skip to main content

Lawatan Misi Kesenian Mangkunegaran ke Mancanegara 1989: Kontribusi bagi Pembangunan Nasional

*Meilinia Fathonah  -  Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Indonesia
Dhanang Respati Puguh scopus  -  Department of History, Faculty of Humanities, Diponegoro University, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2022 Jurnal Sejarah Citra Lekha under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

This study argues the Mangkunegaran Arts Mission Visit to foreign countries in 1989 as an effort to contribute to Indonesia's national development. The mission which held in 1989, exactly a year after K.G.P.H. Djiwokusumo was inaugurated as the head of the Mangkunegaran Temple with the title K.G.P.A. Mangkunegara IX. The countries which had been visited on the tips were France, Britain and Japan which had become the member of Group of Seven (G-7) and had a large share in determining international economic policy. The decline in the country's foreign exchange in 1986 due to the devaluation of Rupiah against the dollar as well as on the declined of oil and gas prices spurred the New Order government to promote tourism as an alternative solution. The visit of the Mangkunegaran Arts Mission to foreign countries has become one of the promotional media for Indonesian tourism to attract foreign tourists. This momentum can not be separated from the great mission of Mangkunegara VIII and the pre-eminent oath of Mangkunegara IX to develop Mangkunegaran as a center of Javanese culture. Through historical methods, this study reveals the reasons and process of the implementation of Mangkunegaran Arts Mission Visit and explores the meaning of the visit for Indonesia's national development during the New Order Period. Because it moves from the momentum of an arts mission tour, this study can be used as a basis for policy making in the future.

Fulltext View|Download
Keywords: Arts Mission Visit; Mangkunegaran; Existence Enforcement; Participation in National Development.

Article Metrics:

  1. “Laporan Misi Kesenian Istana Mangkunegaran ke Jepang 8-20 Juli 1989.” Reksa Pustaka Mangkunegaran (Arsip MN No. 1465), Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
  2. “Masa Depan Keraton Solo & Yogya: Bertemunya Empat Raja dalam Satu Seminar.” Suara Merdeka, 5 Februari 1992
  3. “Masa Depan Keraton Solo dan Yogya: Keraton Tetap akan Jadi Pusat Budaya Jawa.” Suara Merdeka, 6 Februari 1992
  4. “Tampil di South Bank 95%.” Buana Minggu, 5 Juli 1987
  5. Anggraeni, Tyas Dian. 2012. “Interaksi Hukum Lokal dan Hukum Nasional dalam Urusan Pertanahan di Daerah Istimewa Yogyakarta.” Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional 1(1): 53-74. https://rechtsvinding.bphn.go.id/ejournal/index.php/jrv/article/view/106
  6. Arfani, Riza Noer. 1999. “Kecenderungan Politik Internasional Kontemporer.” Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 3(1): 1-15. https://jurnal.ugm.ac.id/jsp/article/view/11141
  7. Daryono. 1999. “Dampak Pariwisata terhadap Tari Tradisional di Karaton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran Surakarta.” Tesis Program Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada
  8. Gottschalk, Louis. 1983. Mengerti Sejarah. Jakarta: Universitas Indonesia Press
  9. Haryono, Sutarno. 2009. “Implementasi Konsep Kesantunan Budaya Jawa pada Seni Pertunjukan Langendriya Mandraswara Mangkunegaran.” Greget: Jurnal Pengetahuan dan Penciptaan Tari, 8(2): 264-277. https://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/greget/article/view/297
  10. Hoang Ha, Van Kim. 2016. “Peran Diplomasi Budaya dalam Mewujudkan Komunitas Sosial-Budaya ASEAN: Kasus Vietnam.” Jurnal Ilmiah Kependidikan, 10(1). http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/khazanah/article/view/1069
  11. Jazuli, Muhammad. 1994. “Manajemen Seni Pertunjukan Wisata Budaya di Istana Mangkunegaran Surakarta 1992-1993.” Tesis Program Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada
  12. Moestarie, Erta. “Tim Kesenian Mangkunegaran Menembus Expo di Jepang.” Cempaka Minggu Ini, 13 September 1987
  13. Pardiyana, Richas. 1992. “Peranan Istana Mangkunegaran sebagai Salah Satu Objek Wisata Budaya dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan di Surakarta.” Tugas Akhir Jurusan Wisata, Akademi Pariwisata Nasional Jakarta
  14. Prabowo, Wahyu Santosa. 2007. Sejarah Tari: Jejak Langkah Tari di Pura Mangkunegaran. Surakarta: ISI Surakarta
  15. Puguh, Dhanang Respati. 2015. “Mengagungkan Kembali Seni Pertunjukan Tradisi Keraton: Politik Kebudayaan Jawa Surakarta, 1950an-1990an.” Disertasi Program Pascasarjana, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada
  16. Sentana, Trim. “Mangkunegara VIII Wafat Muncul Wasiat Berdarah: Mangkunegaran Diramal Bubar Pewaris Gontok-gontokan.” Sentana, Minggu ke-II September 1987
  17. Siswanto. “Keraton di Mata Masyarakat Modern.” Suara Merdeka, 7 Februari 1992
  18. Soedarmono. 2011. Tata Pemerintahan Mangkunegaran. Jakarta: PT Balai Pustaka
  19. Soedarsono. 1999. Seni Pertunjukan Indonesia dan Pariwisata. Yogyakarta: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia bekerjasama dengan arti.line
  20. Soedarsono. 2010. Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
  21. Suastika, I Gede Yoga, et al. 2017. “Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan, Lama Tinggal Wisatawan dan Tingkat Hunian Hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat pada Kabupaten/Kota di Provinsi Bali.” Jurnal Ekonomi Pembangunan, 6(7),1332-1363. https://ojs.unud.ac.id/index.php/eep/article/view/29349
  22. Tanto. “Monumen di Boyolali: Memperingati G.P.H. Raditya Prabukusumo.” Bawana Minggu, 7 Maret 1982
  23. Wardhana, Adi Putra Surya, et al. 2019. “Revivalisme Kebudayaan Jawa Mangkunegara VIII di Era Republik.” MUDRA: Jurnal Seni Budaya, 34 (1), 105-115. https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/mudra/article/view/568
  24. Wasino. 2014. Modernisasi di Jantung Budaya Jawa: Mangkunegaran 1896-1944. Jakarta: Kompas
  25. Yosodipuro. 1992. “Dinamika Keraton Jawa dalam Usaha Dinamika Bahasa Jawa Modern.” Laporan Hasil Seminar Kebudayaan Posisi Keraton di Tengah Perubahan Zaman

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-23 23:39:11

No citation recorded.