Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{MKMI41402, author = {Melva Kristina br Bintang and Bagoes Widjanarko and Priyadi Nugraha Prabamurti}, title = {Gambaran Perilaku Pencegahan Pengemudi Ojek Online selama Pandemi Covid-19 di Kelurahan Tembalang Kota Semarang Tahun 2020}, journal = {MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA}, volume = {21}, number = {1}, year = {2022}, keywords = {perilaku pencegahan; perilaku berisiko; pandemi Covid-19; pengemudi ojek online}, abstract = { Latar belakang: Pandemi Covid-19 adalah wabah yang terjadi di seluruh dunia akibat virus Sars-Cov-2. Penyebaran yang cepat melalui droplet air liur sehingga membutuhkan pencegahan yang cepat, salah satunya adalah lockdown dan di Indonesia menggunakan metode Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Metode tersebut berdampak ke berbagai sektor termasuk sektor transportasi online . Pekerjaan pengemudi ojek online di luar ruangan meningkatkan risiko terkena virus corona. Perilaku berisiko pengemudi seperti kurang patuh dengan protokol kesehatan membawa dampak buruk dan meningkatkan penyebaran virus corona di antara mereka. Perilaku pencegahan sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan di masa pandemi. Metode: Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan subyek penelitian adalah pengemudi ojek online berlokasi di Tembalang. Pemilihan subek penelitian menggunakan metode purposive sampling . Pengumpulan data melalui metode wawancara mendalam bersama 11 orang. Proses analisis data dimulai dari pengumpulan data dengan wawancara mendalam dari subjek penelitian , mereduksi data kemudian data disajikan dan diambil kesimpulan. Hasil: Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan perilaku pencegahan yang dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona sesuai anjuran pemerintah adalah 5M, namun perilaku yang masih diterapkan adalah penggunaan masker dan cuci tangan. Subjek penelitian tidak terlalu merasa rentan terserang virus corona dan lebih rentan terhadap dampak yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19. Hal ini menjadi serius bagi subjek penelitian karena selain terdampak pada ekonomi, terdampak pada kesehatan fisik dan mental. Penerapan perilaku pencegahan membawa manfaat yang baik bagi subjek penelitian, namun mereka memiliki hambatan sehingga penerapannya tidak berjalan dengan baik. Walaupun begitu, subjek penelitian memiliki rasa kepercayaan diri dalam menerapkan protokol kesehatan. Adanya dukungan keluarga, dukungan sosial dari pertemanan serta peraturan perusahaan menjadi bentuk isyarat bertindak bagi subjek penelitian. Simpulan: Adapun faktor yang paling berkaitan adalah persepsi keseriusan mengenai virus corona. Selain itu, perilaku pencegahan juga ditentukan oleh persepsi manfaat dan persepsi hambatan tindakannya terhadap penularan virus corona. Kata kunci: Perilaku pencegahan; perilaku berisiko; pandemi Covid-19; pengemudi ojek online ABSTRACT Title: Overview of Preventive Behavior on Risky Behavior of Online Ojek Drivers during the Covid-19 Pandemic in Tembalang Village, Semarang City in 2020 Background: The Covid-19 pandemic is a worldwide outbreak caused by the Sars-Cov-2 virus. The rapid spread through saliva droplets requires rapid prevention, one of which is a lockdown. Indonesia uses the Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) method. This method has an impact on various sectors including the online transportation sector. The work of an online motorcycle driver outside increases the spread of coronavirus. Drivers risky behaviour such as not implementing health protocols properly has a bad impact. It increases the spread of the coronavirus among them. Preventive behaviour is necessary to maintain health and hygiene during a pandemic. Method: Descriptive research with a qualitative approach with research subjects is online motorcycle taxi drivers located in Tembalang. To choose research subjects using the purposive sampling method, to collect data through in-depth interviews with 11 people. The data analysis process starts from collecting data with an in-depth interview with the research subjects, reducing the data, then presenting the data and drawing conclusions. Result: The results of this study indicate that the implementation of preventive behaviour to prevent the spread of the coronavirus according to government recommendations is 5M, meanwhile behaviours are still being applied are the use of masks and washing hands. Research subjects feel less vulnerable to the coronavirus and more vulnerable to the impacts caused by the COVID-19 pandemic. It becomes serious for the research subjects because apart from being affected by the economy, but also affected physical and mental health. The implementation of preventive behaviour bring good benefit to research subjects, but they have obstacles so that their practice does not go well. Even so, research subjects have a sense of confidence in implementing health protocols. The existence of family support, social support from friends and company regulations are a form of action cues for research subjects. Conclusion: The most relevant factor is the perception of the seriousness of the coronavirus. In addition, preventive behaviour is also determined by the perception of benefits and barriers to its action against coronavirus transmission. Keywords : preventive behaviour; risky behaviour; covid-19 pandemic; online motorcycle driver }, issn = {2775-5614}, pages = {36--45} doi = {10.14710/mkmi.21.1.36-45}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mkmi/article/view/41402} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang: Pandemi Covid-19 adalah wabah yang terjadi di seluruh dunia akibat virus Sars-Cov-2. Penyebaran yang cepat melalui droplet air liur sehingga membutuhkan pencegahan yang cepat, salah satunya adalah lockdown dan di Indonesia menggunakan metode Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Metode tersebut berdampak ke berbagai sektor termasuk sektor transportasi online. Pekerjaan pengemudi ojek online di luar ruangan meningkatkan risiko terkena virus corona. Perilaku berisiko pengemudi seperti kurang patuh dengan protokol kesehatan membawa dampak buruk dan meningkatkan penyebaran virus corona di antara mereka. Perilaku pencegahan sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan di masa pandemi.
Metode: Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan subyek penelitian adalah pengemudi ojek online berlokasi di Tembalang. Pemilihan subek penelitian menggunakan metode purposive sampling. Pengumpulan data melalui metode wawancara mendalam bersama 11 orang. Proses analisis data dimulai dari pengumpulan data dengan wawancara mendalam dari subjek penelitian , mereduksi data kemudian data disajikan dan diambil kesimpulan.
Hasil: Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan perilaku pencegahan yang dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona sesuai anjuran pemerintah adalah 5M, namun perilaku yang masih diterapkan adalah penggunaan masker dan cuci tangan. Subjek penelitian tidak terlalu merasa rentan terserang virus corona dan lebih rentan terhadap dampak yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19. Hal ini menjadi serius bagi subjek penelitian karena selain terdampak pada ekonomi, terdampak pada kesehatan fisik dan mental. Penerapan perilaku pencegahan membawa manfaat yang baik bagi subjek penelitian, namun mereka memiliki hambatan sehingga penerapannya tidak berjalan dengan baik. Walaupun begitu, subjek penelitian memiliki rasa kepercayaan diri dalam menerapkan protokol kesehatan. Adanya dukungan keluarga, dukungan sosial dari pertemanan serta peraturan perusahaan menjadi bentuk isyarat bertindak bagi subjek penelitian.
Simpulan: Adapun faktor yang paling berkaitan adalah persepsi keseriusan mengenai virus corona. Selain itu, perilaku pencegahan juga ditentukan oleh persepsi manfaat dan persepsi hambatan tindakannya terhadap penularan virus corona.
Kata kunci: Perilaku pencegahan; perilaku berisiko; pandemi Covid-19; pengemudi ojek online
ABSTRACT
Title: Overview of Preventive Behavior on Risky Behavior of Online Ojek Drivers during the Covid-19 Pandemic in Tembalang Village, Semarang City in 2020
Background: The Covid-19 pandemic is a worldwide outbreak caused by the Sars-Cov-2 virus. The rapid spread through saliva droplets requires rapid prevention, one of which is a lockdown. Indonesia uses the Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) method. This method has an impact on various sectors including the online transportation sector. The work of an online motorcycle driver outside increases the spread of coronavirus. Drivers risky behaviour such as not implementing health protocols properly has a bad impact. It increases the spread of the coronavirus among them. Preventive behaviour is necessary to maintain health and hygiene during a pandemic.
Method: Descriptive research with a qualitative approach with research subjects is online motorcycle taxi drivers located in Tembalang. To choose research subjects using the purposive sampling method, to collect data through in-depth interviews with 11 people. The data analysis process starts from collecting data with an in-depth interview with the research subjects, reducing the data, then presenting the data and drawing conclusions.
Result: The results of this study indicate that the implementation of preventive behaviour to prevent the spread of the coronavirus according to government recommendations is 5M, meanwhile behaviours are still being applied are the use of masks and washing hands. Research subjects feel less vulnerable to the coronavirus and more vulnerable to the impacts caused by the COVID-19 pandemic. It becomes serious for the research subjects because apart from being affected by the economy, but also affected physical and mental health. The implementation of preventive behaviour bring good benefit to research subjects, but they have obstacles so that their practice does not go well. Even so, research subjects have a sense of confidence in implementing health protocols. The existence of family support, social support from friends and company regulations are a form of action cues for research subjects.
Conclusion: The most relevant factor is the perception of the seriousness of the coronavirus. In addition, preventive behaviour is also determined by the perception of benefits and barriers to its action against coronavirus transmission.
Keywords: preventive behaviour; risky behaviour; covid-19 pandemic; online motorcycle driver
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-10-11 19:54:59