skip to main content

Hubungan Faktor Individu dan Beban Kerja FIsik dengan Kelelahan Kerja Subektif pada Petugas Kebersihan Kabupaten Banjarnegara

Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Received: 1 Jun 2023; Revised: 29 Jun 2023; Accepted: 5 Jul 2023; Available online: 1 Aug 2023; Published: 28 Aug 2023.
Open Access Copyright (c) 2023 MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Kelelahan kerja dapat diartikan sebagai menurunnya kapasitas kerja dan stamina tubuh untuk bekerja. Petugas kebersihan Kabupaten Banjarnegara khususnya petugas penyapu jalan berisiko mengalami kelelahan kerja karena berbagai faktor individu yang dimiliki dan beban kerja yang ditanggungnya. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan faktor individu dan beban kerja fisik dengan kelelahan kerja subjektif pada petugas kebersihan Kabupaten Banjarnegara.

Metode: Pendekatan cross-sectional digunakan dalam penelitian kuantitatif ini. Sampel diperoleh melalui teknik total sampling yaitu seluruh petugas kebersihan Kabupaten Banjarnegara bagian penyapu jalan dengan jumlah 41 pekerja. Variabel bebas berupa faktor individu mencakup usia, status gizi, masa kerja, dan kebiasaan merokok dengan variabel terikat berupa kelelahan kerja subjektif. Data diperoleh dari wawancara kuesioner dan pengukuran langsung. Instrumen penelitian untuk beban kerja fisik yaitu SNI 7269:2009, sedangkan untuk kelelahan kerja subjektif yaitu kuesioner IFRC (Industrial Fatigue Research Committee). Uji statistik data menggunakan uji Chi-Square.

Hasil: Dari hasil penelitian diketahui kelelahan kerja subjektif tingkat sedang dirasakan 34,1% pekerja dan kelelahan kerja subjektif tingkat ringan dirasakan 65,9% pekerja. Variabel yang berhubungan dengan kelelahan kerja subjektif yaitu usia (p-value = 0,033), status gizi (p-value = 0,035), dan masa kerja (p-value = 0,001). Sedangkan kebiasaan merokok (p-value = 0,923) dan beban kerja fisik (p-value = 1,000) menjadi variabel yang tidak memiliki hubungan dengan dengan kelelahan kerja subjektif.

Simpulan: Masing-masing dari usia, status gizi, dan masa kerja memiliki hubungan dengan kelelahan kerja subjektif, namun tidak terdapat hubungan antara kebiasaan merokok maupun beban kerja fisik dengan kelelahan kerja subjektif  pada petugas kebersihan Kabupaten Banjarnegara.

Kata kunci: kelelahan kerja subjektif; faktor individu; petugas kebersihan; penyapu jalan

 

Title: The Correlation of  Individual Factors and Physical Workload with Subjective Work Fatigue on Janitors at Banjarnegara Regency

Background: Work fatigue can be described as a decrease in work capacity and physical stamina. Due to various kinds of individual factors and workload, Banjarnegara Regency's janitors, specifically street sweepers, are at risk of experiencing work fatigue. The goal of this research is to analyze the correlation of individual factors and physical workload with subjective work fatigue on janitors at Banjarnegara Regency.

Method: Cross-sectional methodology is used in this quantitative research. Samples were obtained through the Total Sampling technique which consisted of 41 janitors of the street sweeper section. Subjective work fatigue is a dependent variable that has independent variables such as age, nutritional state, length of working, and smoking habits. The data were obtained from questionnaire interviews and direct measurements. SNI 7269:2009 is used to measure physical workload, while the IFRC (Industrial Fatigue Research Committee) questionnaire is used to measure subjective work fatigue. Analytical Chi-Square test was used.

Result: The outcomes showed that 34,1% of workers felt moderate subjective work fatigue felt and 65,9% of workers felt mild subjective work fatigue. Variables related with subjective work fatigue are age (p-value = 0,033), nutritional status (p-value = 0,035), and length of working (p-value = 0,001). Smoking habits (p-value = 0,923) and physical workload (p-value = 1,000) are variables that are not related to subjective work fatigue.

Conclusion: Each of age, nutritional status, and length of working has a correlation with subjective work fatigue, but smoking habit as well as physical workload has no correlation with subjective work fatigue on Banjarnegara Regency’s janitors.

Keywords: subjective work fatigue; individual factor; janitors; street sweeper

Fulltext View|Download
Keywords: kelelahan kerja subjektif; faktor individu; petugas kebersihan; penyapu jalan

Article Metrics:

  1. Sadana AS. Ayo Jaga Kebersihan dan Kesehatan Kota. Jakarta: Cv. Rasi Terbit; 2020
  2. Daulima R, Katili AY. Kinerja Petugas Kebersihan Di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gorontalo Utara. PUBLIK [Internet]. 2019;6(2):136–43. Available from: https://stia-binataruna.e-journal.id/PUBLIK/article/view/15
  3. Zainul LZ. Petugas Penyapu Jalan Raya Kota Balikpapan. IDENTIFIKASI [Internet]. 2019;1:87–92. Available from: http://jurnal.d4k3.unibabpn.ac.id/index.php/identifikasi/article/view/765
  4. Lating Z, Sinta W. Dampak Kualitas Lingkungan Kerja dan Status Gizi pada Tenaga Pendidik Perguruan Tinggi Pekalongan. Penerbit NEM; 2022
  5. Mahawati E, Yuniwati I, Ferinia R, Rahayu PP, Fani T, Sari AP, et al. Analisis Beban Kerja dan Produktivitas Kerja. Medan: Yayasan Kita Menulis; 2021
  6. Juliana M, Camelia A, Rahmiwati A. Analisis Faktor Risiko Kelelahan Kerja pada Karyawan Bagian Produksi PT. Arwana Anugrah Keramik, Tbk. JIKM [Internet]. 2018;9(1):53–63. Available from: https://ejournal.fkm.unsri.ac.id/index.php/jikm/article/view/246
  7. Bláfoss R, Sundstrup E, Jakobsen MD, Brandt M, Bay H, Andersen LL. Physical workload and bodily fatigue after work: Cross-sectional study among 5000 workers. Eur J Public Health. 2019;29(5):837–42
  8. Utami NN, Riyanto H, Evendi HA. Hubungan Antara Usia dan Masa Kerja dengan Kelelahan Kerja pada Pekerja Industri Rumah Tangga Peleburan Alumunium di Desa Eretan Kulon Kabupaten Indramayu The Relationship 54 Between Age and Employment With Work Fatigue in Domestic Industri Alumunium Smeltin. J Kesehat Masy. 2018;3(2)
  9. Andriani KW. Hubungan Umur, Kebisingan, dan Temperatur Udara Dengan Kelelahan Subjektif Individu Di Pt X Jakarta. Indones J Occup Saf Heal. 2017;5(2):112
  10. Suryaningtyas Y, Widajati N. Working Climate and Nutritional Status with Work Fatigue in Ballast Tank Workers in the Ship Repair Section of PT. X Surabaya. J Health Manag. 2017;3(1):31–46
  11. Diana E, Evendi A, Ismail. Hubungan Status Gizi dengan Kelelahan Kerja Pada Karyawan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji di Indramayu. Afiasi J Kesehat Masy [Internet]. 2017;2(3):84–8. Available from: https://afiasi.unwir.ac.id/index.php/afiasi/article/view/51/49
  12. Setyowati DL, Shaluhiyah Z, Widjasena B. Penyebab Kelelahan Kerja pada Pekerja Mebel. Kesmas Natl Public Heal J. 2014;8(8):386
  13. Hijah NF, Setyaningsih Y, Jayanti S. Iklim Kerja, Postur Kerja, dan Masa Kerja Terhadap Kelelahan Kerja pada Pekerja Bengkel Las. J Penelit dan Pengemb Kesehat Masy Indones. 2021;2(1):11–6
  14. Verawati L. Hubungan Tingkat Kelelahan Subjektif Dengan Produktivitas Pada Tenaga Kerja Bagian Pengemasan Di CV Sumber Barokah. Indones J Occup Saf Heal [Internet]. 2016;5(1):51–60. Available from: https://ejournal.unair.ac.id/IJOSH/article/view/3799
  15. Camelia S, Ardiyanto D, Sulistyorini L. Gambaran Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja Subjektif Pada Pengrajin Keramik Di Kampung Keramik Dinoyo, Malang. Maj Kesehat Masy Aceh. 2020;3(1):112–8
  16. Adeningsi SF, Suhadi, Kamrin. Hubungan Beban Kerja, Status Gizi, dan Kebiasaan Merokok dengan Kelelahan Kerja pada Pekerja Proyek Pembangunan Kantor Walikota Kendari Tahun 2021. J Kesehat dan Keselam Kerja Univ Halu Oleo. 2023;3(4):179–85. 52
  17. Maudy CK, Ruliati LP, Doke S. Keluhan Musculoskeletal Disorders dan Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Bongkar Muat di Pelabuhan Tenau. Media Kesehat Masy. 2021;3(3):312–21. 53
  18. Setiadi I, Norfai, Ariyanto E. Hubungan Personal Hygiene dan Perilaku Merokok dengan Kelelahan di usia Produktif Kelurahan Kotabaru Hulu Tahun 2021. Kesehat Masy [Internet]. 2021;5(3):8. Available from: http://www.eprints.uniska-bjm.ac.id/8829/
  19. Triyunita N, Ekawati, Lestantyo D. Hubungan Beban Kerja Fisik, Kebisingan Dan Faktor Individu Dengan Kelelahan Pekerja Bagian Weaving Pt. X Batang. J Kesehat Masy Univ Diponegoro. 2013;2(2)
  20. Yamaula SM, Suwondo A, Widjasena B. Hubungan Antara Beban Kerja Fisik Dengan Kelelahan Kerja Pada. J Kesehat Masy. 2021;9:112–8

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-07-16 09:54:40

No citation recorded.