skip to main content

Hubungan Asupan Gizi dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi (Skor z IMT/U) Anak Usia 7-12 Tahun Penyandang Disabilitas Intelektual di Kota Semarang

*Annisa Fadillah  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia
Laksmi Widajanti  -  Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia
Sri Achadi Nugraheni  -  Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Malnutrisi dan disabilitas merupakan masalah utama kesehatan global. Prevalensi anak disabilitas intelektual di Indonesia meningkat dari 0,92 % menjadi 2,45 %. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada hubungan asupan gizi dan aktivitas fisik dengan status gizi anak disabilitas intelektual di Kota Semarang.

Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan total sampling dan dilakukan di SLB Negeri Kota Semarang. Sampel terdiri dari siswa SDLB kelas 1-6 yang berumur 7-12 tahun. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 46 orang.

Hasil: Berdasarkan hasil penelitian diketahui status gizi anak disabilitas intelektual tergolong normal (56,5 %). Anak disabilitas intelektual mengalami defisit energi, karbohidrat, lemak, besi, seng, kalsium, iodium, dan vitamin C. Dan memiliki asupan gizi kategori baik untuk asupan protein dan vitamin A. Hasil uji statistik Rank Spearman menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara asupan karbohidrat, besi, seng, kalsium, iodium, vitamin A, vitamin C dan aktivitas fisik dengan status gizi (skor z IMT/U) (p>0,05). Ada hubungan asupan energi dan protein dengan status gizi (skor z IMT/U) (p=0,005, r=0,40;  p=0,001, r=0,53) dengan korelasi sedang dan arah positif. Ada hubungan asupan lemak dengan status gizi (skor z IMT/U) (p=0,001, r=-0,4) dengan korelasi sedang dan arah negatif.

Simpulan: Ada hubungan antara tingkat kecukupan energi, protein dan lemak dengan status gizi anak penyandang disabilitas intelektual dan tidak terdapat hubungan antara tingkat kecukupan karbohidrat, besi, seng, iodium, kalsium, vitamin A, vitamin C dan aktivitas fisik dengan status gizi anak disabilitas intelektual di Kota Semarang.

 

Kata kunci: Asupan Gizi, Aktivitas Fisik, Status Gizi, Disabilitas Intelektual.

 

ABSTRACT

Title: Relationship of nutritional intake and physical activities with nutritional status (score z imt/u ) children age 7-12 years of intellectual disability in semarang city

 

Background: Malnutrition and disability are the main problems of global health. The prevalence of children with intellectual disabilities in Indonesia increased from 0.92% to 2.45%. This study aimed to determine the relationship between nutritional intake and physical activity with the nutritional status of children with intellectual disabilities in the city of Semarang.

Method: This was cross sectional research and conducted in Semarang State SLB. The sample consisted of SDLB students in grades 1-6 who were 7-12 years old. The number of samples used was 46 people.

Result: Based on the results of the study, it was found that the nutritional status of children with intellectual disabilities was classified as normal (56.5%). Intellectual disability children have deficits in energy, carbohydrate, fat, iron, zinc, calcium, iodine, and vitamin C and have good nutrition for the intake of protein and vitamin A. The results of the Spearman Rank statistical test sowed that there was no relationship between carbohydrate intake, iron, zinc, calcium, iodine, vitamin A, vitamin C and physical activity with nutritional status (BMI/U z score) (p> 0.05). There was correlation between energy and protein intake with nutritional status (IMT / U z score) (p = 0.005, r = 0.40; p = 0.001, r = 0.53) with moderate correlation and positive direction. There was a correlation between fat intake and nutritional status (IMT / U z score) (p = 0.001, r = -0.4) with moderate correlation and negative direction.

Conclusion: There is a relationship between the level of adequacy of energy, protein and fat with the nutritional status of children with intellectual disabilities and there is no relationship between the level of adequacy of carbohydrates, iron, zinc, iodine, calcium, vitamin A, vitamin C and physical activity with the nutritional status of children with intellectual disabilities in the City Semarang.

 

Keywords: nutritional intake, physical activity, nutritional status, intellectual disability

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Research Instrument
Untitled
Subject
Type Research Instrument
  Download (72KB)    Indexing metadata
Keywords: Asupan Gizi; Aktivitas Fisik; Status Gizi; Disabilitas Intelektual

Article Metrics:

  1. AbdAllah , Asmaa M, Shawkia S . A . El-Sherbeny and Sahar Khairy. Nutritional Status of Mentally Disabled Children in Egypt. The Egypation Journal of Hospital Medicine. 2007;604–15
  2. American Association on Intellectual and Developmental Disabilities (AAID). Definition of Intellectual Disaility. 2010;
  3. Chamidah AN. Tinjauan psikiatri anak pada disabilitas intelektual (tunagrahita)
  4. Waldman A, O’Connor E, Tennekoon G. Childhood multiple sclerosis: a review. Ment Retard Dev Disabil Res Rev. 2007;13:313 – 320
  5. Shree A, Shukla PC. Intellectual Disability : definition , classification , causes and characteristics. 2016;7(1):9–20
  6. Pengantar K. Versi 11 Sept ‘12
  7. Barker DJP. Developmental origins of chronic disease. Public Health [Internet]. 2012;126(3):185–9. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.puhe.2011.11.014
  8. Hayatti E. Hubungan antara tingkat kecukupan gizi, aktivitas fisik dan pola konsumsi pangan bebas gluten dan kasein dengan status gizi anak penyandang autis di kota bogor. 2015;
  9. Mathur et al. Dietary Habits and Nutritional Status in Mentally Retarded Children and Adolescent: A study from North Western India. Chandigarh: Department of Dietetics, Government Medical College and Hospital; 2007
  10. Pasaribu, Margaretha dkk. Gambaran pola makan, aktivitas fisik, dan status gizi siswa sekolah dasar luar biasa (sdlb) negeri 057704 kwala bingai kecamatan stabat tahun 2016. 2016;2016:1–10
  11. Gizi HA, Fisik A, Gangguan DAN, Intelektual D, Jakarta DI. Makan Terhadap Status Gizi Pada Anak Dengan. 2013;
  12. Mestuti K. Faktor Resiko Kejadian Overweight Pada Anak Stunnting Usia Sekolah Dasar di Semarang Timur. NutrColl. 2014;3:134–41
  13. Dewi, PLP, Kartini A. Hubungan Pengetahuan Gizi, Aktivitas Fisik, Asupan Energi dan Asupan Lemak Dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja Sekolah Menengah Pertama. JNutr Collage. 2017;6:257–61
  14. Sasmito P. Hubungan Asupan Zat Gizi Makro (Karbohidrat, Protein, Lemak) Dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja Umur 13-15 Tahun di Propini DKI Jakarta. Nutr Diaita. 2015;7:16–23
  15. Ermona NDN, Wirjatmadi B. Hubungan Aktivitas Fisik Dan Asupan Gizi Dengan Status Gizi Lebih Pada Anak Usia Sekolah Dasar Di Sdn Ketabang 1 Kota Surabaya Tahun 2017 Relationship between Physical Activity , Nutrition Intake and Overweight Status among Elementary School Student in SDN Ketabang 1 Surabaya 2017. 2018;97–105
  16. Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2004
  17. Rahmawati T, Marfuah D. Gambaran Status Gizi Pada Anak Sekolah Dasar the Description of Nutritional Status of Children At Primary School. Profesi. 2016;14(1):72–6
  18. Rismiati. Hubungan Asupan Mikronutrien dan Status Gizi Anak Usia 2-5 Tahun di Wilayah Posyandu Gonilan. Muhammadiyah Surakarta; 2016
  19. Mathur M. Dietary Habits and Nutritional Status in Mentally Retarded Children and Adolescents.J. Indian Assoc Child Adolesc Ment Heal. 2007;3(2):18–20
  20. Almatsier, S, Soetardjo S &Soekatri M. Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2011

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-17 02:29:15

No citation recorded.