Teknologi Kimia Industri, Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Samarinda, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{METANA53234, author = {Ghiffary Dalf Assaury and Syahda Ahnaf and Aqiila Tasya Arinanda and Sitti Sahraeni}, title = {Pembuatan Arang Aktif Dari Gambut Hasil Pirolisis Katalitik Dengan Aktivator NaCl}, journal = {METANA}, volume = {19}, number = {1}, year = {2023}, keywords = {aktivasi kimia; arang aktif; gambut; NaCl; pirolisis katalitik}, abstract = { Gambut mengandung senyawa organik seperti hemiselulosa, lignin dan selulosa. Gambut pada bagian atas disebut gambut fibrik dan gambut dapat diolah menjadi arang aktif. Pembuatan arang aktif perlu dilakukan proses karbonisasi dan pada umumnya proses karbonisasi menggunakan metode pirolisis. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat arang aktif dari gambut fibrik dengan menggunakan metode pirolisis katalitik dan aktivasi menggunakan NaCl yang dapat memenuhi standar arang aktif menurut SNI 06-3730-1995 dari parameter kadar air, kadar abu, volatile matter dan daya serap iod. Gambut diproses secara pirolisis katalitik dengan mencampurkan bahan baku gambut dan katalis zeolit alam (1% dari bahan baku) pada suhu 500 o C selama 120 menit. Selanjutnya 10 gram arang diaktivasi menggunakan variasi konsentrasi aktivator NaCl 10%, 15%, 20%, 25%, 30% selama 180 menit menggunakan perbandingan 1:10 (berat/volume) dan kecepatan pengadukan 350 rpm. Hasil optimum diperoleh pada NaCl konsentrasi 15%, dengan kadar air 4,71%, kadar abu 24,35%, volatile matter 5,20%, fixed carbon dan daya serap I 2 774,14 mg/g. Hasil analisa kadar air dan volatile matter telah memenuhi standar SNI serta daya serap I 2 telah memenuhi standar SNI untuk konsentrasi aktivator NaCl 15%. Namun kadar abu semua variasi konsentrasi aktivator masih belum memenuhi standar SNI. 06-3730-1995. Peat contains organic compounds such as hemicellulose, lignin and cellulose. Peat at the aspart is called fibric peat, can be processed into activated charcoal . The manufacture of activated charcoal requires a carbonization process such as the pyrolysis method. The purpose of this study is making activated charcoal from fibric peat using catalytic pyrolysis and activation method using NaCl to meet activated charcoal standards according to SNI 06-3730-199. Peat is processed by catalytic pyrolysis using natural zeolite catalysts (1% of raw materials) at a temperature of 500 o C for 120 minutes. Furthermore, 10 grams of charcoal were activated using variations in NaCl activator concentrations of 10%, 15%, 20%, 25%, 30% for 180 minutes using a ratio of 1:10 (weight/volume) and a stirring speed of 350 rpm. Optimum results were obtained at 15% NaCl concentratio n , with a moisture content of 4.71%, ash content of 24.35%, volatile matter of 5.20%, fixed carbon of 65.74% and absorption of I 2 774.14 mg/g. The results of the analysis of water content, volatile matter, and the absorption capacity of I 2 has met the SNI standard for a 15% NaCl activator concentration. However, the ash content of all variations in activator concentrations still does not meet SNI 06-3730-1995 . }, issn = {2549-9130}, pages = {29--34} doi = {10.14710/metana.v19i1.53234}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/metana/article/view/53234} }
Refworks Citation Data :
Gambut mengandung senyawa organik seperti hemiselulosa, lignin dan selulosa. Gambut pada bagian atas disebut gambut fibrik dan gambut dapat diolah menjadi arang aktif. Pembuatan arang aktif perlu dilakukan proses karbonisasi dan pada umumnya proses karbonisasi menggunakan metode pirolisis. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat arang aktif dari gambut fibrik dengan menggunakan metode pirolisis katalitik dan aktivasi menggunakan NaCl yang dapat memenuhi standar arang aktif menurut SNI 06-3730-1995 dari parameter kadar air, kadar abu, volatile matter dan daya serap iod. Gambut diproses secara pirolisis katalitik dengan mencampurkan bahan baku gambut dan katalis zeolit alam (1% dari bahan baku) pada suhu 500oC selama 120 menit. Selanjutnya 10 gram arang diaktivasi menggunakan variasi konsentrasi aktivator NaCl 10%, 15%, 20%, 25%, 30% selama 180 menit menggunakan perbandingan 1:10 (berat/volume) dan kecepatan pengadukan 350 rpm. Hasil optimum diperoleh pada NaCl konsentrasi 15%, dengan kadar air 4,71%, kadar abu 24,35%, volatile matter 5,20%, fixed carbon dan daya serap I2 774,14 mg/g. Hasil analisa kadar air dan volatile matter telah memenuhi standar SNI serta daya serap I2 telah memenuhi standar SNI untuk konsentrasi aktivator NaCl 15%. Namun kadar abu semua variasi konsentrasi aktivator masih belum memenuhi standar SNI. 06-3730-1995.
Peat contains organic compounds such as hemicellulose, lignin and cellulose. Peat at the aspart is called fibric peat, can be processed into activated charcoal. The manufacture of activated charcoal requires a carbonization process such as the pyrolysis method. The purpose of this study is making activated charcoal from fibric peat using catalytic pyrolysis and activation method using NaCl to meet activated charcoal standards according to SNI 06-3730-199. Peat is processed by catalytic pyrolysis using natural zeolite catalysts (1% of raw materials) at a temperature of 500oC for 120 minutes. Furthermore, 10 grams of charcoal were activated using variations in NaCl activator concentrations of 10%, 15%, 20%, 25%, 30% for 180 minutes using a ratio of 1:10 (weight/volume) and a stirring speed of 350 rpm. Optimum results were obtained at 15% NaCl concentration, with a moisture content of 4.71%, ash content of 24.35%, volatile matter of 5.20%, fixed carbon of 65.74% and absorption of I2 774.14 mg/g. The results of the analysis of water content, volatile matter, and the absorption capacity of I2 has met the SNI standard for a 15% NaCl activator concentration. However, the ash content of all variations in activator concentrations still does not meet SNI 06-3730-1995.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-27 08:23:19
METANA diterbitkan oleh Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.