1Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
2Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{METANA46418, author = {Nazarruddin Sinaga and Muhammad Farizan Praevia}, title = {Pengaruh Variasi Organic Loading Rate Limbah Buah Jeruk Terhadap Konversi Biohidrogen pada Reaktor Kontinyu Sirkulasi}, journal = {METANA}, volume = {18}, number = {2}, year = {2022}, keywords = {Biohidrogen; Jeruk; Biodigester; Organic Loading Rate; Waste to Energy}, abstract = { Salah satu energi alternatif terbarukan saat ini yang sedang dikembangkan untuk mengganti bahan bakar fosil adalah biohidrogen. Biohidrogen dapat diperoleh dari hasil fermentasi limbah biomassa berupa limbah jeruk. Jeruk mengandung senyawa yang dapat diolah untuk menghasilkan hidrogen melalui fermentasi anearob. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi Organic Loading Rate limbah buah jeruk yang diumpankan setiap harinya ke dalam biodigester terhadap produksi gas hidrogen yang dihasilkan. Gas hidrogen merupakan suatu senyawa yang memilki potensi yang cukup menjanjikan sebagai salah satu sumber energi untuk di masa depan. Energi dari hasil kalor pembakaran hidrogen ini mencapai 120,1 MJ/Kg, dimana angka ini bahkan hampir tiga kali lipat lebih besar dari energi yang dihasilkan pembakaran gasoline . Variasi Organic Loading Rate yang digunakan pada penelitian ini adalah 2,25 L/hari dan 2,75 L/hari. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh organic loading rate terhadap produksi biohidrogen. Semakin besar OLR maka semakin besar gas hidrogen yang terbentuk. Hasil gas hidrogen yang diperoleh yaitu sebesar 11,728 %. Konversi limbah biomassa menjadi gas hidrogen dinilai mendukung konsep Waste to Energy pemerintah dan menjadi salah satu solusi energi alternatif di Indonesia. Gas hidrogen selanjutnya dapat dikonversi menjadi panas dan listrik. One of kinds of renewable alternative energy source that can be developed to substitute fossil fuels is biohydrogen. Biohydrogen is obtained from the fermentation of biomass, orange waste. Oranges contain compounds that can be treated to produce hydrogen through anaerob fermentation. This research aims to determine the effect of organic rate’s variation of oranges that inputted per day to the biodigester. Organic loading rate that been used in this research were 2,25 L/day and 2,75 L/day. The results show that the influence of organic loading rate to biohydrogen production. The results reveal that the higher the OLR is, the more hydrogen is produced. The production of hydrogen on OLR 2.75 L is higher than OLR 2.25 L. The hydrogen production’s concentration is 11.728 %. The conversion of biomass waste into hydrogen gas is considered to support Indonesia governments about Waste to Energy concept and become one of the alternative energy solutions in Indonesia. Hydrogen gas can then be converted into heat and electricity. }, issn = {2549-9130}, pages = {77--82} doi = {10.14710/metana.v18i2.46418}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/metana/article/view/46418} }
Refworks Citation Data :
Salah satu energi alternatif terbarukan saat ini yang sedang dikembangkan untuk mengganti bahan bakar fosil adalah biohidrogen. Biohidrogen dapat diperoleh dari hasil fermentasi limbah biomassa berupa limbah jeruk. Jeruk mengandung senyawa yang dapat diolah untuk menghasilkan hidrogen melalui fermentasi anearob. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi Organic Loading Rate limbah buah jeruk yang diumpankan setiap harinya ke dalam biodigester terhadap produksi gas hidrogen yang dihasilkan. Gas hidrogen merupakan suatu senyawa yang memilki potensi yang cukup menjanjikan sebagai salah satu sumber energi untuk di masa depan. Energi dari hasil kalor pembakaran hidrogen ini mencapai 120,1 MJ/Kg, dimana angka ini bahkan hampir tiga kali lipat lebih besar dari energi yang dihasilkan pembakaran gasoline. Variasi Organic Loading Rate yang digunakan pada penelitian ini adalah 2,25 L/hari dan 2,75 L/hari. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh organic loading rate terhadap produksi biohidrogen. Semakin besar OLR maka semakin besar gas hidrogen yang terbentuk. Hasil gas hidrogen yang diperoleh yaitu sebesar 11,728 %. Konversi limbah biomassa menjadi gas hidrogen dinilai mendukung konsep Waste to Energy pemerintah dan menjadi salah satu solusi energi alternatif di Indonesia. Gas hidrogen selanjutnya dapat dikonversi menjadi panas dan listrik.
One of kinds of renewable alternative energy source that can be developed to substitute fossil fuels is biohydrogen. Biohydrogen is obtained from the fermentation of biomass, orange waste. Oranges contain compounds that can be treated to produce hydrogen through anaerob fermentation. This research aims to determine the effect of organic rate’s variation of oranges that inputted per day to the biodigester. Organic loading rate that been used in this research were 2,25 L/day and 2,75 L/day. The results show that the influence of organic loading rate to biohydrogen production. The results reveal that the higher the OLR is, the more hydrogen is produced. The production of hydrogen on OLR 2.75 L is higher than OLR 2.25 L. The hydrogen production’s concentration is 11.728 %. The conversion of biomass waste into hydrogen gas is considered to support Indonesia governments about Waste to Energy concept and become one of the alternative energy solutions in Indonesia. Hydrogen gas can then be converted into heat and electricity.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-27 06:22:38
METANA diterbitkan oleh Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.