skip to main content

Evaluasi Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Nangaror

Bagian Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Received: 8 Aug 2020; Revised: 7 Oct 2020; Accepted: 1 Nov 2020; Published: 1 Dec 2020.
Open Access Copyright (c) 2020 MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) merupakan suatu pendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi dengan melakukan pemicuan di komunitas. Pilar kedua dalam program program STBM adalah cuci tangan pakai sabun. Pelaksanaan STBM di Kecamatan Nangaroro selama 7 tahun mengalami peningkatan jumlah sarana cuci tangan pakai sabun yaitu sebanyak 2.014 dan yang belum memiliki sarana sebanyak 1351 rumah Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan cuci tangan pakai sabun di wilayah kerja Puskesmas Nangaroro.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode evaluasi dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling dan dilakukan dengan wawancara mendalam. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak sebanyak 16 orang yaitu petugas sanitarian 1 orang, petugas Promkes 1 orang serta 14 orang tim STBM desa.

Hasil: Penelitian ini menunjukan hanya ada satu orang petugas sanitarian, tidak ada sarana transportasi, dan tidak adanya evaluasi lintas sektor.

Simpulan: Penelitian ini adalah pelaksanaan program STBM pilar kedua cuci tangan pakai sabun di wilayah kerja Puskesmas Nangaroro belum dapat berjalan dengan baik karena terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaanya. Diharapkan adanya pendampingan dan keikutsertaan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo dalam pelaksanaan program STBM.

Kata kunci: Evaluasi, STBM, cuci tangan, sabun

 

ABSTRACT

Title: Community Based Total Sanitation Program Evaluation in The Working Area of The Nangaror Puskesmas

Background: Community-based total sanitation (STBM) is an approach to change hygiene and sanitation behavior by triggering in the community. The second pillar in the STBM program is washing hands with soap. The implementation of STBM in Nangaroro Subdistrict for 7 years has increased the number of means of washing hands with soap, namely 2,014 and 1351 houses that do not have the facilities. This research aims to evaluate the implementation of washing hands with soap in the work area of the Nangaroro Health Center.

Method: This study uses an evaluation method with a qualitative approach. The sampling technique was purposive sampling and carried out by in-depth interviews. The number of samples in this study were 16 people, namely 1 sanitarian officer, 1 Promkes officer and 14 village STBM teams.

Result: This research shows that there is only one sanitarian officer, no means of transportation, and no cross-sectoral evaluation.

Conclusion: This research is the implementation of the second pillar STBM program washing hands with soap in the work area of the Nangaroro Health Center has not been able to run properly because there are several obstacles in its implementation. It is hoped that there will be assistance and participation from the Nagekeo District Health Office in the implementation of the STBM program.

Keywords: Evaluation, STBM, wash hands, soap

Fulltext View|Download
Keywords: Evaluasi; STBM; cuci tangan; sabun

Article Metrics:

  1. Undang-undang republik indonesia No 36 tentang Kesehatan. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2009
  2. World Health Organization. systems Thinking for health systems strengthening. Genava: WHO Press; 2009
  3. Menteri Kesehatan RI no 3. Sanitasi total berbasis masyarakat. Jakarta: Peraturan menteri kesehatan; 2014
  4. Kementrian Kesehatan RI. Strategi nasional sanitasi total berbasis masyarakat. Jakarta: Keputusan Menteri Kesehatan No.852/MENKES/SK/IX/2008
  5. Kementrian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2016
  6. Kemenkes RI. Perilaku cuci tangan pakai sabun di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI; 2014
  7. Jr, W. A. P., Stufflebeam, B. D. L., Shinkfield, A. J., & Francisco, S. (2008). Evaluation Theory, Models, and Applications. Jama, 299(22), 5–6. https://doi.org/10.1001/jama.299. 22.2692 Kemenkes
  8. Hyas, Yasli. Perencanaan SDM RS Teori Metode dan Formula. Depok. FKM UI.2004
  9. Hariandja, Marihot Tua Efendi. Manajemen Sumber Daya Manusia; Pengaadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai. Jakarta. Grasindo. 2002
  10. Sutiyono, D. (2014). Analisis pelaksanaan program sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) sebagai strategi peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat oleh petugas Puskesmas Kabupaten Grobogan. Manajemen Kesehatan Indonesia
  11. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Penyehatan Lingkungan, & Direktorat Penyehatan Lingkungan. (2012). Pedoman pelaksanaan teknis STBM. Jakarta: Kementerian Kesehatan
  12. Trihono. (2005). Arrimes manajemen puskesmas berbasis paradigma sehat. (Trihono, Ed.) (1st ed.). Jakarta: Sagung Seto

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-27 01:44:18

No citation recorded.