skip to main content

Analisis Kebutuhan Pelatihan Berdasarkan Kemampuan Kerja Jabatan (KKJ) dan Kemampuan Kerja Pribadi (KKP) Petugas Klinik Satmoko

*Yoga Dwi Ardianto  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia
Sutopo Patria Jati  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia
Nurhasmadiar Nandini  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright 2021 MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract

ABSTRAK

Latar belakang: Berdasarkan hasil studi pendahuluan, didapatkan beberapa keluhan pasien yang disampaikan melalui media sosial, menyatakan bahwa kurangnya keramahan petugas Klinik Satmoko dalam memberikan pelayanan. Temuan lain yang didapatkan dari studi pendahuluan yang dilaksanakan pada bulan September 2020, diketahui bahwa dalam dua tahun terakhir Klinik Satmoko hanya melaksanakan satu kali pelatihan bagi petugas klinik. Mengingat masih adanya keluhan dari pasien terkait keramahan, hal ini menunjukkan bahwa petugas Klinik Satmoko masih membutuhkan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi. Pelatihan yang telah dilaksanakan dirasa kurang cukup dan belum mampu untuk mengatasi masalah kinerja. Maka dari itu, perlu dilakukan analisis kebutuhan pelatihan untuk menentukan kegiatan pelatihan yang sesuai dengan masalah kinerja. Penelitian ini bertujuan menganalisis kebutuhan pelatihan petugas Klinik Satmoko berdasarkan Kemampuan Kerja Jabatan (KKJ) dan Kemampuan Kerja Pribadi (KKP).

Metode: Penelitian menggunakan metode kombinasi, dengan pendekatan explanatory sequential.Penelitian dilakukan pada bulan November–Desember 2020 di Klinik Satmoko. Pengumpulan data kuantitatif melalui pengisian kuesioner dan subjek penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling. Variabel yang diteliti yaitu  pengetahuan kerja, sikap kerja, dan keterampilan kerja. Pengumpulan data kualitatif melalui observasi dan wawancara dengan manajer sebagai informan utama dan pemilik sebagai informan triangulasi.

Hasil: Berdasarkan analisis peringkat kebutuhan pelatihan, komponen kompetensi yang menjadi prioritas pelatihan adalah kemampuan pelaporan penyakit kepada puskesmas, ketelitian dalam bekerja, kebiasaan menunda pekerjaan, kemampuan mengevaluasi pelayanan farmasi, dan kemampuan melayani kritik, saran, dan pertanyaan.

Simpulan: Pelatihan yang dibutuhkan petugas Klinik Satmoko meliputi pelatihan pelaporan penyakit, pelatihan peregangan dan istirahat aktif, self-leadership, pelatihan standar pelayanan kefarmasian apotek, dan service excellence.

 

Kata kunci: Analisis Kebutuhan Pelatihan, kinerja, klinik

 

 

 

ABSTRACT

Title: Training Needs Analysis Based On Work Ability (KKJ) And Personal Work Ability (KKP) Of Satmoko Clinic Officer

 

Background: Based on preliminary studies, several complaints of patients were obtained through social media stating that lack of hospitality among the Satmoko Clinic staffs. Another discovery obtained from a preliminary study that was carried out in September 2020, It was known that in the last two years Satmoko Clinic had only conducted one training for clinic staffs. Because there were still complaints about hospitality, this suggests that the Satmoko Clinic staffs still needs training to improve competence.  The training that was carried out is unable to become the performance problem solution. Therefore, training needs analysis to determine training activities that suit performance problems. The study aims to analyze the training needs of the Satmoko Clinic staffs based on work ability (KKJ) and personal work ability (KKP).

Method: The study used a combination method, with a explanatory sequential approach. The study was carried out in November – December 2020 at Satmoko Clinic. Quantitative data collection through the filling of questionnaires and the research subject were determined by purposive sampling. The variables under study are work knowledge, work attitude and work skills. The collection of qualitative data through observation and interview with the manager as the key informers and clinic owner as  triangulation infomant.

Result: Based on the training needs  analysis rating, the competence priority component of training is the ability to report illness, precision at work, procrastination habits, the ability to evaluate pharmaceutical services, and the ability to administer criticisms, suggestions, and questions.

Conclusion: The training that the Satmoko Clinic staffs needs is disease reporting training, stretching and active rest training, self-leadership training, pharmacist standard service training, and service excellence training.

 

Keywords: Clinic, Training Needs Analysis, performance.

Fulltext View|Download
Keywords: Analisis Kebutuhan Pelatihan; kinerja; klinik

Article Metrics:

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Klinik. Indonesia; 2014
  2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Prakter Mandiri Dokter Gigi. Indonesia; 2015
  3. Jenita A, Arief YS, Misbahtul E. Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien Pada Perawat. Fundamental And Management Nursing Journal. 2019; 2(1): 7-15
  4. Indrawati EP, Tirtayasa IK, Adiatmika IPG. pelatihan peregangan dan istirahat aktif menurunkan keluhan muskuloskeletal, kelelahan mata, dan meningkatkan konsentrasi kerja karywan rekam medis Rumah Sakit Sanglah Denpasar. Jurnal Ergonomi Indonesia. 2011; 1(1): 16-29
  5. Marpaung MPU, Suza DE, Arum D. Peningkatan Etos Kerja Perawat Pelaksana Melalui Pelatihan Self-Leadership. Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. 2019; 2(2): 51-7
  6. Supardi A, Handayani RS, Raharni, Herman MI, Susyanty AL. Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek Dan Kebutuhan Pelatihan Bagi Apotekernya. Indonesian Bulletin of Health Research. 2011; 39(3): 138-144
  7. Adiarsi GR, Oktaviani RC. Pelatihan Service Excellence Pada Karyawan RSCM Kirana. ETHOS: Jurna penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. 2019; 7(1): 46-55
  8. Yusnaini, Arif Y, Dorisnita. Kemampuan Kepemimpinan Klinis Perawat Pelaksana Berdasarkan Pendekatan Clinical Leadership Competency Framework dan Faktor-Faktor Determinannya. Jurnal Keperawatan Silampari. 2021; 4(2): 337-350
  9. Susanti F, Lestari Y, Abdiana. Analisis Komparasi Pelaksanaan Klinik Sanitasi Antara Puskesmas Pencapaian Tinggi dan Puskesmas Pencapaian Rendah di Kota Jambi. Jurnal Kesehatan Andalas. 2019; 8(3): 677-688
  10. Siregar VO. Hubungan Kepuasan Peserta Pelatihan Dengan Tingkat Pembelajaran Peserta Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia. 2017; 5(1): 62-71
  11. Rostinah, Widajanti L, Wulan LRK. Evaluasi Manajemen Pelatihan Kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Puskesmas Paruga Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia. 2015; 3(3): 212-221

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-25 05:39:19

No citation recorded.