skip to main content

Pengaruh Pelarut pada Rendemen Sintesis Senyawa Kompleks Bis-asetilasetonatokobalt (II)

Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University, Indonesia

Published: 1 Apr 2014.
Open Access Copyright 2014 Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract
Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh pelarut pada rendemen sintesis senyawa kompleks bis-asetilasetonatokobalt (II). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh senyawa kompleks bis-asetilasetonatokobalt (II) dengan pelarut yang bervariasi, membandingkan hasil karakterisasi senyawa kompleks yang terbentuk, dan menentukan pelarut yang baik dalam sintesis senyawa kompleks tersebut. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Powlikowski. Tahapan penelitian ini meliputi sintesis senyawa kompleks dengan variasi pelarut dan karakterisasi dengan analisis menggunakan UV-Vis, AAS dan FTIR. Sintesis senyawa kompleks dilakukan dengan mereaksikan Co(NO3)2.6H2O dengan ligan asetilaseton dengan perbandingan 1:3 mol dalam berbagai pelarut (metanol, aseton, dan kloroform). Endapan yang diperoleh dianalisis menggunakan FTIR dan Uv-Vis sedangkan filtrat yang peroleh dianalisis dengan AAS. Sintesis senyawa kompleks dari ion logam Co dengan asetilaseton dengan variasi pelarut menghasilkan senyawa kompleks bis-asetilasetonatokobalt (II). Spektra FTIR menunjukan ikatan koordinasi antara atom pusat Co dan ligan asetilasetonat (Co-O) pada bilangan gelombang 424,34 cm-1. Hasil analisis UV-Vis menunjukkan senyawa kompleks mempunyai panjang gelombang maksimum yang sama yaitu pada 491 nm dengan energi 10Dq sebesar 243,335 kJ/mol. Rendemen senyawa kompleks dalam pelarut metanol sebesar 0,53 gram, aseton 1,37 gram dan kloroform 1,08 gram. Pelarut yang baik dalam sintesis ini adalah pelarut aseton.
Fulltext View|Download
Keywords: asetilaseton; pelarut; bis-asetilasetonatokobalt (II)

Article Metrics:

  1. Gérard Cahiez, Olivier Gager, Fabien Lecomte, Manganese-catalyzed cross-coupling reaction between aryl grignard reagents and alkenyl halides, Organic letters, 10, 22, (2008) 5255-5256 http://dx.doi.org/10.1021/ol802273e
  2. William L Jolly, Modern inorganic chemistry, McGraw-Hill College, 1984
  3. Tyler H. Struzinski, Lydia R. von Gohren, Amy H. Roy MacArthur, Modified cobalt(II) acetylacetonate complexes as catalysts for Negishi-type coupling reactions: influence of ligand electronic properties on catalyst activity, Transition Metal Chemistry, 34, 6, (2009) 637-640 http://dx.doi.org/10.1007/s11243-009-9241-9
  4. Fabio di Lena, Krzysztof Matyjaszewski, Transition metal catalysts for controlled radical polymerization, Progress in Polymer Science, 35, 8, (2010) 959-1021 http://dx.doi.org/10.1016/j.progpolymsci.2010.05.001
  5. A Ghanbari, MM Attar, M Mahdavian, Acetylacetonate complexes as new corrosion inhibitors in phosphoric acid media: inhibition and synergism study, Progress In Color, Colorants and Coatings, Volume 2, (2009) 115-122
  6. Robert G Charles, M Arlene Pawlikowski, Comparative heat stabilities of some metal acetylacetonate chelates, The Journal of Physical Chemistry, 62, 4, (1958) 440-444 http://dx.doi.org/10.1021/j150562a017
  7. Kazuo Nakamoto, Infrared and Raman Spectra of Inorganic and Coordination Compound, Third Edition ed., John Wiley and Sons Inc, New York, 1978
  8. Sugiarto, Sintesis dan Karakterisasi Kompleks Di(8hidrokskuinoloin)tembaga(II)trihidrat dan Kompleks Tri(8-hidroksikuinolin)besi(III)dihidrat, FMIPA, UNS, Surakarta

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-24 04:01:54

No citation recorded.