Amin NDM, Akasah ZA, Razzaly W. Architectural Evaluation of Thermal Comfort: Sick Building Syndrome Symptoms in Engineering Education Laboratories. Procedia - Soc Behav Sci. 2015;204(November 2014):19–28
  40. Reinikainen LM. The Effect of Air Humidification on Different Symptoms in Office Workers-An Epidemiologic Study. Environ Int. 1991;17(4):243–50
  41. Fardiaz S. Polusi Air & Udara. Yogyakarta: Kanisius; 1992
  42. Cole P. 'Modicikation in inspired air’. In: Mathew, O.P. Respiratory Function of the Upper Airway’. Lung Biol Heal Dis. 1988;
  43. Rosha PuT, Fitriyana MN, Ulfa SF, Dharminto. Pemanfaatan Sansevieria Tanaman Hias Penyerap Polutan sebagai Upaya Mengurangi Pencemaran Udara di Kota Semarang. J Ilm Mhs Fak Kesehat Masy Univ Diponegoro. 2013;3(1):1–6
  44. Adita BR, Ratni N. Tingkat Kemampuan Penyerapan Tanaman Hias dalam Menurunkan Polutan Karbon Monoksida. J Ilm Tek Lingkung. 2013;4(1):54–60

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-24 13:13:54

No citation recorded.