BibTex Citation Data :
@article{Lenpust32351, author = {Desiana Putri and Fitri Mutia}, title = {Literasi Media Sosial pada Pustakawan Perguruan Tinggi Negeri}, journal = {Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan}, volume = {6}, number = {2}, year = {2020}, keywords = {literasi media sosial; pustakawan perguruan tinggi; perpustakaan perguruan tinggi negeri}, abstract = { Media sosial merupakan salah satu perkembangan teknologi informasi yang menjadi primadona di masyarakat. Pustakawan diharapkan memiliki literasi media sosial agar dapat menggunakan dan mengelola informasi secara efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui literasi media sosial yang dimiliki oleh pustakawan, dengan menggunakan kerangka konseptual yang digagas oleh Vanwynsberghe dan Verdegem. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan total sampling atau sampling jenuh. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 56 orang, yang tersebar di enam perpustakaan perguruan tinggi negeri di Surabaya. Hasil analisis data menunjukkan literasi media sosial yang dimiliki oleh mayoritas pustakawan perguruan tinggi negeri di Surabaya berada pada kategori tinggi (3,57), kemampuan ini meliputi kompetensi praktis dan kompetensi kognitif memperoleh skor masing-masing sebesar 3,66 sedangkan kompetensi afektif berada pada kategori sedang, dengan skor sebesar 3,39. Mayoritas pustakawan perguruan tinggi negeri di Surabaya menguasai cara pengoperasian media sosial melalui perangkat digital, mengidentifikasi, menganalisis dan mengevaluasi informasi di media sosial serta memandang media sosial sebagai media yang mampu memberikan dampak positif. }, issn = {2540-9638}, pages = {145--158} doi = {10.14710/lenpust.v6i2.32351}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/lpustaka/article/view/32351} }
Refworks Citation Data :
Media sosial merupakan salah satu perkembangan teknologi informasi yang menjadi primadona di masyarakat. Pustakawan diharapkan memiliki literasi media sosial agar dapat menggunakan dan mengelola informasi secara efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui literasi media sosial yang dimiliki oleh pustakawan, dengan menggunakan kerangka konseptual yang digagas oleh Vanwynsberghe dan Verdegem. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan total sampling atau sampling jenuh. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 56 orang, yang tersebar di enam perpustakaan perguruan tinggi negeri di Surabaya. Hasil analisis data menunjukkan literasi media sosial yang dimiliki oleh mayoritas pustakawan perguruan tinggi negeri di Surabaya berada pada kategori tinggi (3,57), kemampuan ini meliputi kompetensi praktis dan kompetensi kognitif memperoleh skor masing-masing sebesar 3,66 sedangkan kompetensi afektif berada pada kategori sedang, dengan skor sebesar 3,39. Mayoritas pustakawan perguruan tinggi negeri di Surabaya menguasai cara pengoperasian media sosial melalui perangkat digital, mengidentifikasi, menganalisis dan mengevaluasi informasi di media sosial serta memandang media sosial sebagai media yang mampu memberikan dampak positif.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-20 09:56:33
Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan by Universitas Diponegoro is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.