1Badan Pusat Statistik Pringsewu, Indonesia
2Program Studi Statistika, Program Diploma IV, Politeknik Statistika STIS, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{MKMI59471, author = {Dini Alfitri Zahra and Rini Rahani}, title = {Perilaku Merokok Elektrik pada Remaja Perokok Konvensional di Indonesia}, journal = {MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA}, volume = {23}, number = {1}, year = {2025}, keywords = {remaja; rokok konvensional, rokok elektrik; dual user; regresi logistik biner}, abstract = { Latar belakang: Persentase perokok remaja terus mengalami peningkatan. Rokok elektrik digunakan sebagai strategi untuk berhenti merokok. Namun, rokok elektrik juga bersifat adiktif dan karsinogenik. Meskipun demikian, proporsi rokok elektrik di kalangan remaja semakin meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel yang memengaruhi status merokok elektrik pada remaja perokok konvensional ( dual user ). Metode: Penelitian merupakan penelitian kualitatif dengan desain cross sectional mencakup seluruh wilayah di Indonesia pada tahun 2020. Unit analisis yang digunakan adalah penduduk berusia 10-24 tahun, belum kawin dan berstatus sebagai perokok konvensional. Data yang digunakan raw data Survei Sosial Ekonomi Nasional Maret 2020. Variabel respons yang digunakan adalah status merokok elektrik dan variabel penjelas terdiri dari wilayah tempat tinggal, jenis kelamin, status menggunakan internet, tingkat pendidikan, dan status ekonomi rumah tangga. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis inferensia menggunakan regresi logistik biner. Hasil: Persentase remaja perokok konvensional yang merokok elektrik mengalami peningkatan dimana, dari seratus remaja perokok konvensional terdapat enam sampai tujuh remaja yang juga merokok elektrik. Persentase remaja perokok konvensional yang merokok elektrik didominasi oleh remaja yang bertempat tinggal di wilayah perkotaan, berjenis kelamin perempuan, mengakses internet, berpendidikan tinggi (SMA sederajat ke atas), dan berstatus tidak miskin. Kecenderungan tinggi untuk merokok elektrik ditemukan pada remaja perokok konvensional yang bertempat tinggal di perkotaan, menggunakan internet, berpendidikan tinggi (SMA sederajat ke atas), dan berstatus tidak miskin. Simpulan : Seluruh variabel bebas, kecuali jenis kelamin, berpengaruh terhadap status merokok elektrik pada remaja perokok konvensional. Tidak terdapat perbedaan kecenderungan merokok elektrik berdasarkan jenis kelamin remaja perokok konvensional. }, issn = {2775-5614}, pages = {93--99} doi = {10.14710/mkmi.23.1.93-99}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mkmi/article/view/59471} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang: Persentase perokok remaja terus mengalami peningkatan. Rokok elektrik digunakan sebagai strategi untuk berhenti merokok. Namun, rokok elektrik juga bersifat adiktif dan karsinogenik. Meskipun demikian, proporsi rokok elektrik di kalangan remaja semakin meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel yang memengaruhi status merokok elektrik pada remaja perokok konvensional (dual user).
Metode: Penelitian merupakan penelitian kualitatif dengan desain cross sectional mencakup seluruh wilayah di Indonesia pada tahun 2020. Unit analisis yang digunakan adalah penduduk berusia 10-24 tahun, belum kawin dan berstatus sebagai perokok konvensional. Data yang digunakan raw data Survei Sosial Ekonomi Nasional Maret 2020. Variabel respons yang digunakan adalah status merokok elektrik dan variabel penjelas terdiri dari wilayah tempat tinggal, jenis kelamin, status menggunakan internet, tingkat pendidikan, dan status ekonomi rumah tangga. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis inferensia menggunakan regresi logistik biner.
Hasil: Persentase remaja perokok konvensional yang merokok elektrik mengalami peningkatan dimana, dari seratus remaja perokok konvensional terdapat enam sampai tujuh remaja yang juga merokok elektrik. Persentase remaja perokok konvensional yang merokok elektrik didominasi oleh remaja yang bertempat tinggal di wilayah perkotaan, berjenis kelamin perempuan, mengakses internet, berpendidikan tinggi (SMA sederajat ke atas), dan berstatus tidak miskin. Kecenderungan tinggi untuk merokok elektrik ditemukan pada remaja perokok konvensional yang bertempat tinggal di perkotaan, menggunakan internet, berpendidikan tinggi (SMA sederajat ke atas), dan berstatus tidak miskin.
Simpulan: Seluruh variabel bebas, kecuali jenis kelamin, berpengaruh terhadap status merokok elektrik pada remaja perokok konvensional. Tidak terdapat perbedaan kecenderungan merokok elektrik berdasarkan jenis kelamin remaja perokok konvensional.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-05-17 11:46:35