POLITIK HUKUM PERMENDAG NOMOR 48 TAHUN 2018 DALAM PERSPEKTIF HUKUM PROGRESIF

Aga Natalis, Arief Rachman Hakim
DOI: 10.14710/mmh.50.4.2021.373-386
Copyright (c) 2021 Masalah-Masalah Hukum License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0

Abstract

Peraturan Menteri Perdagangan terkait kewajiban untuk menggunakan kapal nasional dalam pengangkutan komoditas tertentu dalam perspektif hukum progresif perlu untuk diperbaiki terutama terkait hubungan antara aturan dan fakta di lapangan. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan socio-legal yang disandingkan dengan teori hukum progresif untuk melihat hukum dari aspek manusia dan perilakunya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah belum siap untuk menerapkan kebijakan penggunaan pelayaran dalam negeri dalam ekspor impor komoditas tertentu yang lebih karena kurangnya dukungan pemerintah dari segi kebijakan hukum untuk dapat menyokong subyek yang dikenakan dalam kebijakan tersebut, oleh karenanya secara normatif perlu diperjelas mengenai penerapan asas cabotage yang disesuaikan dengan kebijakan kewajiban dalam Permendag tersebut.

Full Text: PDF

Keywords

Pengangkutan Laut; Kewajiban; Hukum Progresif

References

Arianto, H. (2010). Hukum Responsif dan Penegakan Hukum di Indonesia. Lex Juridika, 7(2), 115–123.

Brown, C. ; S. S. (2013). Insurance Law Principles in an International Context: Compensating Losses Caused by Climate Change. Alberta Law Review, 50(3), 541–576.

Creswell, J. W. (2013). Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Approaches. SAGE Publication.

Danet, B. (1980). Language in the Legal Process. Law & Society Review, 14(3), 445–564.

Elo, S. . . [et. al. (2014). Qualitative Content Analysis: A Focus on Trustworthiness. SAGE Open, 4(1).

Feenan, D. (2013). Exploring The ‘Socio’of Socio-Legal Studies. In Exploring the ‘Socio’of Socio-Legal Studies. Springer.

Formela, K. ; T. N. ; A. E. (2019). Overview of Definitions of Maritime Safety, Safety at Sea , Navigational Safety and Safety in General. The International Journal on Marine Navigation and Safety of Sea Transportation, 13(2), 285–290. https://doi.org/https://doi.org/10.12716/1001.13.02.03

Hakim, M. R. (2018). Implementasi Rechtsvinding yang Berkarakteristik Hukum Progresif. Jurnal Hukum Dan Peradilan, 5(2), 227. https://doi.org/https://doi.org/10.25216/JHP.5.2.2016.227-248

Herklotz, T. (2020). Law and Society Studies in Context: Suggestions for a Cross-Country Comparison of Socio-Legal Research and Teaching. German Law Journal, 21(7), 1332–1344. https://doi.org/https://doi.org/10.1017/glj.2020.76

Idelhakkar, B. ; A. A. O. (2013). Sea Oil Spill: An Approach Difficult to Overcome by Insurance and International Regulation. International Journal of Sustainable Energy and Environmental Research, 2(3), 1–13.

Kadarisman, M. ; Y. ; S. A. M. (2016). Formulasi Kebijakan Sistem Transportasi Laut. Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik, 3(2), 161–183.

Kadarisman, M. (2017). Kebijakan Keselamatan dan Keamanan Maritim dalam Menunjang Sistem Transportasi Laut. Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik, 4(2), 177–192.

Muhamad, S. V. (2014). Indonesia Menuju Poros Maritim Dunia. Info Singkat Hubungan Internasional, 4(21), 5–8.

Mulyadi, Y. (2016). Kemaritiman, Jalur Rempah, dan Warisan Budaya Bahari Nusantara. Archeological Perspective, 1. https://doi.org/https://doi.org/10.13140/RG.2.2.22616.08966

Natalis, A. ; B. I. (2018). Politik Hukum Perlindungan Pekerja Migran Perempuan di Indonesia. Pandecta: Research Law Journal, 13(2), 109–123. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/pandecta.v13i2.15784

Perwita, A. A. B. (2004). Sekuritisasi Isu Maritim: Koordinasi Nasional dan Kerangka Kerja Sama Maritim Regional di Asia Tenggara. Global, 7(1), 35–47.

Pradhani, S. I. (2018). Sejarah Hukum Maritim Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit dalam Hukum Indonesia Kini. Lembaran Sejarah, 13(2), 186. https://doi.org/https://doi.org/10.22146/lembaran-sejarah.33542

Rahardjo, S. (2011). Hukum Progresif: Hukum yang Membebaskan. Jurnal Hukum Progresif, 1(1), 1–24. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/hp.1.1.1-24

Rahardjo, Satjipto. (2009). Hukum Progresif Sebuah Sintesa Hukum Indonesia. Genta Publishing.

Rahma, A. (2018). INSA: Penggunaan Kapal Nasional untuk Ekspor Hanya 6,4 Persen. Tempo. https://bisnis.tempo.co/read/1062356/insa-penggunaan-kapal-nasional-untuk-ekspor-hanya-64-persen

Ridhwan, M. M. . . [et. al. (2016). Analisis Neraca Jasa Studi Kasus Industri Transportasi Maritim.

Rustam, I. (2016). Tantangan ALKI dalam Mewujudkan Cita‐cita Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Indonesian Perspective, 1(1), 1–21. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/ip.v1i1.10426

Schiff, D. N. (1976). Socio-Legal Theory: Social Structure and Law. The Modern Law Review, 39(3), 287–310. https://doi.org/https://doi.org/10.1111/j.1468-2230.1976.tb01458.x

Siregar, M. ; M. I. A. (2013). Cabotage Principle Pada Regulasi Jasa Angkutan di Dalam Perairan Indonesia dalam Perspektif Sistem Perdagangan Multilateral WTO/GATS. Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara, 17.

Sumenda, G. E. (2017). Keberadaan Asas Cabotage Terhadap Perusahaan Angkutan Laut Dalam. Lex et Societatis, 5(7), 157–164. https://doi.org/https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Suteki ; G. Taufani. (2018). Metodologi Penelitian Hukum (Filsafat, Teori dan Praktik). Rajawali Press.

Suteki. (2015). Masa Depan Hukum Progresif. Thafa Media.

Suteki. (2016). Rekam Jejak Pemikiran Hukum Progresif Prof. Dr. Satjipto Rahardjo, SH. Mitra Hukum. http://mitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Rekam-Jejak-Pemikiran-Hukum-Progresif-Prof-Satjipto-Rahardjo-by-Suteki.pdf

Syafril, K. A. (2018). Pemberdayaan Pelayaran Rakyat Dilihat Dari Karakteristiknya Empowering of People Shipping by its Characteristics. Jurnal Penelitian Transportasi Laut, 20, 1–14. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.25104/transla.v20i1.792

Wignjosoebroto, S. (2013). Hukum: Konsep dan Metode. Setara Press.

Yilmaz, K. (2013). Comparison of Quantitative and Qualitative Research Traditions: Epistemological, Theoretical, and Methodological Differences. European Journal of Education, 48(2), 311–325. https://doi.org/https://doi.org/10.1111/ejed.12014