BibTex Citation Data :
@article{Lenpust27931, author = {Reza Mahdi and Patricia Ratnasari}, title = {Kemampuan Wirausaha Pustakawan di Era Berkembangnya Teknologi}, journal = {Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan}, volume = {7}, number = {2}, year = {2021}, keywords = {kewirausahaan; perpustakaan; infopreneur; librarianpreneur, industri 4.0}, abstract = { Istilah librarianpreneur merupakan gabungan dari dua kata yaitu librarian dan entrepreneur. Kegiatan wirausaha itu sendiri berarti menghasilkan suatu produk atau jasa dengan inovasi yang dilakukan oleh seseorang guna melayani masyarakat. Wirausaha tidak hanya berarti membuat perusahaan atau bisnis sendiri, namun juga bisa dilakukan oleh profesi lain seperti pustakawan. Kemampuan untuk berwirausaha bagi seorang pustakawan diperlukan untuk menambah profesionalisme mengingat informasi dan ilmu pengetahuan merupakan aset yang penting bagi masyarakat. Sekarang kita sudah ada di era industri 4.0, di mana teknologi informasi berkembang sehingga terdapat peluang inovasi yang dapat dilakukan oleh pustakawan (librarianpreneur ). Artikel ini mendeskripsikan librarianpreneur dan bagaimana praktiknya. Dari hasil studi pustaka, penulis menemukan bahwa penggunaan media sosial sebagai pembuatan produk berupa konten perpustakaan merupakan salah satu kegiatan wirausaha yang dapat dilakukan oleh pustakawan dengan mudah dan murah. Masyarakat dapat ikut berkomunikasi dengan pustakawan dengan mengoptimalkan pemanfaatan media sosialnya serta memberikan feedback terhadap konten perpustakaan yang dibuat. Selain media sosial, penulis bahas mengenai teknologi terkini seperti Artificial Intelligent dan pengolahan data dalam berkreasi di era industri 4.0 Sebenarnya, masih perlu adanya pengkajian terhadap kewirausahaan di bidang perpustakaan oleh akademisi maupun praktisi, sehingga diharapkan pustakawan kedepannya bisa berinovasi dan berkreasi dalam bidangnya. }, issn = {2540-9638}, pages = {121--130} doi = {10.14710/lenpust.v7i2.27931}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/lpustaka/article/view/27931} }
Refworks Citation Data :
Istilah librarianpreneur merupakan gabungan dari dua kata yaitu librarian dan entrepreneur. Kegiatan wirausaha itu sendiri berarti menghasilkan suatu produk atau jasa dengan inovasi yang dilakukan oleh seseorang guna melayani masyarakat. Wirausaha tidak hanya berarti membuat perusahaan atau bisnis sendiri, namun juga bisa dilakukan oleh profesi lain seperti pustakawan. Kemampuan untuk berwirausaha bagi seorang pustakawan diperlukan untuk menambah profesionalisme mengingat informasi dan ilmu pengetahuan merupakan aset yang penting bagi masyarakat. Sekarang kita sudah ada di era industri 4.0, di mana teknologi informasi berkembang sehingga terdapat peluang inovasi yang dapat dilakukan oleh pustakawan (librarianpreneur). Artikel ini mendeskripsikan librarianpreneur dan bagaimana praktiknya. Dari hasil studi pustaka, penulis menemukan bahwa penggunaan media sosial sebagai pembuatan produk berupa konten perpustakaan merupakan salah satu kegiatan wirausaha yang dapat dilakukan oleh pustakawan dengan mudah dan murah. Masyarakat dapat ikut berkomunikasi dengan pustakawan dengan mengoptimalkan pemanfaatan media sosialnya serta memberikan feedback terhadap konten perpustakaan yang dibuat. Selain media sosial, penulis bahas mengenai teknologi terkini seperti Artificial Intelligent dan pengolahan data dalam berkreasi di era industri 4.0 Sebenarnya, masih perlu adanya pengkajian terhadap kewirausahaan di bidang perpustakaan oleh akademisi maupun praktisi, sehingga diharapkan pustakawan kedepannya bisa berinovasi dan berkreasi dalam bidangnya.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-20 18:19:00
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan and Library Science Studies, Universitas Diponegoro as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan and Library Science Studies, Universitas Diponegoro and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Agreement (CTA) Form can be downloaded here. The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail, scanned document:
Dr. Heriyanto (Editor-in-Chief)Editorial Office of Lentera PustakaLibrary Science, Universitas DiponegoroJl. Prof. Soedarto, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Central Java, Indonesia 50275Telp: +62-24-76480619Email: lenterapustaka@live.undip.ac.id