skip to main content

Hubungan Pengetahuan Tentang Osteoporosis dengan Asupan Kalsium dan Vitamin D (Studi pada Wanita Perimenopause di Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang)

Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Indonesia, Indonesia

Received: 8 Sep 2023; Revised: 3 Nov 2023; Accepted: 28 Nov 2023; Available online: 1 Mar 2024; Published: 17 May 2025.
Open Access Copyright (c) 2024 MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Pengetahuan tentang osteoporosis dapat mengurangi risiko osteoporosis. Perilaku seseorang semakin baik apabila pengetahuannya semakin baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang osteoporosis dengan asupan kalsium dan vitamin D pada wanita perimenopause di Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain studi cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh wanita perimenopause. Sampel penelitian ini sebanyak 97 wanita perimenopause dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Pengukuran variabel pengetahuan tentang osteoporosis menggunakan kuesioner, asupan kalsium dan vitamin D menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire. Analisis data menggunakan uji Rank Spearman

Hasil: Mayoritas responden memiliki pengetahuan tentang osteoporosis kurang, asupan kalsium cukup, dan asupan vitamin D kurang. Ada hubungan negatif antara pengetahuan tentang osteoporosis dengan asupan kalsium, artinya pengetahuan yang baik mengenai osteoporosis tidak tercermin pada pola makan tinggi sumber kalsium. Tidak ada hubungan bermakna antara keterpaparan informasi, pendidikan, sosial ekonomi dengan asupan kalsium. Ada hubungan bermakna antara asupan protein dengan asupan kalsium. Ada hubungan negatif antara pengetahuan tentang osteoporosis dengan asupan vitamin D, artinya pengetahuan yang baik mengenai osteoporosis tidak tercermin pada pola makan tinggi sumber vitamin D. Ada hubungan positif antara keterpaparan informasi, pendidikan, sosial ekonomi, asupan protein dengan asupan vitamin D, artinya sering terpapar informasi, pendidikan tinggi, sosial ekonomi sesuai UMR, asupan protein cukup tercermin pada pola makan tinggi sumber vitamin D.

Simpulan: Terdapat hubungan negatif antara pengetahuan tentang osteoporosis dengan asupan kalsium dan vitamin D pada wanita perimenopause, artinya pengetahuan yang baik mengenai osteoporosis tidak tercermin pada pola makan tinggi sumber kalsium dan vitamin D

Kata kunci: Pengetahuan; Osteoporosis; Asupan Kalsium; Asupan Vitamin D; Wanita Perimenopause


ABSTRACT

Title: The Relationship between Knowledge about Osteoporosis with Calcium and Vitamin D Intake in Perimenopause Women (Study on Perimenopausal Women in Pagedangan District, Tangerang Regency)

Background: Knowledge about osteoporosis can reduce the risk of osteoporosis. A person's behavior is getting better if their knowledge is getting better. This study aims to determine the relationship of knowledge about osteoporosis with calcium and vitamin D intake in perimenopausal women in Pagedangan District, Tangerang Regency.

Method: This research is an observational study with a cross sectional study design. The study population was all perimenopausal women. The sample of this study was 97 perimenopausal women with purposive sampling. Measurement of knowledge variables about osteoporosis using a questionnaire, calcium and vitamin D intake using the Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire. Data analysis using Spearman Rank test.

Result: The majority of respondents had insufficient knowledge about osteoporosis, adequate calcium intake, and insufficient vitamin D intake. There is a negative relationship between knowledge about osteoporosis and calcium intake, meaning that good knowledge about osteoporosis is not reflected in a diet high in calcium sources. There was no significant association between information exposure, education, socioeconomic status and calcium intake. There is a significant relationship between protein intake and calcium intake. There is a negative relationship between knowledge about osteoporosis and vitamin D intake, meaning that good knowledge about osteoporosis is not reflected in a diet high in vitamin D sources. There is a positive relationship between information exposure, education, socioeconomics, protein intake with vitamin D intake, meaning that frequent exposure to information, high education, socioeconomics according to the minimum wage, adequate protein intake is reflected in a diet high in vitamin D sources.

Conclusion: There is a negative relationship between knowledge about osteoporosis and calcium and vitamin D intake in perimenopausal women, meaning that good knowledge about osteoporosis is not reflected in a diet high in calcium and vitamin D sources.

Keywords: Knowledge; Osteoporosis; Calcium Intake;Vitamin D Intake; Perimenopausal Women

Fulltext View|Download
Keywords: Pengetahuan; Osteoporosis; Asupan Kalsium; Asupan Vitamin D; Wanita Perimenopause

Article Metrics:

  1. Widyanti, LRE, Kusumastuty I, & Arfiani EP. Hubungan komposisi tubuh dengan kepadatan tulang wanita usia subur di Kota Bandung. Indonesian Journal of Human Nutrition. 2017;4(1):23-33
  2. Hi’miyah DA, Martini S. Hubungan antara obesitas dengan osteoporosis studi di Rumah Sakit Husada Utama Surabaya. Jurnal Berkala Epidemiologi 2013;1(2):172-181
  3. Ramadani M. Faktor-faktor resiko osteoporosis dan upaya pencegahannya. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas 2010:4(2):111-115
  4. Yuliana W, Karmaya W, Widarsa T. Penurunan osteoklas epyfisis tulang radius mencit perimenopause dengan pemberian estrogen dan berenang. Jurnal Veteriner 2012;13(4):440-444
  5. Sahir I, Andryani ZY, Firdayanti F. Manajemen asuhan kebidanan pada Ny “S” dengan perimenopause di Puskesmas Bangkala Kec. Bangkala Kabupaten Jeneponto tanggal 08 s/d 29 Desember 2020. Jurnal Midwifery 2021;3(2):76-87
  6. Endicott RD. Knowledge, health beliefs, and self-efficacy regarding osteoporosis in perimenopausal women. Journal of osteoporosis 2013;2013:1-6
  7. Abd-Alhameed I, Saba E, Darwish HM. Prevalence and awareness of osteoporosis among postmenopausal Palestinian women. Archives of Osteoporosis 2010;5(1):111-118
  8. Lidiyawati H, Oktaviani SN. Hubungan Pengetahuan tentang Osteoporosis dengan Perilaku Pencegahan Osteoporosis pada Wanita Premenopause di Desa Cicantayan Wilayah Kerja Puskesmas Cicantayan Kabupaten Sukabumi. Lentera: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Keperawatan 2021;4(2):64-71
  9. Sjahriani T & Wulandari IP. Hubungan antara tingkat pengetahuan tentang osteoporosis dengan asupan kalsium pada wanita premenopause di Puskesmas Cinangka Banten tahun 2017. Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan. 2018;5(1):20-8
  10. Prasetya D, Wirjatmadi B, Adriani M. Pengaruh pemberian susu yang difortifikasi (kalsium dan vitamin D) dan senam osteoporosis terhadap kepadatan tulang pada wanita pra lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Banyuanyar Kabupaten Sampang. Jurnal Ilmiah Kedokteran 2015;4(1):25-37
  11. Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang Tahun 2017. Kabupaten Tangerang : Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang; 2017
  12. Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang Tahun 2018. Kabupaten Tangerang : Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang; 2018
  13. Nursalam. Konsep dan penerapan metodelogi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta : Salemba Medika; 2011
  14. Gibson RS. Principles of nutritional assessment. USA: Oxford university press; 2005
  15. Setyawati B, Fuada N, & Salimar S. Pengetahuan tentang osteoporosis dan kepadatan tulang hubungannya dengan konsumsi kalsium pada wanita dewasa muda. Indonesian Journal of Reproductive Health 2014;5(2):1-10
  16. Stevani AD, Amisi MD, Asrifuddin A. Gambaran pengetahuan gizi mahasiswa semester dua Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi saat pembatasan sosial masa pandemi COVID-19. Jurnal KESMAS 2021;10(1):176-184
  17. Khomsan A, Anwar F, Sukandar D, Riyadi H, Mudjajanto ES. Studi implementasi program gizi: pemanfaatan, cakupan, keefektifan, dan dampak terhadap status gizi. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor; 2007
  18. Rafsanjani TM. Pengaruh individu, dukungan keluarga dan sosial budaya terhadap konsumsi makanan ibu muda menyusui (studi kasus di Desa Sofyan Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue). AcTion: Aceh Nutrition Journal 2018;3(2):124-131
  19. Hasanah DN, Febrianti M. Kebiasaan makan menjadi salah satu penyebab kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil di Poli Kebidanan RSI&A Lestari Cirendeu Tangerang Selatan. Jurnal Kesehatan Reproduksi 2012:3(3);91-104
  20. Khomsan A, Anwar F, Sukandar D, Riyadi H, Mudjajanto ES. Studi tentang pengetahuan gizi ibu dan kebiasaan makan pada rumah tangga di daerah dataran tinggi dan pantai. Jurnal Gizi dan Pangan 2006:1(1);23-28
  21. Chung A, Vieira D, Donley T, Tan N, JeanLouis G, Gouley KK, et al. Adolescent peer influence on eating behaviors via social media: scoping review. J Med Internet Res 2021;23(6):1–12
  22. Septiani I, Isworo A, Hidayat AI. Pengaruh peer group support terhadap self-care management pada penderita diabetes mellitus di kecamatan kembaran. Jurnal Kesmas Indonesia 2020;12(1):66-76
  23. Indriyani S. Pola konsumsi, pemeriksaan ANC dan dukungan tenaga kesehatan berhubungan dengan kejadian kurang energi kronis di PMB Nilawati Rocady Jakarta Barat tahun 2022. SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah 2023;2(5):1498-1508

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-05-17 11:57:05

No citation recorded.