skip to main content

Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Berkendara Aman (Safety Riding) pada Siswa Sekolah Menengah Atas Kota Semarang

Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Received: 28 Aug 2020; Revised: 10 Sep 2020; Accepted: 3 Oct 2020; Published: 1 Dec 2020.
Open Access Copyright (c) 2020 MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Angka kejadian kecelakaan lalu lintas meningkat tiap tahun. Sepeda motor merupakan jenis kendaraan yang paling banyak terlibat kasus kecelakaan lalu lintas pada tahun 2018 yaitu sebanyak 1335 kejadian dan pelaku kecelakaan lalu lintas berdasarkan Pendidikan terbanyak pada tingkat SLTA atau sederajat SMA, serta pada golongan usia 16 -25 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perilaku berkendara siswa yang terbentuk melalui niat, kontrol perilaku dan karakteristik responden dengan  berdasarkan theory planned behavior khususnya pada siswa SMA kota Semarang.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode cross-sectional dengan sampel penelitian sebanyak 300 siswa SMA dengan kriteria berdomisili di kota Semarang, masih terdaftar sebagai siswa aktif dan mengendarai sepeda motor serta teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling.
Hasil:  Sebesar 67,3%  siswa sudah berperilaku berkendara aman (safety riding) yang baik. Niat berperilaku, Pengetahuan, Jarak tempuh sekolah dan Kepemilikan SIM C pada siswa memiliki hubungan terhadap perilaku safety riding. Penelitian ini ditemukan perbedaan dengan penelitian sebelumnya yang dimana jenis kelamin dapat mempengaruhi perilaku berkendara aman.
Simpulan : Rata-rata perilaku siswa SMA dalam berkendara aman sudah baik, namun masih dilakukan karena dorongan oleh perintah atau arahan orangtua dalam penggunaan alat pelindung diri (berupa helm, sepatu, jaket dan lainnya) bukan dari niat diri sendiri dan masih banyak siswa yang belum mempunyai SIM C sehingga perlu menjadi perhatian bagi instansi terkait.

Kata kunci: Perilaku; berkendara aman; siswa; kecelakaan lalu lintas 

 

ABSTRACT
Title: Analysis of factors related to safety riding behavior in senior high school students in Semarang City

Background: The number of traffic accidents increases every year. Motorbikes are the type of vehicle most involved in traffic accident cases in 2018, namely as many as 1335 incidents and traffic accident perpetrators based on the most education at the high school level or high school equivalent, as well as in the 16-25 years old group. This study aims to see students' riding behavior which is formed through intention, behavior control and respondent characteristics based on the theory of planned behavior, especially for high school students in Semarang. 

Methods: This study is a quantitative study using a cross-sectional method with a sample of 300 high school students in the city of Semarang and the sampling technique using cluster random sampling.

Results: 67.3% of the students had good safety riding behavior. Intention to behave, knowledge, school mileage and possession of driver’s licenses in students have a relationship to safety riding behavior. This study found differences with previous studies where gender can influence safety riding behavior.

Conclusion: The average behavior of high school students in safety riding is good, but it is still done because of encouragement by orders or directions from parents in the use of personal protective equipment (in the form of helmets, shoes, jackets and others) not from self-intention and there are still many students who have not have a driver’s license so it needs to be a concern for the related agencies.

Keywords: Behavior; safety riding; high school; traffic accident

Fulltext View|Download
Keywords: Perilaku; berkendara aman; siswa; kecelakaan lalu lintas

Article Metrics:

  1. WHO Global status report on road safety 2018. WHO 2019; 424
  2. World Health Organization. Manual Keselamatan Jalan Untuk Pengambil Keputusan dan Praktisi. 1st ed. Global Road Safety Partnership-Indonesia, www.grsp-indonesia.org (2014)
  3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Jakarta: Departemen Perhubungan, 2009
  4. Laporan Tahunan Polrestabes Kota Semarang 2018
  5. POLRI. Statistik kejadian Kecelakaan lalu lintas, http://korlantas.polri.go.id/artikel/korlantas/113?Statistik_Laka (2020, accessed 20 April 2020)
  6. Dinas Perhubungan RI. Data Direktorat Jendral Perhubungan Darat Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Subdit Keselamatan LLAJ. Pekalongan, 2005
  7. Wong J-T, Chung Y-S, Huang S-H. Determinants behind young motorcyclists’ risky riding behavior. Accid Anal Prev 2010; 42: 275–281
  8. Cairns J. Health Psychology. A Textbook. Prim Heal Care 2004; 14: 10–10
  9. Durkin K. Development social psychology: from infacy to old age. Massauchussets: Blachwell Publishers inc., 1995
  10. Dr. H. Fajri Ismail MP. Statistika Untuk Penelitian Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: PRENADAMEDIA GRUP, 2018
  11. Herawati H. Karakteristik Dan Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas Di Indonesia Tahun 2012. War Penelit Perhub 2019; 26:1
  12. Puji Lestari. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI RISIKO KESELAMATAN BERKENDARA SEPEDA MOTOR PADA SISWA KELAS X (SEPULUH)SEKOLAH MENENGAH ATAS(SMA) NEGERI DI KOTA
  13. DEPOK TAHUN 2013 FKM UI. University of indonesia, http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20345506-S52771-Puji Lestari.pdf (2013)
  14. Chorlton K, Conner M, Jamson S. Identifying the psychological determinants of risky riding: An application of an extended Theory of Planned Behaviour. Accid Anal Prev 2012;49: 142-15

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-25 15:25:07

No citation recorded.