skip to main content

Hubungan Merokok dengan Kejadian Penyakit Katarak di Rumah Sakit Pertamedika Ummi Rosnati Banda Aceh

Fakultas Kedokteran, Universitas Abulyatama, Banda Aceh, Indonesia

Received: 8 Jun 2023; Revised: 30 Jun 2023; Accepted: 6 Jul 2023; Available online: 1 Aug 2023; Published: 28 Aug 2023.
Open Access Copyright (c) 2023 MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Katarak merupakan keadaan di mana terjadi kekeruhan pada lensa. Katarak juga terjadi karena proses multifaktor, seperti faktor intrinsik dan ekstrinsik. Merokok dan mengunyah tembakau dapat menginduksi stres oksidatif dan dihubungkan dengan penurunan kadar antioksidan, askorbat dan karatenoid, sehingga menyebabkan penumpukan molekul berpigmen 3-hydroxihynurine dan chromophores yang menyebabkan terjadinya penguningan warna lensa. Bahan kimia dalam rokok juga menyebabkan karbamilasi dan denaturasi protein pada lensa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan merokok dengan kejadian penyakit katarak di Rumah Sakit Pertamedika Ummi Rosnati Banda Aceh.

Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik. Jumlah sampel yang belum diketahui maka sampel dipilih dengan metode non-probability sampling dengan metode Purposive Sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Pengolahan data dianalisis univariat dan bivariat menggunakan Statistic Program Social Science (SPSS) dengan jumlah sampel 38 orang. Penelitian dilakukan di Poli Mata Rumah Sakit Pertamedika Ummi Rosnati Banda Aceh. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa responden yang merokok cenderung mengalami katarak (37,1%). Hasil analisis bivariat melalui uji Chi-Square mendapatkan nilai p sebesar 0,001 (kurang dari α 0,05) yang mana menunjukkan bahwasanya H1 diterima dan H0 ditolak. Hasil tersebut dapat diartikan terdapat hubungan antara merokok dengan kejadian katarak.

Simpulan: Dalam penelitian ini didapatkan hubungan antara merokok dengan kejadian penyakit katarak di Rumah Sakit pertamedika Ummi Rosnati Banda Aceh.

 

ABSTRACT

Title: The Relationship between Smoking and Cataract Disease in Indonesia Pertamedika Ummi Rosnati Hospital Banda Aceh

Background: Cataracts are a condition where cloudiness occurs in the lens. Cataracts also occur due to multifactorial processes, such as intrinsic and extrinsic factors. Smoking and chewing tobacco can induce oxidative stress and are associated with decreased levels of antioxidants, ascorbate, and carotenoids, causing the accumulation of pigmented molecules such as 3-hydroxyhynurine and chromophores, which cause yellowing of the lens color. Chemicals in cigarettes also cause carbamylation and denaturation of proteins in the lens. The purpose of this study was to determine the relationship between smoking and the incidence of cataracts at the Pertamedika Ummi Rosnati Hospital in Banda Aceh.

Method: This investigation type is analytical. The quantity of samples is unknown, so samples were selected based on inclusion and exclusion criteria using non-probability sampling and the purposive sampling method. Using the Statistical Program for Social Science (SPSS), a total sample of 38 individuals was analyzed univariately and bivariately for data processing. At the Pertamedika Ummi Rosnati Hospital in Banda Aceh, the research was conducted. A questionnaire is used as the research instrument in this study.

Result: The results showed that respondents who smoke tend to experience cataracts (37.1%). The results of bivariate analysis through the Chi-Square test obtained a p value of 0.001 (less than α 0.05), which indicated that H1 was accepted and H0 was rejected. These results can be interpreted as indicating that there is a relationship between smoking and cataracts.

Conclusion: This study found a correlation between smoking and the prevalence of cataracts at the Permedika Ummi Rosnati Hospital in Banda Aceh.

Fulltext View|Download
Keywords: merokok; katarak; stres oksidatif

Article Metrics:

  1. Harun HM, Abdullah Z, Salmah U. Pengaruh Diabetes, Hipertensi, Merokok dengan Kejadian Katarak di Balai Kesehatan Mata Makassar. Jurnal Kesehatan Vokasional. 2020;5(1):45. doi: 10.22146/jkesvo.52528
  2. Mo’otapu A, Rompas S, Bawotong J, et al. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Katarak Di Poli Mata RSUP Prof.Dr. R.D Kandou Manado. Vol 3.; 2015
  3. Fachri Ibrahim M. Antioksidan dan katarak. Jurnal Biomedika dan Kesehatan. 2019;2(4). doi: 10.18051/JBiomedKes.2019
  4. Detty AU, Artini I, Yulian VR. Karakteristik Faktor Risiko Penderita Katarak. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. 2021;10(1):12-17. doi: 10.35816/jiskh.v10i1.494
  5. Resqya N, Putri A, Ramlan Ramli R, Meirani T, Savista V. Gambaran Faktor Resiko Terjadinya Katarak Di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu Dan Klinik Spesialis Mata Mitra
  6. Nur Aini A, Dyah Puspita Santik Epidemiologi dan Biostatistika Y, Ilmu Kesehatan Masyarakat J. 295 Higeia 2 (2) (2018) Higeia Journal Of Public Health Research And Development Kejadian Katarak Senilis Di RSUD Tugurejo. Info Artikel.; 2018. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia
  7. Hidayaturahmah R, Andayani TM, Kristina SA. Analisis Faktor-Faktor Klinik yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien Katarak di Rumah Sakit Dr. YAP, Yogyakarta Analysis of Influencing Clinical Factors on Quality of Life of Patients with Cataract at Dr. YAP Hospital. Jurnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian Indonesia. 2021;8(3):207
  8. Faktor Risiko Terjadinya Katarak Terhadap Katarak Senil Pada Petani di Wilayah Kerja Puskesmas Tempurejo Kabupaten Jember P, Sudrajat A, Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Jember M. Multidisciplinary Journal. Vol 4
  9. Dan K, Refraktif B, Sakit R, et al. Correlation Between Smoking Habit Level and Stadium of Senile Cataract at Cataract and Refractive Surgery Clinic of Cicendo Eye Hospital Bandung Hubungan Tingkat Kebiasaan Merokok Dengan Stadium Katarak Senilis Di Poliklinik. Vol 2.; 2020
  10. Harun HM, Abdullah Z, Salmah U. Pengaruh Diabetes, Hipertensi, Merokok dengan Kejadian Katarak di Balai Kesehatan Mata Makassar. Jurnal Kesehatan Vokasional. 2020;5(1):45. doi: 10.22146/jkesvo.52528
  11. Biomedika J, Kesehatan D, Lumunon1 GN, Kartadinata2 E. Hubungan antara merokok dan katarak pada usia 45-59 tahun. doi: 10.18051/JBiomedKes.2020
  12. Harun HM, Abdullah Z, Salmah U. Pengaruh Diabetes, Hipertensi, Merokok dengan Kejadian Katarak di Balai Kesehatan Mata Makassar. Jurnal Kesehatan Vokasional. 2020;5(1):45. doi: 10.22146/jkesvo.52528
  13. Intan Wahyuni CFIR. Hubungan antara Diabetes Melitus, Riwayat Hipertensi dan Riwayar Merokok dengan Kejadian Katarak Pada Pasien Poli Mata RSUD Dr.Soedarso Pontianak. Jurnal Mahasiswa dan Penelitian Kesehatan . 2020;Vol 6:1-7
  14. Putri AS, Pranoto E, Rusmaningrum N, Gunawan Effendi R. Hubungan Merokok, Diabetes Melitus Terhadap Kejadian Katarak pada Pasien Berobat di Rumah Sakit Mata. Journal Health Sains. 2023;4(4). doi: 10.46799/jhs.v4i4.893
  15. Gusta Nieskala EK, Kesehatan D, Lumunon1 GN, Kartadinata2 E. Hubungan antara merokok dan katarak pada usia 45-59 tahun. Biomedika J, Kesehatan . 2021;Vol 3:1-6. doi: 10.18051/JBiomedKes.2020
  16. Wati L, Anjeli F, Yunie Atrie U, et al. Hubungan Paparan Matahari, Merokok dan Alkohol dengan Kejadian Katarak pada Nelayan Daerah Pesisir. Riset Media Keperawatan . 2022;Vol 5:1-6
  17. Zahro NS, Rahma Indah. Pengaruh Derajat Merokok Terhadap Kejadian Katarak di Poli Mata Rumah Sakit Petrokimia Gresik Driyorejo. Undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Surabaya. Universitas Muhammadiyah Surabaya. 2020;Vol 1:1-34
  18. Dan K, Refraktif B, Sakit R, et al. Correlation Between Smoking Habit Level and Stadium of Senile Cataract at Cataract and Refractive Surgery Clinic of Cicendo Eye Hospital Bandung Hubungan Tingkat Kebiasaan Merokok Dengan Stadium Katarak Senilis Di Poliklinik. Vol 2.; 2020

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-20 20:39:09

No citation recorded.