PENGUATAN REGULASI DAN PERJANJIAN: UPAYA OPTIMALISASI ANJAK PIUTANG SEBAGAI ALTERNATIF PEMBIAYAAN PERUSAHAAN
Copyright (c) 2020 Masalah-Masalah Hukum License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
Abstract
Salah satu alternatif pembiayaan yang dapat digunakan oleh perusahaan dengan menggunakan asetnya sendiri adalah Anjak Piutang. Namun, pengaturan yang tidak tegas mengakibatkan praktik Anjak Piutang lebih mengarah pada pinjaman dengan jaminan daripada pembelian piutang. Hal ini dapat dilihat dari jenis Factoring with Recourse yang membebankan risiko piutang yang tidak tertagih kepada Klien (penjual piutang). Oleh karena itu, diperlukan penguatan regulasi dan perjanjian Anjak Piutang untuk mengoptimalkan Anjak Piutang sebagai alternatif pembiayaan perusahaan melalui pembelian piutang. Penguatan regulasi dapat dilakukan dengan memberikan pedoman dalam perjanjian Anjak Piutang untuk mencantumkan klausul buyback (pembelian kembali piutang) oleh perusahaan (klien) dalam Factoring with Recourse. Pengawasan terhadap penggunaan perjanjian baku menjadi salah satu upaya untuk memastikan perjanjian memenuhi esensi Anjak Piutang.
Keywords
References
Alayemi, S. ., Oyeleye, & Adeoye. (2015). Factoring as Financing Alternative : Reasons for Non Patronage in Nigeria. American Journal of Economics, Finance and Management, 1(5), 503–509.
Badriyah, S. M. (2009). Reorientasi Pertanggungjawaban Klien Dalam Perjanjian Factoring Bagi Industri Kecil. Diponegoro Private Law Review, 2(1), 217–227.
Chen, S., Liang, L., & Zheng, Z. (2014). The financing role of factoring in China context. International Business and Management, 9(1), 103–110. https://doi.org/10.3968/5261
Diansari, R. E., & Adhivinna, V. V. (2019). Mengapa Perusahaan Anjak Piutang Kurang Berkembang Di Indonesia? Wahana: Jurnal Ekonomi, Manajemen Dan Akuntansi, 22(2), 169–185.
Emira Kozarevic, M. H. (2016). www.econstor.eu. Journal of Economics an Business, XIV(2), 18–32.
International Institute For The Unification Of Private Law (UNiDroit). No TitleВорона. , 1 § (1988).
Ivanovic, S., Baresa, S., & Bogdan, S. (2011). Factoring: Alternative Model of Financing. UTMS Journal of Economics, 2(2), 189–206.
Kouvelis, P., & Xu, F. (2018). A Supply Chain Theory of Factoring and Reverse Factoring. SSRN Electronic Journal, (December). https://doi.org/10.2139/ssrn.3241484
Lastuti Abubakar. (2018). Implementasi Prinsip Kehati-hatian Melalui Kewajiban Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan Perkreditan atau Pembiayaan Bank. Rechtidee, Vol. 13, No. 1, Juni 2018, 13(1), 62–82.
Marc Auboin, H. S. and R. T. (2016). www.econstor.eu.
Marta, J., & Satria, D. (2016). Collateral Effect to Bank Loan Probability for Microenterprises in West Sumatera. Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan Indonesia, 16(1), 1–14. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.21002/jepi.v16i1.457 1
OJK. (2019). Press Relase Ojk Kasus Anjak Piutang Wannamas 2019.pdf. Retrieved from https://www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/pengumuman/Documents/Pembekuan Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan PT Tirta Finance.pdf
Onaepemipo, E., Zubairu, U., Abubakar, B., Araga, S., Umar, H., & Ochepa, A. (2019). Factoring As An Effective Working Capital Option : A Critical Review. International Journal Of Commerce and Finance, 5(1), 60–69.
Tatge, D. ., & Tatge, J. B. (2012). Factoring. Practical Law Publishing Limited and Practical Law Company, Inc.
Webster Jorgensen. (2019). The Difference Between Recourse and Non-Recourse Factoring. Retrieved March 15, 2019, from https://www.rtsinc.com/guides/difference-between-recourse-and-non-recourse-factoring