skip to main content

Indek Kualitas Air dan Dampak terhadap Kesehatan Masyarakat Sekitar Sungai Karang Mumus, Samarinda

1Program Studi DIII Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Indonesia

2Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia

3Program Studi S1 Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Indonesia

Open Access Copyright 2023 Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Indeks Kualitas Air (IKA) menunjukan kondisi kualitas air di suatu wilayah berdasarkan status mutu air hasil dari pengukuran parameter fisika, kimia dan bakteriologis suatu perairan baik sungai maupun danau. Aktivitas masyarakat di sekitar Sungai Karang Mumus dari hulu hingga hilir berupa industri tahu tempe, pertanian, peternakan, pemukiman bantaran yang padat, pasar, sebagian terdapat hotel, mall dan Rumah Sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung IKA dan dampak kesehatan masyarakat.

Metode: Metode dalam kajian ini menggunakan deskriptif melalui pendekatan kuantitatif yang menghitung IKA dari hasil status mutu air. Parameter kualitas air yang diperiksa antara lain pH, oksigen terlarut (DO), Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD), Kebutuhan Oksigen Kimiawi (COD), Padatan Tersuspensi Total (TSS), Nitrat (NO3-N), Total Fosfat (T-Phosphat) dan Fecal Coliform (Fecal Coli). Titik pengambilan sampel dari hulu hingga hilir Sungai Karang Mumus sebanyak 8 titik yaitu Tanah Datar, Waduk Benanga, Gunung Lingai, Jembatan Gelatik, Jembatan S. Parman, Jembatan Perniagaan, Jembatan I dan Jembatan Arif Rahman Hakim. Pada penelitian ini, digunakan metode purposive sampling untuk mengambil sampel responden guna melihat dampak Kesehatan masyarakat yang tinggal di bantaran sungai. Pertimbangan utama dalam metode ini adalah memilih responden yang secara khusus mewakili populasi yang diinginkan. Jumlah responden yang diambil sebanyak 64 orang.

Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa IKA Sungai Karang Mumus masuk kategori kurang dengan 1 lokasi memenuhi, 2 cemar ringan, 4 cemar sedang dan 1 cemar berat. Dampak kesehatan masyarakat yang banyak ditemukan adalah 23,44% (15 orang) menderita diare, 6,25% (4 orang) disentri dan 70,31% (45 orang) iritasi kulit.

Simpulan:  IKA  sungai hendaknya dipertahankan untuk menjaga kualitas air agar memenuhi standar kesehatan dan ekosistem seimbang. Pemerintah, industri dan masyarakat memiliki peran penting dalam melakukan pengendalian pencemaran air. Kondisi sanitasi lingkungan tempat tinggal dan perilaku hidup bersih, sehat di masyarakat sangat mendukung meningkatnya kesehatan masyarakat.

 

ABSTRACT

Title:  Water Quality Index and Public Health Impacts around Karang Mumus River,  Samarinda

Background: The Water Quality Index (WQI) shows the condition of water quality in an area based on the status of water quality as a result of measuring the physical, chemical, and bacteriological parameters of water, both rivers and lakes. Community activities around the Karang Mumus River from upstream to downstream include tofu and tempeh industries, agriculture, livestock, dense suburban settlements, markets, some hotels, malls, and hospitals. The purpose of this study was to calculate the WQI and its public health impact.

Method: Method  that used  in this research is descriptive with a quantitative approach by calculating WQI from the results of water quality status. The water quality parameters examined include pH, dissolved oxygen (DO), Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Total Suspended Solids (TSS), Nitrate (NO3-N), Total Phosphate (T-Phosphate) and Fecal Coliform (Fecal Coli). The sampling points from upstream to downstream of the Karang Mumus River were 8 points are Tanah Datar, Waduk Benanga, Gunung Lingai, Gelatik Bridge, S. Parman Bridge, Perniagaan Bridge, Jembatan I and Arif Rahman Hakim Bridge. The main consideration in this method is to select respondents who specifically represent the desired population. The number of respondents taken as many as 64 people .

Result: The results showed that the Karang Mumus River WQI was in the poor category with 1 location satisfied, 2 lightly polluted, 4 moderately polluted, and 1 heavily polluted. The public health impacts that were found were  23,44% (15 people) suffering from diarrhea, 6,25%  (4 people) suffering from dysentery, and  70,31% (45 people) skin irritations.

Conclusion:  River Water Quality Index must be kept to maintain water quality in order to meet Health standards and a balanced ecosystem. Government, industry and society have an important role in controlling water pollution. Sanitation conditions in the living environment, clean and healthy living behavior in the community strongly supports the improvement of public health.

 

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Turnitin
Turnitin
Subject
Type Turnitin
  Download (1MB)    Indexing metadata
 CTA
Copyright Transfer Agreement
Subject
Type CTA
  Download (353KB)    Indexing metadata
 ES
Etichal Statement
Subject
Type ES
  Download (203KB)    Indexing metadata
Keywords: Kesehatan; Kualitas air; Status Mutu Air; Indeks

Article Metrics:

  1. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Jakarta: Menteri Negara Lingkungan Hidup. 2003
  2. Peraturan Pemerintah RI No. 38 Tahun 2011. Jakarta: Pemerintah RI. 2011
  3. Soukotta E, Ozsaer R, Latuamury B. Analisis Kualitas Kimia Air Sungai Riuapa Dan Dampaknya Terhadap Lingkungan. J Hutan Pulau-Pulau Kecil. 2019;3(1):86–96. 2019;3(1):86–96. https://doi.org/10.30598/jhppk.2019.3.1.86
  4. Fitri JA. Kualitas Air Sungai Sago Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru Tahun 2016. Al-Tamimi Kesmas J Ilmu Kesehat Masy (Journal Public Heal Sci). 2020;8(2):138–47. https://doi.org/10.35328/kesmas.v8i2.551
  5. Pramaningsih V, Suprayogi S, Setyawan Purnama IL. Kajian Persebaran Spasial Kualitas Air Sungai Karang Mumus, Samarinda, Kalimantan Timur. J Pengelolaan Sumberd Alam dan Lingkung (Journal Nat Resour Environ Manag). Institut Pertanian Bogor; 2017 Sep 6;7(3):211–8. https://doi.org/10.29244/jpsl.7.3.211-218
  6. Purwanto. Analisis Sistem Pengendalian Banjir Sungai Pampang Daerah Aliran Hulu Sungai Karangmumus. J Kacapuri. 2020;3(2):44–58. https://doi.org/10.31602/jk.v3i2.4066
  7. Pramaningsih V, Suprayogi S, Loyola I, Purnama S. Pollution Load Capacity Analysis of BOD, COD, and TSS in Karang Mumus River, Samarinda. Indones J Chem. 2020;20(3):626–37. https://doi.org/10.22146/ijc.44296
  8. BPS Kota Samarinda. Kota Samarinda dalam Angka 2020. Badan Pusat Statistik Kota Samarinda. 2020. 408 p
  9. PermenLHK RI No. 27. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No. 27 Tahun 2021 tentang Indeks Kualitas Lingkungan Hidup. Jakarta: Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 2021
  10. Permana DES, Hendrawan DI, Fachrul MF. Penetapan Status Mutu Air Situ Jatijajar dan Situ Gadog Kota Depok, Jawa Barat Menggunakan Indeks Pencemar. J Bhuwana. 2021;1(1):83–97. https://doi.org/10.25105/bhuwana.v1i1.9286
  11. Sari EK, Wijaya OE. Penentuan Status Mutu Air Dengan Metode Indeks Pencemaran Dan Strategi Pengendalian Pencemaran Sungai Ogan Kabupaten Ogan Komering Ulu. J Ilmu Lingkung. 2019;17(3):486–91. https://doi.org/10.14710/jil.17.3.486-491
  12. Pramaningsih V, Suprayogi S, Purnama S. Strategy of Water Pollution Control Base On Social Economic Activitiy, in Karang Mumus River, Samarinda East Kalimantan, Indonesia. E3S Web Conf. 2018;31:1-4. https://doi.org/10.1051/e3sconf/20183104007
  13. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur No.02 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Samarinda : Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. 2011
  14. Sara PS, Astono W, Hendrawan DI. Kajian Kualitas Air Di Sungai Ciliwung Dengan Parameter BOD Dan COD. Pros Semin Nas Cendekiawan.2018;0(0):591–7
  15. Nisrina LFZ, Aryani L, Hartini E. Status Mutu Air Sungai Gede Kabupaten Jepara. Visikes. 2020;19(1):306–16
  16. Rachmawati IP, Riani E, Riadi A. Status Mutu Air Dan Beban Pencemar Sungai Krukut, DKI Jakarta. J Pengelolaan Sumberd Alam dan Lingkung (Journal Nat Resour Environ Manag. 2020;10(2):220–33. https://doi.org/10.29244/jpsl.10.2.220-233
  17. Riyanti R, Putri DH, Erlinda, Yuniarti E. Deteksi Bakteri E.Coli dan Coliform dengan Metode CFU pada Uji Kualitas Air Bersih. Pros Semin Nas Biol. 2022;1(2):925–34
  18. Pramaningsih V, Suprayogi S, Purnama. Spatial distribution of fecal coliform pollution in karang mumus river, Samarinda, East Kalimantan, Indonesia. Procedia Environ Sci Eng Manag. 2019;6(3)
  19. Pitayati P, Napoleon A, Dahlan M. Analisis Kualitas Air Sungai dan Air Limbah (Outlet) Perusahaan dengan Metode Indeks Pencemaran dan Pengaruhnya terhadap Populasi dan Jenis Ikan. J Penelit Sains. 2017;19(2):73–81
  20. Asrori MK. Pemetaan Kualitas Air Sungai Di Surabaya. J Envirotek. 2021;13(2):41–7. https://doi.org/10.33005/envirotek.v13i2.127
  21. Santy DA, Adyatma S, Huda N. Analisis Kandungan Bakteri Fecal Coliform pada Sungai Kuin Kota Banjarmasin. Maj Geogr Indones. 2017;31(2):51. https://doi.org/10.22146/mgi.26551
  22. Daramusseng A, Syamsir S. Studi Kualitas Air Sungai Karang Mumus Ditinjau dari Parameter Escherichia coli Untuk Keperluan Higiene Sanitasi. J Kesehat Lingkung Indones. 2021;20(1):1–6. https://doi.org/10.14710/jkli.20.1.1-6
  23. Hatifah P, Anwar A, Risva. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas bakteorologis E. Coli sungai karang mumus serta gejala diare pada balita di kelurahan bandara kecamatan sungai pinang kota Samarinda. Hig J Kesehat Lingkung. 2018;4(3):159–68
  24. Aswad H, Dangnga MS, Hengky HK. Faktor Risiko Kejadian Penyakit Kulit Pada Nelayan Di Desa Teteaji Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidenreng Rappang. J Ilm Mns Dan Kesehat. 2019;2(3):459–72. https://doi.org/10.31850/makes.v2i3.191
  25. Marici S, Ilza M, Afandi D. Pemanfaatan Air Sungai Terhadap Kejadian Penyakit Kulit Pada Masyarakat Pesisir Sungai Siak Di Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru. J Ilmu Lingkung. 2018;12(1):83–93

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-05-09 00:05:46

No citation recorded.