skip to main content

Peran Dokter Dalam Pencegahan Dan Penanggulangan Medication Error Di Rumah Sakit ( Studi di RSI NU Kabupaten Demak )

*Abdul Aziz  -  RSI Nahdlatul Ulama Demak, Indonesia
Sarsintorini Putra  -  Fakultas Hukum, Universitas 17 Agustus 1945 Semarang, Indonesia
Sutopo Patria Jati  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

        Pencegahan dan penanggulangan medication error perlu dilakukan untuk menurunkan insiden terutama KTD dan mengoreksi sistem dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien . Di RSI NU Demak pada 5 tahun terakhir  2012-2016 masih ditemukan medication error . Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian peran dokter dalam pencegahan dan penanggulangan medication error di RSI NU Demak.

 Desain penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian secara purposive sebagai informan utama 5 dokter yang memberikan pelayanan di RSI NU Demak, informan triangulasi 2 apoteker, 2 perawat dan 2 keluarga pasien. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam, focus group discussion dan observasi. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis isi.

       Hasil survei dari 100 lembar resep didapatkan hasil:  penulisan resep yang sulit terbaca ada 14 lembar resep (14%), dosis kurang tepat ada 75 lembar resep (75%),  polifarmasi) ada 55 lembar resep (55%) , interaksi minor ada 28 lembar resep (28%), dan interaksi mayor ada 1 lembar resep (1%). Hal tersebut dilatarbelakangi oleh :1) Predisposisi factor dari aspek pengetahuan terutama interaksi obat masih ada dokter yang kurang memahaminya, aspek beban kerja era BPJS pasiennya semakin banyak tenaga terbatas; 2) Enabling factor ; komitmen dan ketrampilan dalam pencegahan dan penanggulangan medication error masih kurang 3) Reinforcing factor dari aspek managemen RS perencanaan program belum dilakukan sesuai pedoman, sosialisasi SPO terkait kelengkapan administratif resep, HAM, Polifarmasi dan interaksi obat kepada semua dokter, apoteker dan perawat belum dilakukan sesuai pedoman, pelaksanaan  monev terhadap indikator mutu patieny safety ( medication error) belum dilakukan sesuai pedoman.

        Disarankan untuk advokasi dan sosialisasi kepada pengambil kebijakan diikuti deklarasi komitmen bersama dari pihak managemen, dokter, apoteker, perawat untuk mensukseskan program patient safety, pelaksanaan program patient safety dilakukan dengan system pencacatan dan pelaporan,monitoring dan evaluasi agar dapat dilaksanakan sesuai pedoman.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Research Instrument
Untitled
Subject
Type Research Instrument
  Download (72KB)    Indexing metadata

Article Metrics:

  1. Cipolle, RJ, Strand, LM, Morley. Pharmaceutical Care Practice The Clinician’s Guide, McGraw-Hill. New York; 2004 , 12:140–144
  2. Joenoes, Z.N. Ars Prescribendi (Resep Yang Rasional), Universitas Airlangga. Surabaya; 2007, h.85-88
  3. Siregar, Charles, J.P., dan Kumolosasi, E. Farmasi Klinik Teori dan Penerapan. Penerbit Buku Kedokteran EGC; Jakarta; 2006, h.94-97
  4. Rahmawati, F., dan Oetari, R.A, Kajian penulisan resep: “Tinjauan Aspek Legalitas dan Kelengkapan Resep di Apotek-apotek Kotamadya Yogyakarta”. Majalah Farmasi Indonesia. Yogyakarta. 2002; h:86-94
  5. Terrie, Y.C. Understanding and managing polypharmacy in the elderly, Pharmacy times; 2004; pp. 53-58
  6. Piscitelli, Stephen, C., Keith, A., Rodvold, Masur, H. Drug Interactions in Infectious Disease. Humana Press Inc. New Jersey; 2005; p 321
  7. BNFC org. British National Formulary for children, BMJ Publishing Group Ltd., London, UK. 2009; p. 327
  8. Setiawati, A. Interaksi obat: ”Farmakologi dan Terapi”. Edisi V. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Gaya Baru. Jakarta; 2007

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-16 05:25:58

No citation recorded.