BibTex Citation Data :
@article{KIRYOKU55232, author = {Rani Arfianty and Mulyadi Mulyadi}, title = {Konstruksi Ergatifitas Bahasa Indonesia dan Bahasa Jepang: Kajian Tipologi}, journal = {KIRYOKU}, volume = {7}, number = {2}, year = {2023}, keywords = {ergatif; intransitif; akusatif; konstruksi ergatif}, abstract = { Abstrak Fenomena linguistik yang memperlakukan peran subjek pada klausa intransitif sama dengan peran objek pada klausa transitif, tetapi, berbeda perannya dengan subjek pada klausa transitif disebut dengan ergativitas. Kasus ergativitas dalam lintas bahasa juga ditemukan pada bahasa Indonesia dan bahasa Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku S, A, dan P pada kalimat ergatif masing-masing bahasa, khususnya yang berhubungan dengan subjek dan transitifitas.Melalui metode kajian komparatif antara bahasa Indonesia dan bahasa Jepang, penelitian ini menganalisis bagaimana kaitan morfologis, sintaksis dengan konstruksi ergatif di kedua bahasa tersebut. Dalam analisis dijelaskan ciri-ciri konstruksi ergatif pada masing-masing bahasa. Hasil analisis menunjukkan bahasa Indonesia dapat dikategorikan kepada bahasa bertipe ergatif secara sintaktis, dan morfologis. Disebabkan S yang berperilaku sama dengan P, tetapi memiliki perilaku yang berbeda dengan A. Tetapi, bahasa Indonesia juga dapat dikategorikan ke dalam bahasa yang bertipe akusatif secara sintaktis. Di sisi lain, konstruksi ergatif pada bahasa Jepang, bercirikan morfem khusus yang menunjukkan fungsi ergatif dengan dua tipe bentuk verba, yaitu tipe V-e (intransitif) dan V-ar (transitif). Konstruksi V-e tidak memungkinkan untuk pembentukan pada bentuk progresif, bentuk lampau, vokatif, dan imperative. Tetapi, V-ar- konstruksi dapat terjadi bersamaan dengan ekspresi progresif, penanda lampau, vokatif dan imperatif. Keywords: ergatif; intransitif; akusatif; konstruksi ergatif }, issn = {2581-0960}, pages = {8--16} doi = {10.14710/kiryoku.v7i2.8-16}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kiryoku/article/view/55232} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
Fenomena linguistik yang memperlakukan peran subjek pada klausa intransitif sama dengan peran objek pada klausa transitif, tetapi, berbeda perannya dengan subjek pada klausa transitif disebut dengan ergativitas. Kasus ergativitas dalam lintas bahasa juga ditemukan pada bahasa Indonesia dan bahasa Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku S, A, dan P pada kalimat ergatif masing-masing bahasa, khususnya yang berhubungan dengan subjek dan transitifitas.Melalui metode kajian komparatif antara bahasa Indonesia dan bahasa Jepang, penelitian ini menganalisis bagaimana kaitan morfologis, sintaksis dengan konstruksi ergatif di kedua bahasa tersebut. Dalam analisis dijelaskan ciri-ciri konstruksi ergatif pada masing-masing bahasa. Hasil analisis menunjukkan bahasa Indonesia dapat dikategorikan kepada bahasa bertipe ergatif secara sintaktis, dan morfologis. Disebabkan S yang berperilaku sama dengan P, tetapi memiliki perilaku yang berbeda dengan A. Tetapi, bahasa Indonesia juga dapat dikategorikan ke dalam bahasa yang bertipe akusatif secara sintaktis. Di sisi lain, konstruksi ergatif pada bahasa Jepang, bercirikan morfem khusus yang menunjukkan fungsi ergatif dengan dua tipe bentuk verba, yaitu tipe V-e (intransitif) dan V-ar (transitif). Konstruksi V-e tidak memungkinkan untuk pembentukan pada bentuk progresif, bentuk lampau, vokatif, dan imperative. Tetapi, V-ar- konstruksi dapat terjadi bersamaan dengan ekspresi progresif, penanda lampau, vokatif dan imperatif.
Keywords: ergatif; intransitif; akusatif; konstruksi ergatif
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-26 14:45:10
Copyright Notice
Starting from 2017, the author(s) whose article is published in the Kiryoku journal attain the copyright for their article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. By submitting the manuscript to Kiryoku, the author(s) agree with this policy. No special document approval is required.
The author(s) guarantee that:
The author(s) retain all rights to the published work, such as (but not limited to) the following rights:
Suppose the article was prepared jointly by more than one author. Each author submitting the manuscript warrants that all co-authors have given their permission to agree to copyright and license notices (agreements) on their behalf and notify co-authors of the terms of this policy. Kiryoku will not be held responsible for anything arising because of the writer's internal dispute. Kiryoku will only communicate with correspondence authors.
Authors should also understand that their articles (and any additional files, including data sets and analysis/computation data) will become publicly available once published. The license of published articles (and additional data) will be governed by a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Kiryoku allows users to copy, distribute, display and perform work under license. Users need to attribute the author(s) and Kiryoku to distribute works in journals and other publication media. Unless otherwise stated, the author(s) is a public entity as soon as the article is published.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.