Fak. Teknik , UNDIP, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{METANA11050, author = {Dwi Handayani and Laila Faizah and Margaretha TS and Fahmi Arifan}, title = {MENINGKATKAN PENDAPATAN NELAYAN DAN MASYARAKAT PENGOLAH IKAN PANGGANG DENGAN MEMANFAATKAN ASAP CAIR}, journal = {METANA}, volume = {10}, number = {02}, year = {2014}, keywords = {}, abstract = { Abstract Tambaklorok village, particularly around TPI has 250 households of population which approximately 70 % is poor to work as fishermen, fish sellers, laborers and unemployed so erratic income or below the minimum wage and some have no income at all. So they need business partnership to transfer the technology for improving the quality of human resources by empowering fishing communities, especially fishermen and fish processors to increase the income and standard of living of fishermen. During curing fish is traditionally done so much polluting and quality results are not optimal. Therefore, the transfer of the technology to be applied is the manufacture of liquid smoke with pirolisator to make grilled fish and the use of vacuum packaging so that the result is better quality and durable in storage. Fish as food is a source of high quality protein, 10 essential amino acids available include the amino acids lysine, methionine and histidine. Lysine is one of the essential amino acids, and its presence in fish is highly perishable, so it needs to be applied in the form of community service how to produce processed fish that the lysine amino acid content does not change that fumigation with liquid smoke flavored liquid. Curing in fish especially lemuru (Sardinillalongceps) has been done because this type of fish is widely available in Indonesia and many people consuming these types of fish because the price is affordable. Of training undertaken smoked fish can be produced with a more yellow color and a longer shelf is 7-10 days. With the quality of smoked fish better so increase the selling price and will increase the income of fishing communities. Keywords: marine fish, liquid smoke, pirolisator Abstrak Kelurahan Tambaklorok , khususnya disekitar TPI yang berpenduduk 250 kk dimana sekitar 70 % merupakam warga miskin dengan pekerjaan sebagai nelayan, penjual ikan,buruh dan pengangguran sehingga penghasilanya tidak menentu atau dibawah UMR bahkan ada yang tidak berpenghasilan sama sekali.Untuk itu perlu adanya pola kemitraan usahadenganmentransfer teknologi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memberdayakan nelayan khususnya nelayan dan masyarakat pengolah ikan untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup nelayan. Selama ini pengasapan ikan yang dilakukan secara tradisional sehingga banyak menimbulkan polusi dan kualitas hasilnya tidak maksimal. Oleh karenanya transfer teknologi yang akan diterapkan adalah dengan pembuatan asap cair dengan pirolisator untuk membuat ikan panggang dan penggunaan pengemasan vacuum sehingga hasilnya lebih berkualitas dan tahan lama dalam penyimpanannya.Ikan sebagai bahan pangan merupakan sumber protein yang tinggi kualitasnya, 10 jenis asam amino esensial tersedia diantaranya asam-asam aminolisin, metionin dan histidin.Lisin merupakan salah satu asam amino esensial, dan keberadaanya dalam ikan sangat mudah rusak, sehingga perlu diaplikasikan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat bagaimana cara memproduksi olahan ikan agar kandungan asam amino lisin tidak berubah yaitu pengasapan dengan asap cair .Pengasapan cair bercitarasa pada ikan terutama ikan lemuru (Sardinilla longceps) sudah dilakukan karena jenis ikan ini banyak terdapat di Indonesia dan masyarakat banyak mengkonsumsi jenis ikan ini karena harga yang terjangkau. Dari pelatihan yang dilakukan dapat dihasilkan ikan asap dengan warna yang lebih kuning dan daya simpannya lebih panjang yaitu 7-10 hari. Dengan kualitas ikan asap yang lebih baik sehingga harga jualnya naik dan akan meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan. Kata kunci : ikan laut, asap cair, pirolisator }, issn = {2549-9130}, doi = {10.14710/metana.v10i02.11050}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/metana/article/view/11050} }
Refworks Citation Data :
Abstract
Tambaklorok village, particularly around TPI has 250 households of population which approximately 70 % is poor to work as fishermen, fish sellers, laborers and unemployed so erratic income or below the minimum wage and some have no income at all. So they need business partnership to transfer the technology for improving the quality of human resources by empowering fishing communities, especially fishermen and fish processors to increase the income and standard of living of fishermen. During curing fish is traditionally done so much polluting and quality results are not optimal. Therefore, the transfer of the technology to be applied is the manufacture of liquid smoke with pirolisator to make grilled fish and the use of vacuum packaging so that the result is better quality and durable in storage.
Fish as food is a source of high quality protein, 10 essential amino acids available include the amino acids lysine, methionine and histidine. Lysine is one of the essential amino acids, and its presence in fish is highly perishable, so it needs to be applied in the form of community service how to produce processed fish that the lysine amino acid content does not change that fumigation with liquid smoke flavored liquid. Curingin fish especially lemuru (Sardinillalongceps) has been done because this type of fish is widely available in Indonesia and many people consuming these types of fish because the price is affordable. Of training undertaken smoked fish can be produced with a more yellow color and a longer shelf is 7-10 days. With the quality of smoked fish better so increase the selling price and will increase the income of fishing communities.
Keywords: marine fish, liquid smoke, pirolisator
Abstrak
Kelurahan Tambaklorok , khususnya disekitar TPI yang berpenduduk 250 kk dimana sekitar 70 % merupakam warga miskin dengan pekerjaan sebagai nelayan, penjual ikan,buruh dan pengangguran sehingga penghasilanya tidak menentu atau dibawah UMR bahkan ada yang tidak berpenghasilan sama sekali.Untuk itu perlu adanya pola kemitraan usahadenganmentransfer teknologi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memberdayakan nelayan khususnya nelayan dan masyarakat pengolah ikan untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup nelayan. Selama ini pengasapan ikan yang dilakukan secara tradisional sehingga banyak menimbulkan polusi dan kualitas hasilnya tidak maksimal. Oleh karenanya transfer teknologi yang akan diterapkan adalah dengan pembuatan asap cair dengan pirolisator untuk membuat ikan panggang dan penggunaan pengemasan vacuum sehingga hasilnya lebih berkualitas dan tahan lama dalam penyimpanannya.Ikan sebagai bahan pangan merupakan sumber protein yang tinggi kualitasnya, 10 jenis asam amino esensial tersedia diantaranya asam-asam aminolisin, metionin dan histidin.Lisin merupakan salah satu asam amino esensial, dan keberadaanya dalam ikan sangat mudah rusak, sehingga perlu diaplikasikan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat bagaimana cara memproduksi olahan ikan agar kandungan asam amino lisin tidak berubah yaitu pengasapan dengan asap cair .Pengasapan cair bercitarasa pada ikan terutama ikan lemuru (Sardinilla longceps) sudah dilakukan karena jenis ikan ini banyak terdapat di Indonesia dan masyarakat banyak mengkonsumsi jenis ikan ini karena harga yang terjangkau. Dari pelatihan yang dilakukan dapat dihasilkan ikan asap dengan warna yang lebih kuning dan daya simpannya lebih panjang yaitu 7-10 hari. Dengan kualitas ikan asap yang lebih baik sehingga harga jualnya naik dan akan meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan.
Kata kunci :ikan laut, asap cair, pirolisator
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-27 06:13:44
Effectiveness of CCDP-IFAD Program to Fishermen's Incomes of Fish Smoked in Ternate City and the Right Strategy (Case Study fish Smoked IndustriGroup at Village Faudu, HiriIsland)
METANA diterbitkan oleh Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.