1Departement Teknologi Industri Prodi Teknik Kimia, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro, Indonesia
2Program Studi, Teknik Kimia Departemen Teknologi Industri, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{METANA18658, author = {Wahyuningsih Wahyuningsih and Edy Supriyo and R.T.D. Broto}, title = {Biokatalisator Lipase Dedak Padi Untuk Proses Asidolisis Minyak Tuna Dan Asam Laurat}, journal = {METANA}, volume = {14}, number = {1}, year = {2018}, keywords = {Lipid; lipase; dedak padi; minyak ikan tuna; lipids, lipase; rice brand; tuna fish oil}, abstract = { Lipid terstruktur dengan medium chain fatty acid (MCFA) pada posisi luar dan polyunsaturated fatty acid (PUFA) pada posisi sn-2 memiliki nilai gizi dan absorbsi yang sangat baik. Dalam penelitian ini lipid terstruktur disintesis secara langsung melalui asidolisis enzimatis antara minyak ikan dan asam laurat. Reaksi dikatalisis oleh lipase dedak padi. Tujuan p enelitian ini adalah mempelajari perilaku dari reaksi asidolisis enzimatik minyak ikan tuna dan asam laurat, dengan kajian pengaruh biokatalis lipase dedak padi terhadap hasil asidolisis. Target yang ingin dicapai berupa data-data teknis laboratorium untuk perancangan, scale-up dan pengoperasian proses yang meliputi kinetika reaksi, studi produktifitas asam lemak, kondisi operasi yang optimum dan analisa tekno-ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi lipase dan suhu reaksi optimum berturut-turut 1 0 % dan 50 o C. Rasio mol optimum minyak ikan dan asam laurat adalah 1:10 , dihasilkan inkorporasi asam laurat mencapai 62,8 mol%. Pada waktu inkubasi 12 jam, trigliserida menurun seiring dengan meningkatnya waktu inkubasi, sedangkan digliserida meningkat seiring dengan meningkatnya waktu inkubasi. Pada suhu reaksi di atas 50 o C, trigliserida menurun seiring dengan meningkatnya suhu reaksi. Metode interesterifikasi ini cukup efektif untuk mensintesis lipid terstruktur spesifik. Lipase dapat digunakan dengan baik untuk sintesa Lipid Terstruktur dari minyak ikan tuna dengan asam laurat. Kondisi optimum reaksi adalah pada suhu 50 o C, konsentrasi lipase 10%, perbandingan ratio substrat (Minyak ikan tuna : asam laurat) 1:10 selama 12 jam. Profil gliserida dari hasil asidolisis enzimatis adalah 78,1 % trigliserida, 32,2 % digliserida dan 11,9% monogliserida Lipase Rice Bran Biocatalystator For Asidolysis Process Tuna Oil And Lauric Acid Lipid structured with medium chain fatty acids (MCFA) in the outer position and polyunsaturated fatty acid (PUFA) in sn-2 position has excellent nutritional value and absorption. In this study structured lipids were synthesized directly through enzymatic acididisation between fish oil and lauric acid. The reaction was catalyzed by a specific lipase of 1.3 from the tertiary carotid rugose. The aim of this study was to study the behavior of enzymatic acidic reactions of tuna and lauric acid oils, with the study of the effect of rice bran biocatalyst on acidic acid yield. The targets to be achieved are technical laboratory data for design, scale-up and operation of processes including reaction kinetics, fatty acid productivity studies, optimum operating conditions and techno-economic analysis. The results showed that the optimum lipase concentrate and temperature of the reaction were 10% and 50 o C, respectively. The mole ratio of fish oil and lauric acid was 1:10 in which the incorporation of lauric acid was 62,80% (mol). Incubation time, 12 h, triglyceride decreased with an increase in incubation time. In contrast, the diglyceride increased with an increase in incubation time. At temperature higher than 50 o C, triglyceride decreased with an increase in reaction temperature. The methode of interesterification was proven to be effective in synthezed specific structured lipids. Lipase rice brand, can be used successfully for the synthesis of structured lipids from tuna oil with lauric acid. Optimum reaction temperature is 50 o C, lipase concentration of 10%, the ratio of substrate ratio (tuna fish oil: lauric acid) 1:10 for time incubation 12 hours. Profile gliseride from results acidolysis enzymatic triglycerides were 78.1%, 32.2% 11.9% diglycerides and monoglycerides. }, issn = {2549-9130}, pages = {11--14} doi = {10.14710/metana.v14i1.18658}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/metana/article/view/18658} }
Refworks Citation Data :
Lipid terstruktur dengan medium chain fatty acid (MCFA) pada posisi luar dan polyunsaturated fatty acid (PUFA) pada posisi sn-2 memiliki nilai gizi dan absorbsi yang sangat baik. Dalam penelitian ini lipid terstruktur disintesis secara langsung melalui asidolisis enzimatis antara minyak ikan dan asam laurat. Reaksi dikatalisis oleh lipase dedak padi. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari perilaku dari reaksi asidolisis enzimatik minyak ikan tuna dan asam laurat, dengan kajian pengaruh biokatalis lipase dedak padi terhadap hasil asidolisis. Target yang ingin dicapai berupa data-data teknis laboratorium untuk perancangan, scale-up dan pengoperasian proses yang meliputi kinetika reaksi, studi produktifitas asam lemak, kondisi operasi yang optimum dan analisa tekno-ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi lipase dan suhu reaksi optimum berturut-turut 10% dan 50oC. Rasio mol optimum minyak ikan dan asam laurat adalah 1:10, dihasilkan inkorporasi asam laurat mencapai 62,8 mol%. Pada waktu inkubasi 12 jam, trigliserida menurun seiring dengan meningkatnya waktu inkubasi, sedangkan digliserida meningkat seiring dengan meningkatnya waktu inkubasi. Pada suhu reaksi di atas 50oC, trigliserida menurun seiring dengan meningkatnya suhu reaksi. Metode interesterifikasi ini cukup efektif untuk mensintesis lipid terstruktur spesifik. Lipase dapat digunakan dengan baik untuk sintesa Lipid Terstruktur dari minyak ikan tuna dengan asam laurat. Kondisi optimum reaksi adalah pada suhu 50oC, konsentrasi lipase 10%, perbandingan ratio substrat (Minyak ikan tuna : asam laurat) 1:10 selama 12 jam. Profil gliserida dari hasil asidolisis enzimatis adalah 78,1 % trigliserida, 32,2 % digliserida dan 11,9% monogliserida
Lipid structured with medium chain fatty acids (MCFA) in the outer position and polyunsaturated fatty acid (PUFA) in sn-2 position has excellent nutritional value and absorption. In this study structured lipids were synthesized directly through enzymatic acididisation between fish oil and lauric acid. The reaction was catalyzed by a specific lipase of 1.3 from the tertiary carotid rugose. The aim of this study was to study the behavior of enzymatic acidic reactions of tuna and lauric acid oils, with the study of the effect of rice bran biocatalyst on acidic acid yield. The targets to be achieved are technical laboratory data for design, scale-up and operation of processes including reaction kinetics, fatty acid productivity studies, optimum operating conditions and techno-economic analysis. The results showed that the optimum lipase concentrate and temperature of the reaction were 10% and 50oC, respectively. The mole ratio of fish oil and lauric acid was 1:10 in which the incorporation of lauric acid was 62,80% (mol). Incubation time, 12 h, triglyceride decreased with an increase in incubation time. In contrast, the diglyceride increased with an increase in incubation time. At temperature higher than 50oC, triglyceride decreased with an increase in reaction temperature. The methode of interesterification was proven to be effective in synthezed specific structured lipids. Lipase rice brand, can be used successfully for the synthesis of structured lipids from tuna oil with lauric acid. Optimum reaction temperature is 50oC, lipase concentration of 10%, the ratio of substrate ratio (tuna fish oil: lauric acid) 1:10 for time incubation 12 hours. Profile gliseride from results acidolysis enzymatic triglycerides were 78.1%, 32.2% 11.9% diglycerides and monoglycerides.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-24 10:55:55
METANA diterbitkan oleh Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.